Tampilkan postingan dengan label seminar tachnopreneur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seminar tachnopreneur. Tampilkan semua postingan

Rabu, Maret 20, 2013

SEMINAR E-BUSINESS DAN TECHNOPRENEURSHIP UNIVERSITAS SATYAWACANA

SEMINAR E-BUSINESS DAN TECHNOPRENEURSHIP UNIVERSITAS SATYAWACANA

Bambang Suharno (kanan) bersama moderator seminar
peserta seminar kewirausahaan UKSW
Selasa 19 Maret 2013, Bambang Suharno tampil sebagai pembicara utama dalam seminar E-business dan Technopreneurship yang diselenggarakan oleh Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah.
Tak kurang dari 130 mahasiswa dari beberapa fakultas di lingkungan UKSW hadir dalam seminar yang berlangsung jam 9-13 di ruang seminar FTI UKSW.

Dalam kesempatan tersebut Bambang Suharno menyampaikan 2 topik yaitu kiat memulai wirausaha dan pengalaman bisnis online. Topik kiat memulai wirausaha disampaikan berdasarkan buku karyanya yang berjudul "Tujuh Cara Tidak Gila Menjadi Pengusaha". Bambang Suharno menyampaikan bahwa untuk menjadi entrepreneur haru dimulai dengan melatih mental berbagi atau mental Tangan Di Atas. "Jadi kalau ada yang bertanya apa yang pertama kali dilakukan untuk berwirausaha, jawabannya adalah tingkatkan sedekah anda," jelas Bambang.

pembicara seminar, seminar trainer,
Seorang peserta yang pernah berbisnis es cendol dan mengalami kebangkrutan karena ada pesaing bari menanyakan bagaimana kiat memenangkan persaingan.  Bambang menyampaikan tiga  jurus menangkan persaingan yaitu:

  1. Anda harus jadi Pelopor. Contohnya Aqua menang bersaing karena yang pertama memperkenalkan air putih dalam botol. Juga Teh botol Sosro sebagai perintis teh dalam kemasan botol kini tetap menjadi nomor satu.
  2. Jika tidak mampu menjadi pelopor, jadilah yang terbaik. Banyak perusahaan, antara lain perusahaan-perusahaan Jepang, bukan pelopor maupun penemu, namun karena mampu menciptakan produk terbaik, mereka mampu memenangkan persaingan.
  3. Jika menjadi yang terbaik pun tidak/belum mampu, disarankan untuk menjadi yang berbeda dibanding pesaingnya.  
Deferensiasi adalah menciptakan sesuatu yang berbeda tapi bukan asal beda. Perbedaan  dapat dilakukan dari segi content, baik itu volume isi, rasa (masakah), dan lain-lain. Perbedaan juga dapat dilakkan dari segi konteks. Perbedaan ini umumnya berbiaya rendah namun hasilnya luar biasa. Perbedaan konteks misalnya kemasannya yang berbeda, tampilan tokonya berbeda atau cara penyajiannya dibuat lebih atraktif.

Dalam kesempatan ini, Bambang memberikan 4 buku sebagai hadiah untuk peserta yang memberikan pertanyaan terbaik.

Terima kasih buat UKSW yang telah memberi kesempatan sebagai pembicara seminar. Salam entrepreneur.***

Telp. 0813.1069.6307 (dwijo) , 021.26439720, 021.70228877, email: pembicaraseminarzone@gmail.com

POSTING TERPOPULER

Iklan