Tampilkan postingan dengan label workshop entrepreneur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label workshop entrepreneur. Tampilkan semua postingan

Kamis, Maret 20, 2014

TALKSHOW DAN WORKSHOP PROFIT METER ANGKATAN III 22 MARET 2014

TALKSHOW DAN WORKSHOP PROFIT METER ANGKATAN III 22 MARET 2014

Talkshow Profit Meter
 
Pada Senin 10 Maret lalu, Bambang Suharno dan Riza Ananto dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) menjadi narasumber talkshow wirausaha yang membahas tentang software PROFIT METER di Radio Dakta 107 FM Bekasi.
Dalam acara yang dipandu oleh Mas Niko dari radio Dakta ini, Bambang Suharno menjelaskan software Profit Meter dan acara workshop yang akan diselenggarakan 22 Maret 2014.

Bambang menjelaskan, Profit Meter merupakan software IES yang diciptakan Riza Ananto dan telah diuji coba di beberapa member IES. Melalui software ini, pebisnis dan calon pebisnis dapat dengan cepat mengetahui potensi profit bisnis yang akan maupun sedang dijalankan.
Bagi pebisnis pemula, software ini berfungsi seperti quick count, yaitu semacam hitung cepat terhadap bisnis yang akan dijalankan. Kita tinggal menginput jumlah modal, target laba, harga produk, Harga pokok produksi (HPP), perkiraan jumlah transaksi per bulan, biaya rutin dan biaya lainnya. Setelah itu tinggal klik langsung terlihat hasilnya sesuai target atau tidak. Jika sesuai, tinggal klik potensi penghasilan bulanan selama setahun.
Jika tidak sesuai, bisa dilakukan revisi input baru misalnya modal dikurangi, atau target disesuaikan, atau jumlah transaksi ditingkatkan dan sebagainya.
Bagi pebisnis yang usahanya sudah jalan, tinggal menginput data yang sudah ada. Akan segera kelihatan potensi profit yang diraih dalam setahun dan profit tiap bulan.
Profit meter bisa digunakan untuk menghitung profit beberapa bisnis sekaligus sehingga kita bisa membandingkan potensi profit satu bisnis dengan bisnis lainnya.
foto bersama peserta training wirausaha koperasi PLN
Workshop Profit Meter Angkatan ke-3
Agar masyarakat dapat memanfaatkan software ini sebaik-baiknya, IES telah menyelenggarakan 2 kali workshop. Workshop angkatan ke-2 berlangsung Sabtu 22 febuari 2014.
Selanjutnya workshop profit meter angkatan ke-3 akan berlangung Sabtu 22 Maret 2014, bertempat di kampus STIE Tunas Nusantara, jl Budi Dewi Sartika Jaktim. Workshop ini menghadirkan narasumber Direktur IES Bambang Suharno dan pencipta software profit meter Rizar Ananto.
Dalam workshop ini Bambang Suharno akan menyampaikan Lima Kiat Praktis Meningkatkan profit Bisnis sedangkan Riza ananto langsung membimbing setiap peserta untuk menghitung bisnis dan melakukan simulasi dan bedah kasus.
Pada worshop angkatan 2 , para peserta pada umumnya baru menyadari potensi bisnisnya masing-masing sehingga ke depannya bisa dilakukan langkah-langkah lanjutan untuk mengembangkan bisnis. Kristiani, seorang dokter gigi yang punya klinik, menyampaikan bahwa software ini sangat bagus sehingga bisa langsung tahu potensi klinik. Peserta mendapatkan simulasi profit dari klinik, usaha souvenir, usaha susu kedelai, dan warung sembako. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Endro, seorang peserta dari karawang yang juga memiliki beberapa klinik kesehatan, menyampaikan, setelah menggunakan profit meter ia menyadari bahwa usaha jasa kesehatan tingkat profitnya cukup besar, jadi tinggal mengupayakan bagaimana tingkat keramaian klinik, misalnya dengan edukasi customer dan promosi di media dan sebagainya.
Workshop angkatan ke-3 akan dilaksanakan Sabtu 22 Maret 2014. Biaya masih sama dengan angkatan sebelumnya, yaitu Rp. 500.000, sudah termasuk gratis install profit meter yang nilainya sebesar Rp 750.000. Untuk member IES cukup bayar Rp 50.000. member juga mendapatkan gratis software.
pendaftaran hubungi 021 70228877 (pak Dwi)

Konsultasi Privat dan Peluang kerjasama Inhouse Training dan Workshop

Bagi anda yang ingin menggunakan Profit Meter tanpa ikut workshop, bisa membeli softwarenya, dan sekaligus konsultasi cara memakainya. Cukup bayar Rp. 750ribu saja. Anda akan langsung intall software dan mendapat petunjuk cara menggunakannya dan yang tak kalang pentingnya, anda bisa menemukan langkah apa yang perlu dilakukan ke depan. Silakan hubungi 021.70228877 (Pak dwi).

Indonesian Entrepreneur Society (IES) juga membuka kesempatan kepada kampus, perusahaan atau siapa saja yang berminat menyelenggarakan workshop Profit Meter.  Ada satu kampus di Jakarta Barat yang berminat menyelenggarakan workshop di kampus agar mahasiswa lebih mudah dalam menyusun business plan.  silakan hubungi no yang sama yaitu 021 70228877

Minggu, November 10, 2013

ACADEMIC WORKSHOP ENTREPRENEUR UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL

ACADEMIC WORKSHOP ENTREPRENEUR UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL

Dr Purindro bersama Dihin Setyanto
Bertempat di Hotel Mega Anggrek Jakarta Barat, Sabtu, 9 Nopember 2013, Himpunan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonusa Esa Unggul menyelenggarakan academic workshop dengan thema Success For Being A Young Entrepreneur. Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa Fakultas Ekonomi dengan menghadirkan pembicara seminar Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) dan dr Purindro, salah satu narasumber IES.
Bambang Suharno dan Dihin Septyanto

Pada sesi pertama Dr Purindro menyampaikan materi Character Building sedangkan sesi kedua diisi oleh Bambang Suharno dengan topik Business Motivation. Acara dipandu oleh Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Univ Indonusa-Dihin Septyanto selaku moderator .

Dr Purindro adalah seorang dokter yang kini dikenal sebagai Change Motivator menyampaikan pentingnya karakter entrepreneur dibangun sejak mahasiswa. Dengan pendekatan ilmu kedokteran ia menjelaskan bahwa terciptanya manusia merupakan proses seleksi yang sangat ketat dari 300 juta sperma sehingga terpilih satu untuk menjadi manusia. Untuk itu sikap menjadi manusia sukses harus menjadi bagian dari sikap keseharian manusia.

bersama panitia seminar
Sementara itu Bambang Suharno menguraikan bagaimana mental entrepreneur itu harus dibangun dengan etika yang baik sejak mahasiswa. Mental entrepreneur yang dimaksud adalah mental produktif, mental pemberdaya dan mental tangan di atas. Sebagai kaum muda, mahasiswa harus memulai bisnis dengan cara-cara yang baik. Harus berani menolak penawaran kolusi dan cara-cara lain yang tidak halal dan merugikan banyak pihak. Cara berbisnis dengan mengandalkan kolusi atau sejenisnya cepat atau lambat akan membuat rejeki yang diperoleh tidak bermakna, tidak membawa berkah.

"Percayalah rejeki halal itu masih melimpah. Indonesia berpenduduk 240 juta, dengan pertumbuhan pendapatan yang terus meningkat. Ini merupakan konsumen yang sangat besar," kata Bambang.

Ia menekankan, wilayah Jabodetabek saja sudah berpenduduk 25 juta, yang jumlahnya sama banyak dengan jumlah penduduk Malaysia. Hanya dengan melihat Jabodetabek saja, peluang bisnis sudah demikian banyak.


POSTING TERPOPULER

Iklan