Tampilkan postingan dengan label waryono. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label waryono. Tampilkan semua postingan

Sabtu, November 01, 2014

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono yang sering disebut sebagai officeboy entrepreneur tampil di acara training wirausaha karyawan Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Acara berlangsung Jumat 31 Oktober2014 diikuti oleh para dokter, tenaga kesehatan dan karyawan puskesmas yang merupakan anggota Koperasi karyawan Puskesmas.

Acara ini dimaksudkan untuk memberi wawasan kewirausahaan bagi karyawan Puskesmas agar mereka memiliki semangat wirausaha untuk pribadi dan untuk mengembangkan koperasi karyawan.
Dalam kesempatan ini Waryono menceritakan pengalamannya berwirausaha mulai dari modal 500ribu untuk berjualan sembako, kemudian hasilnya untuk membeli traktor sawah, selanjutnya hasil traktor sawah diinvestasikan untuk membuka warung pecel lele dan seterusnya hingga kemudian memiliki warung makan Padang.

Tahun ini setelah berkarir sebagai office boy selama 15 tahun, Waryono pensiun dini dan menjadi pebisnis full time. Para peserta sangat antusias menanyakan kepada waryono bagaimana kiat-kiatnya mengembangkan usaha, antara lain bagaimana memilih bisnis, merekrut karyawan, mendelegasikan karyawan, cara memulai bisnis dan sebagainya.

Terhadap pertanyaan peserta, Waryono menjawab apa adanya. Ia antara lain mengatakan , tidak semua usahanya berjalan sukses. Warung pecel lele dan usaha tanaman hias ada yang harus ditutup, ada yang karena penggusuran ada juga yang karena masalah lainnya. Namun sebagai pelaku usaha harus melewati proses itu. "itu semua adalah pelajaran," katanya.

Sebelum Waryono tampil, Direktur IES Bambang Suharno menyampaikan Kiat mendapatkan Passitive Income untuk Karyawan. Bambang menyampaikan tujuh jurus mendapatkan passive income, beserta contoh-contohnya. Materi tersebut didasarkan dengan pengalaman waryono dalam mengembangkan gaji menjadi passive income melalui bisnis.

Dalam sesi tanya jawab, peserta mulai mendapatkan gagasan pengembangan koperasi antara lain, usaha warung makan, sembako , umroh dan sebagainya. Bambang menyarankan pengembangan koperasi sebaiknya ditargetkan sesuai dengan harapan anggota. Misalnya setiap tahun satu karyawan bisa umroh, atau bisa jalan-jalan keluar negeri atau beasiswa untuk karyawan dan sebagainya.

Apapaun yang akan dilakukan, pada prinsipnya mental wirausaha sangat diperlukan untuk mengembangkan bisnis. Demikian saran Bambang Suharno.***



Sabtu, Oktober 18, 2014

Office Boy Entrepreneur, Pensiun Dini Full Wirausaha dan Pembicara Seminar

Office Boy Entrepreneur, Pensiun Dini Full Wirausaha dan Pembicara Seminar

Waryono, kini full wirausaha
Salah satu pembicara seminar atau trainer yang populer di Indonesian Entrepreneur Society (IES) adalah Waryono. Sosok ini sangat unik karena sukses berwirausaha dalam posisinya sebagai office boy. Ia dijuluki sebagai Office boy entrepreneur.

Sebagai narasumber di seminar dan training, ia selalu menarik perhatian karena gaya bicaranya yang lugu, tidak pakai power point dan hanya menunggu pertanyaan peserta. "Saya nggak bisa bicara banyak, materi saya akan muncul jika bapak/ibu bertanya," ujarnya polos.

Ia biasa memulainya dengan menceritakan dirinya sebagai office boy, dan di tengah kesibukannya mencoba membuka toko sembako yang dikelola istrinya. Selanjutnya uang hasil usaha ia simpan dan ia investasikan untuk membeli traktor sawah di Lampung (kampung istrinya). Hasil traktor sawah disimpan dan diinvestasikan untuk membuka warung pecel lele. Hasil pecel lele digunakan untuk membuka usaha tanaman hias. Begitu seterusnya hingga mempunyai usaha WC umum dan  warung padang. Sebagian usahanya ada yang bangkrut, tapi itu tidak jadi soal, toh putaran uangnya terus berkembang di antara berbagai kesulitan.

Dari kisah ini, lantas peserta banyak yang bertanya, bagaimana cara mengatur waktu, bagaimana cara memilih karyawan, bagaimana supaya karyawan bisa dipercaya, cara menggaji karyawan dan sederet pertanyaan yang mencerminkan rasa penasaran peserta. Dari pertanyaan itulah, Waryono kemudian menjelaskan prinsip usahanya yang sederhana. Ia mengaku banyak belajar dari IES, mendapat bimbingan langsung dari para mentor, sehingga usahanya berkembang dan mentalnya makin kuat.

Ada pertanyaan lagi: kenapa mas Waryono tetap jadi office boy, padahal usahanya sudah maju? Ini pertanyaan menggelitik. Dengan nada berkelakar ia menjawab: ya, office boy itu hobby saya hehehe.

Kemudian ia menjalaskan serius, bahwa office boy itu awal ia berkarir, dimana di offfice boy-lah ia bisa berkenalan dengan tamu-tamu bos nya yang penting. Nah, rupanya posisi office boy sanga strategis.

Sejak bulan Agustus 2014, di usianya 35 tahun, Waryono memutuskan pensiun dini dan full time sebagai pelaku bisnis. Ia berniat mengembangkan warung padang dan usaha lainnya. Dan tentunya siap menjadi pembicara seminar kapanpun. kalau dulu hanya bisa di hari sabtu minggu, sekarang hari apapun siap diundang untuk berbagi pengalaman wirausaha.

Selamat untuk Waryono, Officeboy, wirausaha, pembicara seminar.

POSTING TERPOPULER

Iklan