Selasa, Oktober 17, 2017

Technopreneurship, Tidak Selalu Membangun Pabrik (artikel Bambang Suharno di Majalah Forum Management 2013)

Technopreneurship, Tidak Selalu Membangun Pabrik (artikel Bambang Suharno di Majalah Forum Management 2013)

Bersama delegasi Indonesia, beberapa tahun lalu saya berkesempatan untuk untuk berkunjung ke Kota Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, untuk mengikuti seminar dan melihat sebuah pameran bisnis perunggasan terbesar di dunia, International Poultry Expo (IPE). Lokasi pameran sangat strategis, yakni di Georgia Convention Center. Tidak jauh dari sana, ada kantor pusat studio televisi CNN dan kantor pusat perusahaan  minuman ringan terbesar di dunia, Coca Cola.

Di pameran perunggasan, saya melihat bagaimana canggihnya teknologi diterapkan dalam pengembangan bisnis ayam, mulai dari kandang otomatis, sistem pemeliharaan yang terintegrasi dari pembuatan pakan ayam, pemberian pakan dan minum otomatis, teknologi menangkap ayam, memotong ayam hingga pengolahan daging dan telur ayam. Saya juga menyempatkan diri berkunjung ke pemotongan ayam modern yang berlabel halal dengan standar Majelis Ulama setempat. Saya tidak terlalu kaget dengan teknologi tersebut karena saya tahu, sebagian dari teknologi tersebut ada yang sudah diterapkan di perusahaan-perusahaan pembibitan unggas (breeding farm) dan pabrik pakan modern di Indonesia seperti Japfa Comfeed, Charoen Pokpand Indonesia, Sierad Produce dan sebagainya.

Senin, Agustus 21, 2017

MENGUBAH GAJI MENJADI BISNIS

MENGUBAH GAJI MENJADI BISNIS

Berapakah pendapatan anda saat ini? Berapapun yang anda peroleh, semuanya bisa berpotensi dilipat gandakan. Anda yang merasa berpenghasilan pas-pasan kemungkinan mengatakan, "mana mungkin saya bisa melipatgandakan penghasilan melalui bisnis, sedangkan setiap bulan saya harus pinjam sana sini untuk menutupi kekurangan biaya hidup?"

Wahai para pembaca yang budiman, bila anda masih bermental karyawan, berapapun uang yang anda peroleh, hutang anda akan bertambah banyak. Bila anda punya gaji 2  juta rupiah, anda pasti kekurangan gaji. Anda akan membayangkan bahwa gaji Rp 3 juta akan lebih baik. Ternyata, ketika gaji anda 3 juta, keinginan anda malah melebihi 3 juta. Anda harus membeli sepeda motor dengan cara kredit. Gaji anda naik lagi menjadi 4 juta, anda mulai ambil kredit rumah. Gaji naik 5 juta dan seterusnya, anda mulai membayar cicilan mobil tiap bulan. Semakin tinggi gaji anda, hutang pun semakin banyak. Itulah mental pegawai.

Sabtu, Juli 15, 2017

KAPANKAH KEKURANGAN ANDA MENJADI KEKUATAN?

KAPANKAH KEKURANGAN ANDA MENJADI KEKUATAN?

| Ubaydillah Anwar, CSS, CPT | Human Learning Specialist |


Kita tidak bisa membedakan kelemahan dan kekuatan seperti membedakan laptop dan sendal jepit. Kelemahan dan kekuatan bukanlah benda fisik yang bisa dibedakan terpisah. Keduanya adalah konstruksi dalam diri yang menyatu dan dinamis. Belum tentu kelebihan Anda menjadi kekuatan dan tidak selamanya juga kekurangan kita menjadi kelemahan. “Life is an art”, kata Samuel A. Butler, Penyair Inggris.

Seseorang yang lama mendampingi Presiden Soeharto pernah mengatakan ke saya. Menurut dia, kelebihan Pak Harto adalah kemampuannya mendengar pendapat para ahli. Beliau sering memanggil para ahli sebelum membuat program.  Kenapa ini dilakukan?  Salah satu alasannya adalah karena beliau sadar beliau tidak ahli di berbagai biang dan sekolahnya juga tidak tinggi.

Minggu, Mei 28, 2017

PUASA MEMBURU PAHALA ATAU PUASA PERUBAHAN DIRI ?

PUASA MEMBURU PAHALA ATAU PUASA PERUBAHAN DIRI ?

oleh: Ubaydillah Anwar
Sangat tegas dijelaskan al-Quran bahwa tujuan asasi perintah puasa bukan untuk berburu pahala dan pengampunan, tetapi untuk perubahan diri agar kita bisa lahir sebagai insan yang lebih bertakwa (Surat al-Baqoroh: 183-84).

Takwa sendiri kalau kita terjemahkan dari pengertiannya yang umum adalah kemampuan untuk menjaga diri agar selalu in-line dengan rel Allah. Ada belasan fitur ketakwaan di dalam al-Quran, yang dijelaskan mulai dari fitur di lantai batin, misalnya iman, cepat mengontorl diri, sampai ke fitur fisik (perilaku), misalnya mudah berinfak, sholat, zakat, dst.

Senin, April 17, 2017

BEDAH KASUS INTRAPRENEURSHIP : PT KAI DAN 3M POST IT

BEDAH KASUS INTRAPRENEURSHIP : PT KAI DAN 3M POST IT

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Intrapreneurship dan Entrepreneurship berikut ini contoh implementasi intrapreneurship yang bisa dipakai sebagai referensi dan inspirasi untuk anda yang tengah mendalami entrepreneurship dan intrapreneurship.

Kasus Kereta Api

Inti utama dari intrapreneurship adalah daya kreatif dan inovasi. Kreatif adalah memiliki ide baru, inovasi adalah kemampuan mengubah ide kreatif menjadi kenyataan. Salah satu contoh penting di Indonesia adalah kisah sukses PT KAI saat dipimpin oleh Ignatius Jonan. Pelayanan kereta api yang semula sangat buruk, dalam waktu singkat berubah menjadi sangat cemerlang, tak kalah dengan kereta di luar energi. 

Sebelum tahun 2010, jika kita masuk ke stasiun kereta api di wilayah Jabodetabek, suasananya kumuh, jorok dan bau pesing. Sangat tidak sehat. Ketika masuk ke kereta , juga sangat tidak nyaman. Sangat panas, bau tidak sedap, dan banyak orang yang rela untuk tidak menghargai nyawanya sendiri dengan naik di atap kereta.

Tentu dari dulu para pimpinan perusahaan PT KAI sudah punya ide untuk memperbaiki suasana kereta api. Bahkan Menteri Perhubungan pun ingin menjadikan kereta api menjadi lebih manusiawi. Namuna mereka belum berhasil juga. Di tangan Jonan inilah niat untuk memperbaiki KAI menjadi kenyataan. Perusahaan BUMN ini yang semula langganan menjadi perusahaan merugi, berubah menjadi pencetak laba hingga 1 triliun/tahun.

GRATIS, Ikuti Program bimbingan Trained Entrepreneur klik https://www.suksesmatic.com/

Jonan memulai langkah perbaikan KAI dengan meningkatkan gaji pegawai agar kinerja mereka semakin meningkat. Dengan konsekuensi, tak ada lagi yang melakukan pekerjaan sampingan di KAI. Sehingga tidak ada kebocoran dana. Hal itu tentu berdampak pada kenaikan biaya 

Kenaikan biaya ini langsung dicover karena adanya kenaikan efisiensi. Peningkatan efisiensi lebih tinggi daripada peningkatan biaya kenaikan gaji. Bahkan gaji pegawai KAI meningkat 7,7 kali lipat dari tahun 2009.

Jonan juga melakukan perbaikan kinerja. Reward and punishment benar-benar diterapkan bagi seluruh pegawai KAI. Hal ini meningkatkan kepercayaan stakeholder. Bank-bank berani memberikan kredit pada perusahaan yang masih merugi itu, sehingga KAI dapat menambah asetnya. Jonan berhasil merubah mindset pegawai KAI menjadi customer first alias mengutamakan pelayanan pelanggan. Ia merekrut orang-orang dari dunia bisnis dengan latar belakang pelayanan yang bagus. Pria lulusan Singapura itu juga merekrut ahli IT dan bekerjasama dengan BUMN lain yaitu PT Telkom untuk menghemat dana. Metode kerjasama yang digunakan adalah profit sharing.


Infrastruktur perkeretaapian dibenahi. Stasiun dibuat steril dan menggunakan gate elektronik. PT Kereta Commuterline Jakarta (KCJ), anak perusahaan PT KAI mengalami peningkatan cukup pesat. Selain sarana dan prasarana, perbaikan SDM juga dilakukan.

Jonan mengirimkan tiga ribu pegawainya ke China dan Perancis untuk melihat sistem perkeretaapian di negara tersebut. Dari level menengah hingga 2 level di bawah direksi dikirimkan untuk menyaksikan sendiri pelayanan kereta api di sana.

Hasilnya, kini kita nikmati layanan kereta api yang murah dan sangat nyaman dibanding sebelum 2009. Itulah inovasi yang dilakukan Jonan, sebagai contoh kasus bagaimana seorang pemimpin perusahaan menerapkan intrapreneurship sehingga mampu mengubah perusahaan buruk menjadi perusahaan yang berprestasi cemerlang.

Kasus Pots it 3M

Minnesota Mining and Manufacturing Co awalnya adalah perusahaan pertambangan. Namanya dikenal dengan 3M , bukan karena bisnis pertambangannya melainkan sebagai produsen Post It, kertas kecil dengan lem perekat yang mudah lepas, yang ternyata sangat membantu para pekerja kantoran dalam memberikan catatan.

Perusahaan ini didirikan tahun 1902 di “the Lake Superior town of Two Harbors”, Minnesota, Amerika Serikat. Melalui pergulatan bisnisnya yang pasang surut, pada tahun 1980 3M tiba-tiba melejit namanya karena produk yang bisa dibilang sangat sederhana, yaitu kertas kecil untuk menulis memo, sebagai pembatas halaman buku yang sedang dibaca atau untuk menulis catatan penting untuk diri sendiri.
Nama lengkapnya 3M Post-it Notes, terkenal dengan nama Post It. Bagi orang kantoran pasti sering menggunakannya.
Bagaimana 3M bisa menemukan ide membuat kertas warna warni dengan lem perekat yang tidak terlalu kuat? Inilah yang menarik untuk dikaji. Perusahaan ini tidak secara sengaja melakukan riset dan menggali ide menciptakan kertas dengan perekat.
Awalnya adalah seorang bernama Spencer Silver yang mengembangkan produk perekat tapi dianggap gagal karena lem ciptaannya tersebut tidak dapat merekat dengan baik. Karena daya rekat kurang baik, maka produk ini dianggap sebagai produk gagal. “Lupakan saja,” kata manajemen perusahaan.
Beberapa waktu kemudian  ada kompetisi ide kreatif yang diselenggarakan manajemen 3 M untuk para karyawannya, dalam rangka mengembangkan produk perusahaan.
Ary Fry, salah seorang karyawan,  sedang menggali ide bagaimana cara membuat pembatas halaman buku yang mudah digunakan. Kebiasaannya saat itu adalah memberikan pembatas pada buku yang ia baca namun pembatas tersebut berserakan bahkan berjatuhan di lantai. Dia kemudian teringat salah satu koleganya yang bernama Spencer Silver yang pernah gagal mengembangkan produk perekat. 

Fry mencoba lem tersebut pada sebuah kertas dan menjadikannya pembatas buku yang sedang ia baca.  Kertas tersebut dapat menempel dengan baik namun juga saat dilepas tidak merusak buku yang ia baca. Tidak hanya itu, selain sebagai pembatas buku, siapapun bisa memanfaatkan kertas ini untuk menulis catatan penting, menulis pesan dan membuangnya jika sewaktu-waktu tidak dibutuhkan.

Ary Fry berhasil menggali ide dari “produk gagal” berupa lem yang tidak merekat dengan kuat karya Spencer Silver  menjadi menjadi lem untuk kertas yang bisa ditempel di mana saja dan bisa dilepas kapan saja.
Atas ide kreatifya Ary Fry akhirnya memenangkan hadiah besar dari kompetisi tersebut dan hasil penemuannya yang disebut Post It Notes menjadi produk yang laku keras di berbagai negara.

Hingga saat ini Brand Post-it sudah memiliki lebih dari 4.000 varian produk dan telah menjadi merek yang terkenal dan sangat disukai di seluruh dunia. 
Intrapreneurhsip Karyawan dan Pimpinan Perusahaan
Dari kisah di atas kita lihat bahwa Jonan berhasil memperbaiki PT KAI dalam posisinya sebagai Direksi Perusahaan. Ia selaku direktur punya wewenang penuh melakukan inovasi untuk memperbaiki perusahaan raport merah menjadi perusahaan pencetak laba. Kita bisa bilang hal yang wajar karena Jonan adalah pemimpin puncak. Namun harus dipahami bahwa perubahan besar yang dilakukan oleh pimpinan khususnya mengubah budaya perusahaan buruk menjadi baik, tantangannya sangat banyak. Jonan berhasil mengatasi semua masalah itu. Ia berhasil meyakinkan karyawan untuk bekerja lebih produktif dengan gaji yang lebih baik.
Sementara itu Ary Fry yang hanya seorang karyawan biasa  ternyata juga mampu menciptakan ide cemerlang yang sangat menguntungkan perusahaan. Ia mengubah produk gagal menjadi produk unggulan perusahaan.
Di posisi manapun, karyawan dapat menjadi intrapreneur, yang tentunya dapat menciptakan karir yang bagus dan membuat perusahaan semakin melejit.
Sejatinya praktek intrapeneurship bukan hanya diperlukan di perusahaan melainkan juga di lembaga pemerintah, lembaga sosial, yayasan dan lembaga non profit lainnya. 

Tunggu artikel berikutnya.
Selamat berinovasi.
Bambang suharno

Mau training Senjata Rahasia Intrapreneurship dan Entrepreneurship ? Hubungi 0813.1069.6307 (Pak Dwi), email: pembicaraseminarzone@gmail.com


Sabtu, April 15, 2017

TIGA CARA MENGATASI KETAKUTAN  SAAT MAU BICARA

TIGA CARA MENGATASI KETAKUTAN SAAT MAU BICARA


 Artikel oleh :  Ubaydillah Anwar


Berbicara di depan umum termasuk “enemy” yang paling menakutkan bagi banyak orang.  Bagi sebagian orang, ada yang lebih baik memilih disuruh mengerjakan pekerjaan kasar berkali-kali ketimbang harus naik podium untuk bicara. Malah kalau melihat hasil riset yang sudah begitu populer, temuannya lebih gila lagi. Berbicara di depan umum, menurut temuan itu, menempati urutan pertama ketakutan manusia dan nomer duanya barulah kematian.

Rasa takut jelas tidak bisa dihilangkan dari dada. Ketika rasa itu telah hilang, berarti kesempurnaan kita sebagai manusia yang tidak sempurna telah dipertanyakan. Pembicara paling top di dunia pun tetap punya rasa takut. Tanyalah ke mereka kalau tidak percaya. Sama seperti pembalap. Jika dikira mereka tak takut mati lagi meski aksinya kerap “menantang maut”. 

POSTING TERPOPULER

Iklan