Tampilkan postingan dengan label training wirausaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label training wirausaha. Tampilkan semua postingan

Kamis, Agustus 04, 2016

Training Wirausaha Pra Pensiun Kementerian Desa dan Transmigrasi

Training Wirausaha Pra Pensiun Kementerian Desa dan Transmigrasi

Ubadilah Anwar saat mengisi materi
Bertempat di sebuah hotel di Bogor, para trainer senior Indonesiaan Entepreneur Society (IES) dipercaya mengisi acara training wirausaha persiapan pensiun karyawan Kementerian Desa dan Transmigrasi. Acara yang berlangsung tanggal 27-29 Juli 2016 diikuti oleh lebih dari 50 orang peserta dan  diisi oleh trainer senior IES yaitu Amir Hamzah, Sudjono AF, Riza Ananto dan Ubaidillah Anwar dengan pemandu acara Anang Sam.

Selain materi di kelas, juga diadakan kunjungan ke lokasi usaha, yaitu ke peternakan kambing modern Bangun Karso Farm di Cijeruk Bogor (milik Bangun Dioro), dan Idolmart  Bogor (milik Wan M Hasim). Dalam acara kunjungan ini, peserta diajak untuk berdialog dengan pemilik usaha dengan harapan mereka terinspirasi mengenai usaha apa yang dapat mereka jalankan setelah memasuki usia pensiun.

Adapun materi di dalam kelas meliputi sharing usaha agrobisnis dari Amir hamzah yang dikenal sebagai juragan pepaya, usaha bisnis online dari Sudjono AF, psikologi pensiun oleh Ubaidilah Anwar, serta perhitungan praktis dalam memulai bisnis oleh Riza Ananto yang pencipta Profit Meter.


Bangun Dioro (depan, tengah)
Tiga hari bukanlah waktu yang cukup untuk belajar wirausaha, namun setidaknya mereka dapat memiliki mental wirausaha sehingga berani mengambil resiko usaha dan percaya bahwa usaha apapun yang mereka lakukan kelak akan ada hasilnya. Jika ada kerugian itu adalah proses pembelajaran.


Sabtu, November 01, 2014

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono yang sering disebut sebagai officeboy entrepreneur tampil di acara training wirausaha karyawan Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Acara berlangsung Jumat 31 Oktober2014 diikuti oleh para dokter, tenaga kesehatan dan karyawan puskesmas yang merupakan anggota Koperasi karyawan Puskesmas.

Acara ini dimaksudkan untuk memberi wawasan kewirausahaan bagi karyawan Puskesmas agar mereka memiliki semangat wirausaha untuk pribadi dan untuk mengembangkan koperasi karyawan.
Dalam kesempatan ini Waryono menceritakan pengalamannya berwirausaha mulai dari modal 500ribu untuk berjualan sembako, kemudian hasilnya untuk membeli traktor sawah, selanjutnya hasil traktor sawah diinvestasikan untuk membuka warung pecel lele dan seterusnya hingga kemudian memiliki warung makan Padang.

Tahun ini setelah berkarir sebagai office boy selama 15 tahun, Waryono pensiun dini dan menjadi pebisnis full time. Para peserta sangat antusias menanyakan kepada waryono bagaimana kiat-kiatnya mengembangkan usaha, antara lain bagaimana memilih bisnis, merekrut karyawan, mendelegasikan karyawan, cara memulai bisnis dan sebagainya.

Terhadap pertanyaan peserta, Waryono menjawab apa adanya. Ia antara lain mengatakan , tidak semua usahanya berjalan sukses. Warung pecel lele dan usaha tanaman hias ada yang harus ditutup, ada yang karena penggusuran ada juga yang karena masalah lainnya. Namun sebagai pelaku usaha harus melewati proses itu. "itu semua adalah pelajaran," katanya.

Sebelum Waryono tampil, Direktur IES Bambang Suharno menyampaikan Kiat mendapatkan Passitive Income untuk Karyawan. Bambang menyampaikan tujuh jurus mendapatkan passive income, beserta contoh-contohnya. Materi tersebut didasarkan dengan pengalaman waryono dalam mengembangkan gaji menjadi passive income melalui bisnis.

Dalam sesi tanya jawab, peserta mulai mendapatkan gagasan pengembangan koperasi antara lain, usaha warung makan, sembako , umroh dan sebagainya. Bambang menyarankan pengembangan koperasi sebaiknya ditargetkan sesuai dengan harapan anggota. Misalnya setiap tahun satu karyawan bisa umroh, atau bisa jalan-jalan keluar negeri atau beasiswa untuk karyawan dan sebagainya.

Apapaun yang akan dilakukan, pada prinsipnya mental wirausaha sangat diperlukan untuk mengembangkan bisnis. Demikian saran Bambang Suharno.***



Selasa, Desember 31, 2013

TRAINING WIRAUSAHA KOPERASI PLN

TRAINING WIRAUSAHA KOPERASI PLN

Peserta Training Wirausaha Koperasi PLN
Tiga Ketua  Kelompok terbaik (pegang buku)  mendapat hadiah


Sabtu 21 Desember 2013 yang lalu, Bambang Suharno dan Sudjono AF dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) mengisi training wirausaha yang diselenggarakan oleh Koperasi Karyawan PLN. Acara berlangsung di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Koperasi yang berlokasi di Diren Tiga Jakarta Selatan, diikuti oleh 50an anggota, karyawan dan pengurus koperasi PLN.

Pembicara dan Peserta Training Wirausaha Koperasi PLN

Training ini dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Koperasi PLN Duren Tiga, dilanjutkan pemaparan tentang Trilogi Mental Wirausaha dan 7 Cara Menjadi Pengusaha oleh Bambang Suharno. Selanjutnya Sudjono AF menyampaikan sharing memulai dan mengembangkan bisnis. Pada sesi siang dilakukan pemaparan tentang Rencana Bisnis sederhana yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menyusun rencana bisnis.
Pada diskusi kelompok ini masing-masing kelompok yang terdiri dari 10 orang menyusun rencana bisnis (business plan) dan selanjutnya mempresentasikan hasilnya di depan forum. Dari presentasi tersebut dilakukan penilaian rencana bisnis yang terbaik. Terdapat 3 terbaik yang mendapat hadiah berupa buku Curhat Bisnis karya Bambang Suharno. Diskusi dipimpin oleh Bambang Suharno sedangkan penilaian rencana bisnis dilakukan oleh Sudjono AF dan Bambang Suharno.

Pada sesi terakhir terakhir Sudjono menyampaukan bedah kasus bisnis online yang menjadi referensi peserta untuk mengembangkan bisnis masa depan.

Training ini rencananya akan dilanjutkan dengan pembekalan lebih lanjut dalam keanggotaan IES bagi peserta yang serius menjalankan bisnis.

Sabtu, September 28, 2013

BIMBINGAN TEKNIS WIRAUSAHA KORPRI KALIMANTAN TENGAH

BIMBINGAN TEKNIS WIRAUSAHA KORPRI KALIMANTAN TENGAH


Bimtek Wirausaha Korpri Kalteng
Bambang Suharno dan Amir Hamzah, keduanya dari Indonesian Entrepreneur Society (IES), pada tanggal 25 September lalu diundang untuk menjadi trainer dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha untuk Persiapan Pensiun yang diselenggarakan oleh Korpri Kalteng.

Acara yang berlangsung di Hotel Aquarius Palangkaraya ini diikuti oleh para calon pensiuan PNS anggota Korpri dari berbagai kabupaten Kota se Kalteng dengan jumlah peserta 54 orang.

Acara Korpri Kalteng tersebut berlangsung 2 hari yaitu tanggal 24 dan 25 september 2013. Pada tanggal 24 september acara diisi oleh pembekalan internal  yang antara lain mengenai jaminan kesehatan dan sebagainya.

Bambang, dalam acara ini, menyampaikan mengenai trilogi mental entrepreneur dan Cara Tidak gila Menjadi Pengusaha. Sedangkan Amir Hamzah menyampaikan pengalaman mempersiapkan pensiun dengan wirausaha, serta bedah kasus agribisnis pepaya yang merupakan usaha yang telah dirintis dan berkembang pesat hingga sekarang.
suasana diskusi kelompok
Pada sesi siang, Bambang Suharno  menyampaikan materi "cara menyusun rencana bisnis", kemudian disusul dengan diskusi kelompok dan presentasi tentang rencana bisnis dari masing-masing kelompok. Dalam sesi ini peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing kelompok mendiskusikan rencana bisnis yang layak dan kemudian dipresentasikan untuk dilakukan penilaian oleh dewan juri.

Kelompok 1 menyampikan rencana bisnis pensiun berupa usaha ayam kampung dengan produk berupa telur, ayam afkir dan pupuk kandang. Kelompok 2 menyampaikan presentasi rencana bisnis jamur tiram putih. Dan kelompok 3 menyampaikan presentasi rencana bisnis tentang usaha bengkel dan usaha sparepart kendaraan .
Foto bersama setelah bimtek

Bambang menyatakan dengan adanya diskusi dan presentasi ini, peserta langsung bisa berbagi pengalaman bagaimana menyusun rencana bisnis.

Di akhir acara dilakukan pemberian hadiah dari IES untuk juara 1-3 berupa buku karya Bambang Suharno dan Amir Hamzah. Peserta diwakili oleh Ibu Leslinda selaku ketua kelas menyampaikan kesan-kesan atas jalannya bimtek wirausaha ini. Leslinda menyampaikan bahwa materi bimtek sangat bermanfaat untuk persiapan pensiun. Ia mengaku selama ini sudah mulai menjalankan usaha klinik namun dijalankan apa adanya tanpa ilmu kewirausahaan, Dengan adanya Bimtek ini pikirannya makin terbuka dan memahami bagaimana kiat mengembangkan usaha. ***




POSTING TERPOPULER

Iklan