Minggu, Januari 15, 2017

Talkshow BINUS University : Peran Akuntan dalam Membangun Bisnis

Bambang Suharno Menerima kenang-kenangan usai talkshow
Bertempat di Auditorium Binus University Alam Sutera, Tangerang, Kamis 12 Januari 2017, Bambang Suharno didampingi Riza Ananto hadir ke acara Talkshow Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi Binus dengan tema Peran Akuntan yang Berintegritas dalam Membangun Bisnis Perusahaan. Talkshow dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa, dipandu oleh Bambang Leo , salah satu dosen  senior Binus University. Selain Bambang Suharno, narasumber lain adalah Matilda Theresia dari Astra Credit Company (ACC).


Menurut Bambang Suharno, talkshow ini themanya menarik, yakni tentang akuntan dikaitkan dengan pengembangan bisnis. Ini thema yang bagus, karena mahasiswa menjadi paham dengan bidang akuntansi dan dunia bisnis. Ia juga sangat terkesan dengan panitia yang menyelenggarakan acara ini dengan sukses.

Sesuai dengan tema, talkshow ini diawali dengan pertanyaan apa itu integritas. Bambang mengatakan, integritas dalam pengertian yang sederhana adalah satunya kata dengan perbuatan. Oleh karena itu orang-orang yang tidak bisa memenuhi janjinya atau berbeda tindakan dengan kata-katanya disebut sebagai orang yang tidak berintegritas.

Terhadap pertanyaan bagaimana menerapkan sikap integritas dalam bidang profesi akuntasi, Bambang mengatakan, semua profesi memiliki kode etik. Wartawan punya kode etik jurnalistik, demikian pula profesi dokter, pengacara dan juga akuntan. Jika wartawan tidak memegang kode etik, maka mereka bisa memanipulasi berita yang dapat merugikan masyarakat. Jika dokter tidak memegang kode etik, maka pasien akan dirugikan.

"Akuntan yang berintegritas adalah yang menjunjung tinggi kode etik akuntan," ujar Bambang.

Adapun peran akuntansi dalam pengembangan bisnis perusahaan, Bambang menggambarkan tentang mental produktif dalam kewirausahaan. Mental wirausaha dicirikan dengan mental produktif. Artinya setiap mendapatkan penghasilkan akan selalu berusaha menyisihkan untuk menciptakan penghasilan baru. Jika usaha semakin besar, kata bambang, diperlukan akuntan untuk menghitung laba rugi, cashflow dan neraca sehingga dari laporan keuangan tersebut dapat diputuskan berapa dana yang bisa disisihkan untuk melakukan investasi baru .

Menanggapi pertanyaan peserta mengenai bagaimana jika terjadi konflik kepentingan dalam pembuatan laporan, misalkan pemilik perusahaan menghendaki adanya laporan ganda, Bambang menyarankan agar akuntan kembali mengingat kode etik akuntansi.

"Ikutilah kode etik itu, dengan segala resikonya. Itulah hakekat dari akuntan yang berintegritas. Jelaskan saja bahwa mengikuti kode etik bukan hanya untuk kepentinga akuntan melainkan juga untuk perusahaan. Percayalah, jika patuh pada kode etik dan aturan hukum, Tuhan akan memberi rejeki yang melimpah dan barokah,: ujar Bambang.

***




SHARE THIS

0 komentar:

POSTING TERPOPULER

Iklan