Tampilkan postingan dengan label pembicara seminar wirausaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pembicara seminar wirausaha. Tampilkan semua postingan

Kamis, Mei 01, 2014

Wan M Hasim, Sukses Bisnis Dimulai dengan Bisnis Sambilan

Wan M Hasim, Sukses Bisnis Dimulai dengan Bisnis Sambilan


Di kalangan komunitas wirausaha , Indonesian Entrepreneur Society (IES), Wan M Hasim dikenal sebagai contoh entrepreneur sukses yang memulainya dengan cara bisnis sambilan atau bisnis sampingan. Di waktu masih bekerja, Wan mencoba mendirikan usaha toko Alat Tulis Kantor (ATK) tak jauh dari rumah kontrakannya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Suatu hari ada beberapa pembeli yang menanyakan mainan anak-anak untuk hadiah ulang tahun. Dari sini ia berpikir, kenapa tidak dikembangkan menjadi toko mainan anak-anak? “Margin mainan anak-anak lebih besar dibanding ATK,” pikir Wan.

Sejak itu mulailah ia mendirikan toko khusus mainan anak-anak, namanya Toysmart. Usaha ini berkembang sukses. Ia tetap menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan. Ia memutuskan untuk berhenti menjadi karyawan dan fokus mengembangkan bisnisnya ketika Toysmart sudah berkembang di empat lokasi. Selanjutnya di tengah pasang surut perkembangan Toysmart, ia mendirikan usaha baru namanya Idolmart yang berisi bermacam kebutuhan remaja. Saat tulisan ini disusun, Wan memiliki 52 outlet Toysmart dan Idolmart, yang ia kembangkan selama lima tahun. Ia bercita-cita mengembangkan outletnya menjadi 1.000 outlet di seluruh Indonesia pada tahun 2015.

Kesuksesan Wan M Hasim sangat menginspirasi banyak orang yang ingin memulai belajar berwirausaha. IES kemudian menggagas seminar bertema “Bisnis Sambilan; Cara Aman Memulai Wirausaha” dimana pembicaranya Bambang Suharno bersama Wan M Hasim dan sering menghadirkan anggota IES yang sukses dengan memulai bisnis sambilan.  Seminar Bisnis Sambilan telah berlangsung  48 angkatan di Jakarta dengan ribuan alumni. Sementara itu talkshow bisnis sambilan di bermacam radio baik di Jabodetabek maupun di luar kota telah berlangsung ratusan kali.

Wan, telah memberi inspirasi banyak orang untuk berani memulai bisnis. Dalam berbagai training, Wan biasanya menyampaikan topik tentang kiat memulai bisnis langsung untung, dan Teknik Super monopoly untuk Bisnis .

Selasa, April 01, 2014

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS PANCASILA

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS PANCASILA

Bambang Suharno, Hamzah Izzulhaq dan moderator
Bertempat di Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (UP), Selasa 1 April 2014 berlangsung talkshow dengan tema “Menanamkan Jiwa Entrepreunership untuk dapat bersaing dimasa yang akan datang “. Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (Himajuma) ini menghadirkan Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno dan pengusaha muda berusia 20 tahun Hamzah Izulhaq.

Seminar dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fak Ekonomi dan Bisnis  Drs. Coroto Mukri MM dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Hamzah Izzulhaq dan Bambang Suharno dan kemudian tanya jawab interaktif.

Hamzah menyampaikan pengalaman bisnisnya sejak SD hingga SMA. Ia memilih untuk menunda kuliah selepas SMA karena ingin fokus dulu dalam berbisnis. Sejumlah pengalaman bisnis yang ia lakukan mulai dari berjualan pulsa, ayam goreng, lembaga bimbel dan sebagainya menjadi pelajaran berharga bagi peserta talkshow yang jumlahnya lebih dari 100 orang mahasiswa. Ia memaparkan tentang bagaimana mendapatkan modal untuk memulai usaha. Juga tentang pengalaman bangkrut dan bangkit dari keterpurukan.

Sementara itu Bambang Suharno menguraikan tentang trilogi mental entrepreneur, dengan diawali menyetel video office boy entrepreneur yang pernah ditayangkan SCTV. Tayangan video inilah yang menjadi pelajaran mengenai sikap mental untuk menjadi wirausaha.

Menanggapi pertanyaan peserta tentang cara menghadapi persaingan, Bambang menyampaikan bahwa untuk memenangkan persaingan,  cara yang pertama harus menjadi pelopor. Contohnya teh Botol Sosro, Aqua dan lain-lain. Jika tidak mampu menjadi pelopor, ada cara yang kedua, yaitu "jadilah yang terbaik". Perusahaan Jepang sebagian besar sukses menjadi peniru. Mereka berhasil meniru pembuatan mobil, arloji, komputer dan sebagainya dan berhasil menjadi yang terbaik, hingga mampu menguasai pasar global.

Namun jika menjadi yang terbaik juga tidak bisa, maka ada cara terakhir yaitu menjadi yang berbeda. Banyak produk yang sukses bukan karena pelopor maupun yang terbaik, tapi karena berbeda, baik beda secara konten (isi) maupun konteksnya. Bambang mencontohkan, sebuah perusahaan Bir pernah mengundang ahli marketing untuk menyusun kalimat promosi yang bagus. Para ahli marketing itu mencermati sistem produksi Bir, hingga akhirnya mereka memutuskan kalimat promosinya : Bir ini dibuat melalui 10 proses pembuatan mulai dari...... sampai....

Bagian produksi Bir mengatakan, "buat apa menyusun kalimat seperti itu, kan semua bir juga dibuat dengan cara itu?"
Pakar marketing itu mengatakan,"perusahaan lain tidak menyampaikannya, jadi kitalah yang pertama menyampaikannya".
Dan selanjutnya perusahaan bir itulah yang sukses memenangkan persaingan.

Jadi seolah-olah pabrik bir ini saja yang melakukan proses produksi yang cukup rumit. "Itulah contoh bagaimana membuat deferensiasi dari segi konteks," kata Bambang.

Seminar ditutup dengan pembagian doorprize untuk penanya terbaik dan pemberian plakat untuk narasumber. Buku karya Bambang Suharno ikut sebagai doorprize untuk penanya.
***

Minggu, Desember 15, 2013

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

Peserta seminar Stikes Aufa Royhan Padang Sidimpuan
Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2013, Bambang Suharno dan Sudjono AF dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) atau Komunitas Wirausaha Indonesia diundang sebagai pembicara seminar nasional wirausaha yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aufa Royhan, Padang Sidimpuan, sebuah kota berjarak sekitar 500 km dari Medan, Sumatera Utara.

Acara dikuti oleh lebih dari 400 orang yang terbagi dalam dua hari seminar. Peserta terdiri dari para mahasiswa kelas reguler dan kelas karyawan, mahasiswa dari kampus di wilayah Tapanuli, beberapa karyawan Depkes serta para dosen Stikes setempat. Seminar diawali dengan sambutan dari Ketua Stikes Drs. Guntur Imsaruddin, MKes, Pemrakarsa STIKES Waridah Nasution, MKes, Kepala Dewan Pendidikan Kota Padang Sidimpuan M. Jusar Nasution dan Kepala Dinas Kesehatan Setempat.

Seminar kali ini Bambang Suharno menyampaikan tentang Trilogi Mental Wirausaha, 7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha, dan Teknik Menyusun Rencana Bisnis Sederhana. Sedangkan Sudjono Af menyampaikan materi kiat mahasiswa memulai bisnis dan bedah kasus bisnis online.
ki-ka: Guntur, Bambang,  Waridah, Sudjono, Marlan, Heniati, 

Suasana diskusi kelompok merencanakan bisnis
Acara seminar diselingi denga kegiatan diskusi kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 10 peserta dan masing-masing kelompok menyusun rencana bisnis serta mempresentasikan di depan peserta. Kelompok terbaik mendapat hadiah buku wirausaha dan DVD tentang Law Of Attraction.

Acara bernuansa santai serius, diselingi hiburan musik di setiap istirahat dan di akhir acara para pimpinan dan peserta memberikan kesan-pesan terhadap acara yang sudah berlangsung, dilanjutkan menyanyikan lagu kesayangan mereka.

Ketua Stikes Guntur Nasution menyampaikan terima kasih kepada narasumber atas pencerahannya mengenai wirausaha. Apa yang disampaikan IES sangat berharga karena sebagian sudah dilakukan sepanjang karirnya. Demikian pula Pembina Yayasan Stikes Waridah Nasution menyampaikan terima kasih atas ilmu yang disampaikan, semoga bisa dilaksanakan oleh peserta seminar dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu Bambang Suharno menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Stikes Aufa Royhan, khususnya kepada para pimpinan yang senantiasa mendampingi peserta sejak awal hingga akhir acara.

Jumat, Oktober 18, 2013

Purindro, Dokter dan Motivator Perubahan

Purindro, Dokter dan Motivator Perubahan

Jika anda mencari pembicara yang punya latar belakang medis, dokter Purindro adalah orang yang sangat tepat. Dia seorang dokter, dan tergerak hatinya untuk menjadi motivator perubahan.

Di beberapa Inhouse Training Indonesian Entrepreneur Society (IES) ia beberapa kali mengisi tentang kesehatan di masa pensiun, dimana ia menguraikan bukan sekedar dari sisi ilmu medis melainkan sisi motivasi perubahan. Di sinilah bedanya Purindro dengan dokter lainnya.

Berkat ilmu medis plus ilmu dan pengalaman di berbagai bidang manajemen dan kewirausahaan, Purindro sebagai seorang motivator perubahan Indonesia telah mendesign sebuah pelatihan dengan menggunakan manusia sebagai Center Quantum of Change (Subjek dan Objek Perubahan).

 Dengan konsep Beyond The Eyes-nya, ia mengajak peserta pelatihan menjelajah setiap relung tubuhnya masing-masing untuk mendapatkan:
1. Motivasi (semangat yang tanpa batas);
2. Strategi (yang pasti terbukti kehebatannya);
3. Value (nilai dasar, yang sangat fantastis dan aplikatif);
4. Meaning (hikmah) yang semua orang bisa mendapatkannya.

Keahlian yang ia tekuni dibidang kedokteran dan manajemen lebih dari 15 tahun, telah menyadarkannya bahwa manusia adalah sebuah miniatur organisasi yang sangat sempurna. Untuk tumbuh dan berkembang ia selalu melakukan perubahan menggapai kesuksesannya yang tanpa batas. Pengalamannya bekerja dibelasan perusahaan berskala internasional maupun nasional, serta bermacam-macam kasus yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan maupun karyawan, telah membuatnya menjadi lebih matang dan merupakan modal besar dalam program pengembangan Sumber Daya Manusia. 

Minggu, Oktober 06, 2013

TRAINING FACEBOOK MARKETING UNTUK "KOMUNITAS IBU-IBU DOYAN BISNIS"

TRAINING FACEBOOK MARKETING UNTUK "KOMUNITAS IBU-IBU DOYAN BISNIS"

JAKARTA, PEMBICARA-SEMINAR. Bertempat di ruang Learning Lounge, Plaza Semanggi Jakarta, Aditya Maulana bersama Bambang Suharno mengisi training Facebook Marketing untuk anggota Komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB) Jakarta.

suasana training FB Marketing yang serius-santai
Komunitas IIDB merupakan komunitas yang beranggotakan para ibu yang mengisi waktunya dengan berbisnis, dengan berbagai ragam kegiatan. Untuk meningkatkan kemampuan dalam berbisnis, anggota IIDB mengundang Aditya Maulana dan Bambang Suharno untuk memberikan pengetahuan dan pengalamannya mengenai facebook marketing.

Training yang berlangsung Minggu 29 September 2013 ini dimulai jam 11 hingga sore hari, dengan materi dasar mengenai pembuatan fanpage facebook untuk tujuan bisnis. Peserta langsung melakukan praktek membuat fanpage bisnis dan menggunakan sejumlah aplikasi untuk fanpage diantaranya pagemodo. Sebelum fanpage dibuat, peserta diberi materi tentang google keyword planner untuk menentukan kata kunci (keyword) utama yang selanjutnya digunakan untuk menentuka nama fanpage.

Sementara itu Bambang Suharno memberikan materi utama mengenai dasar-dasar wirausaha serta pengalaman menggunakan facebook untuk melakukan promosi bisnis. Promosi yang dimaksud adalah promosi gratis dan promosi berbayar melalui facebook.

bambang suharno (berdiri) dan Aditya bersama pengurus IIDB
Dalam hal promosi gratis, Bambang memberikan contoh penggunaan "kotak ajaib" untuk mempertemukan pebisnis dengan calon pelanggan potensial. Kotak ajaib dimaksud adalah kotak search yang dengan teknik tertentu bisa mengetahui siapa dan dimana calon pelanggan kita.

Sedangkan promosi berbayar adalah promosi dengan memasang iklan di facebook. Berdasarkan pengalaman, memasang iklan di facebook cukup efektif jika sudah tahu caranya. Hal ini karena dalam memasang iklan di facebook kita dapat menetapkan target wilayah calon pelanggan, usia calon pelanggan, pendidikan, hobby dan sebagainya.

Peserta sangat antusias mengikuti training tersebut. Mereka sebagian adalah juga para penulis buku yang cukup aktif. Di akhir sesi diskusi, Bambang Suharno mendapat kenang-kenangan berupa buku karya pengurus  IIDB yaitu, buku berjudul "Bisnis Rumahan untuk Para Ibu" dan "Bisnis Untung dan Berkah Untuk Anak Sekolah" karya karya Ari Kurnia Yuristanti.***



POSTING TERPOPULER

Iklan