Sabtu, April 04, 2015

Seminar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) di Unsoed Purwokerto dan UII Jogja

Seminar dengan tajuk MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) kian marak di berbagai kampus. Sabtu 28 Maret 2015, Bambang Suharno tampil sebagai narasumber talkshow di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dengan tema Peran Pemuda dalam Mengembangkan UKM Peternakan di Era MEA. Acara yang berlangsung di Gedung Roedhiro ini menampilkan Bambang Suharno, Sekretaris Ditjen Peternakan Dr. Riwantoro, Pakar Ekonomi Dr. Istiqomah, Pebisnis peternakan Unggas Bambang Rijanto. lebih dari 200 orang hadir terdiri dari mahasiswa dosen, peternak, guru dan siswa SMK Peternakan. Acara dipandu oleh Dr. Juni Sumarmono, dosen Fakultas Peternakan Unsoed.


Seminggu kemudian, Sabtu 4 April 2015, Bambang Suharno tampil di seinar Fakultas Teknik Industri UII Jogja. Bambang tampil bersama owner Klinik Kopi Firmansyah. Lebih dari 100 mahasiswa hadir dalam seminar ini. Di kedua forum ini, perbincangan utamanya adalah seputar bagaimana menyiapkan diri di Era MEA yang persaingannya diperkirakan semakin kompetetif. Bedanya, di Unsoed, bentuk acaranya talkshow dan fokusnya ke arah usaha peternakan.

Di UII, Bambang lebih fokus menjelaskan tentang MEA dan bagaimana jurus bersaing. Ia mengambil contoh bisnis-bisnis yang diperkirakan mampu bersaing di era MEA antara lain usaha kiliner, ekonomi kreatif , pariwisata dan lain-lain. Bambang juga memberi contoh usaha kopi milik Firmansyah juga akan sanggup bersaing karena ia menampilkan keunikan yang sulit ditiru oleh orang lain.

Bambang menyampaikan , dalam persaingan tidak harus menawarkan produk lebih murah. Contohnya dalam perdagangan ayam dunia, Brazil dikenal menawarkan ayam yang lebih murah dibanding negara lain, namun nyatanya Eropa lebih memilih ayam dari Thailand.

Untuk dapat memenangkan persaingan, pelaku bisis bisa menjadi pelopor dalam menyediakan produk tertentu. Contoh merek Aqua, teh botol Sosro. Keduanya sanggup bersaing karena bertindak sebagai pencipta atau pelopor produk.

Bambang Suharno (kanan) di FTI UII Jogja
Jika menjadi pelopor nggak bisa, jadilah yang terbaik. Google, facebook dan twitter adalah contoh produk yang bukan pelopor namun sebagai pemenang. Karena mereka memberikan yang lebih baik dibanding yang lain.

Jika menjadi yang terbaik juga tidak bisa, maka pelaku bisnis dapat bersaing dengan menjadi yang berbeda.





SHARE THIS

1 komentar:

POSTING TERPOPULER

Iklan