Tampilkan postingan dengan label radio. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label radio. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Februari 09, 2013

SERUNYA TALKSHOW DI RADIO RPK DAN RADIO KBR68H

SERUNYA TALKSHOW DI RADIO RPK DAN RADIO KBR68H

Alhamdulillah pagi hari tadi saya dan pak Sudjono Arifuzan sebagai narasumber talkshow di dua radio. Puul 7-8 pagi talkshow di Radio Pelita Kasih (RPK) 96.3fm yang berlokasi di komplek Suara Pembaruan (sekarang namanya Gedung Sinar Kasih) Jl Dewi Sartika Jakarta Timur. Sehabis itu langsung meluncur ke Radio KBR68H yang berlokasi di Jalan Utan Kayu Jakarta Pusat, karena harus talkshow jam 9-10. Untunglah meskipun jalanan lumayan macet, kami berdua tidak terlambat sampai di Radio KBR68H.

Talkshow di radio RPK sudah sering kami lakukan sejak tahun 2008. Banyak anggota IES adalah pendengar radio ini. Sementara itu Radio KBR baru yang pertama kali. Saya baru tahu bahwa talkshow di radio ini direlay oleh sekitar 100 radio di seluruh nusantara. Sehingga penanya di dari radio KBR kebanyakan berasal dari luar Jawa, antara lain Aceh, Riau, Bengkalis dan sebagainya.

Di RPK kami berbicara perihal Facebook Marketing. Di talkshow ini fokusnya adalah menginformasikan pentingnya facebook untuk pengembangan bisnis, sekaligus mempromosikan Workshop facebook Marketing yang akan berlangsung Sabtu 16 Feb 2013 jam 9-16 di STIE Tunas Nusantara. Trainernya, siapa lagi kalau bukan sang ahli Facebook Marketing Pak Jono.

Sementara itu di Radio KBR temanya adalah mengasah mental wirausaha. Narasumbernya selain saya dan Pak Jono juga mas Triangga Bayu, owner Angkringan 78. Mas Bayu. Mas Bayu yang tampil melalui telepon karena nggak bisa hadir di studio menyampaikan pengalaman bisnis angkringannya. Kami menyampaikan perpektif mental wirausaha dari pandangan dan pengalaman kami.

Saya menyampaikan trilogi mental wirausaha yang biasa saya sampaikan dalam seminar. Bagi pendengar KBR tentu ini hal baru. Saya sampaikan, bahwa mental wirausaha itu ada 3 hal. pertama adalah mental produktif, artinya mampu menyisihkan sebagian penghasilan untuk menciptakan penghasilan baru. Kedua mental pemberdaya,  yaitu kemampuan memberdayakan orang lain baik karyawan , mitra bisnis maupun lingkungan sekitar. Ketiga adalah mental tangan di atas, yaitu mental berbagi.

Implementasi dari mental inilah sejatinya yang menjadi jalan untuk menuju sukses berwirausaha. Seperti biasa, kalau saya berbicara seperti ini, pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana jika usaha gagal? Bagaimana mengatasi takut gagal? Berapa persen yang harus disisihkan dari penghasilan kita? Bagaimana kalau kita tidak punya modal atau punya modal terbatas?

Begitupun di talkshow ini. penyiar dan pendengar langsung menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada hakekatnya kalau kita sudah biasa banyak berbagi/bersedekah, kita tidak akan stress kalau kehilangan uang, karena yakin rejeki selalu ada. begitu pula kalau kita biasa menyisihkan penghasilan untuk meningkatkan penghasilan atau menciptakan penghasilan baru, pasti pernah mengalami situasi yang menjengkelkan menurut kacamata masyarakat umum. Umpamanya ditipu mitra bisnis, ditipu karyawan, usaha bangkrut dan sebagainya.

Kalau saya uraikan di sini jadi panjang ya? Udah ngantuk nih. lain kali saja ya hehehe.

salam sukses dari Bambang Suharno

POSTING TERPOPULER

Iklan