Tampilkan postingan dengan label bambang suharno. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bambang suharno. Tampilkan semua postingan

Minggu, Desember 15, 2013

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

Peserta seminar Stikes Aufa Royhan Padang Sidimpuan
Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2013, Bambang Suharno dan Sudjono AF dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) atau Komunitas Wirausaha Indonesia diundang sebagai pembicara seminar nasional wirausaha yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aufa Royhan, Padang Sidimpuan, sebuah kota berjarak sekitar 500 km dari Medan, Sumatera Utara.

Acara dikuti oleh lebih dari 400 orang yang terbagi dalam dua hari seminar. Peserta terdiri dari para mahasiswa kelas reguler dan kelas karyawan, mahasiswa dari kampus di wilayah Tapanuli, beberapa karyawan Depkes serta para dosen Stikes setempat. Seminar diawali dengan sambutan dari Ketua Stikes Drs. Guntur Imsaruddin, MKes, Pemrakarsa STIKES Waridah Nasution, MKes, Kepala Dewan Pendidikan Kota Padang Sidimpuan M. Jusar Nasution dan Kepala Dinas Kesehatan Setempat.

Seminar kali ini Bambang Suharno menyampaikan tentang Trilogi Mental Wirausaha, 7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha, dan Teknik Menyusun Rencana Bisnis Sederhana. Sedangkan Sudjono Af menyampaikan materi kiat mahasiswa memulai bisnis dan bedah kasus bisnis online.
ki-ka: Guntur, Bambang,  Waridah, Sudjono, Marlan, Heniati, 

Suasana diskusi kelompok merencanakan bisnis
Acara seminar diselingi denga kegiatan diskusi kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 10 peserta dan masing-masing kelompok menyusun rencana bisnis serta mempresentasikan di depan peserta. Kelompok terbaik mendapat hadiah buku wirausaha dan DVD tentang Law Of Attraction.

Acara bernuansa santai serius, diselingi hiburan musik di setiap istirahat dan di akhir acara para pimpinan dan peserta memberikan kesan-pesan terhadap acara yang sudah berlangsung, dilanjutkan menyanyikan lagu kesayangan mereka.

Ketua Stikes Guntur Nasution menyampaikan terima kasih kepada narasumber atas pencerahannya mengenai wirausaha. Apa yang disampaikan IES sangat berharga karena sebagian sudah dilakukan sepanjang karirnya. Demikian pula Pembina Yayasan Stikes Waridah Nasution menyampaikan terima kasih atas ilmu yang disampaikan, semoga bisa dilaksanakan oleh peserta seminar dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu Bambang Suharno menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Stikes Aufa Royhan, khususnya kepada para pimpinan yang senantiasa mendampingi peserta sejak awal hingga akhir acara.

Selasa, Juli 09, 2013

TRAINING TEKNIK PRESENTASI PLN

TRAINING TEKNIK PRESENTASI PLN

Bambang Suharno (no 4 dari kanan) beserta sebagian peserta training
Kamis 27 Juni 2013, Bambang Suharno diundang sebagai trainer dengan topik rahasia sukses teknik presentasi. Materi ini ditujukan untuk tim PLN Jakarta yang akan menjadi delegasi PLN Disjaya untuk mengikuti kompetisi inovasi tingkat nasional yang berlangsung Juli 2013 di Batam.

Tim kompetisi akan mempresentasikan beberapa inovasi teknologi dan inovasi SDM di depan dewan Juri kompetisi inovasi PLN. Melalui training ini diharapkan peserta dapat mengikuti kompetisi dengan persiapan matang baik dari segi materi, teknis presentasi maupun mental.

Dalam kesempatan ini, Bambang Suharno menyampaikan pentingnya relaksasi sebelum melakukan presentasi. Peserta diajak untuk bersama-sama melakukan relaksasi dengan mendengarkan musik klasik dan diminta merelaksasikan fisik dan mental.Selanjutnya peserta menyajikan presentasinya per kelompok untuk dibahas kelebihan dan kekurangannya.

Selain masalah relaksasi, peserta diajak menyiapkan materi sebaik-baiknya. Sukses presentasi dipangaruhi oleh persiapan materi, persiapan mental dan teknik yang dipakai dalam presentasi. Sedangkan sukses teknik presentasi meliputi pembukaan, materi utama dan penutup, dimana ketiganya sama-sama penting untuk mempengaruhi nilai dewan juri. Peserta perlu juga memahami betul aspek-aspek yang dinilai dalam kompetisi tersebut. ***


Kamis, Juni 13, 2013

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Suasana seminar akrab dan antusias
"Kita hidup di lingkungan yang sangat bagus untuk berwirausaha," tegas Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno dalam seminar wirausaha di Aula rektorat Universitas Mercu Buana (UMB), Meruya Selatan, Jakarta, Selasa 11 Juni 2013. Seminar diselenggarakan oleh mahasiswa Akuntansi dengan tema "Hidupkan Jiwa Bisnis di Tanganmu", diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa UMB. Seminar dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB Dr. Wiwik Utami Ak.,MS. Sedangkan pembicara seminar, Bambang Suharno (IES) dan Rike Iskandar dari lembaga kewirausahaan bernama Cream (Center of Entrepreneurship of Mercu Buana).

Bambang menambahkan, jumlah penduduk Jakarta saat ini sekitar 10 juta. Jika ditambah dengan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, total penduduk 25 juta orang. Jumlah tersebut sama dengan jumlah penduduk Malaysia. Jumlah penduduk Australia juga 25 juta. Penduduk Singapura sejak merdeka hingga sekarang sekitar 4,5 juta. Bahkan penduduk Brunei Darussalam hanya 300 ribu saja, mungkin sama dengan penduduk Meruya.

"Bicara bisnis adalah bicara jumlah calon pembeli. Jadi ketika kita melihat jumlah penduduk yang ekonominya terus berkembang, ini adalah kesempatan untuk mengembangkan bisnis," tegas bambang.

Dalam seminar ini menyampaikan materi Tujuh cara menumbuhkan Jiwa Bisnis. Tujuh cara tersebut adalah meningkatkan sedekah, menabung/mengumpulkan modal, menetapkan pilihan bisnis, mencari mitra bisnis, menduplikasi bisnis yang ada, bersikap ikhlas dalam menghadapi tantangan dan meningkatkan pergaulan wirausaha.

Bambang juga mengingatkan perlunya perubahan mental dari mental konsumtif menjadi produktif. Mayoritas masyarakat kita bersikap konsumtif. Setiap penghasilan naik hutangnya tambah banyak. Ini terbukti dari sebuah survey yang dilakukan Citibank, bahwa eksekutif yang gajinya di atas Rp 20 juta/bulan, ternyata 60% dari penghasilannya digunakan untuk membayar cicilan hutang konsumtif. Gaya hidup seperti ini sangat beresiko. Orang yang berwirausaha tidak akan melakukan hal tersebut. Mereka akan memproduktifkan uang, yaitu dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk menciptakan penghasilan baru.

Sementara itu Dr. Wiwik Utami dalam pembukaannya menegaskan bahwa kampus UMB adalah kampus wirausaha. Mata kuliah wirausaha menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa semua jurusan. Kegiatan-kegiatan kewirausahaan terus berkembang termasuk melakukan ekspo gedung perkantoran dan perbelanjaan elite di kawasan Sudirman Jakarta yang memamerkan produk wirausaha mahasiswa. Ini dimaksudkan untuk memupuk keberanian mahasiswa dalam berwirausaha.  Wiwik mengatakan, Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan baru untuk memajukan negara.

Penggunaan IT dalam Wirausaha

Pada sesi kedua, tampil Rike iskandar SE MM, yang memaparkan perlunya teknologi IT untuk berwirausaha. "Sebagai orang akuntansi, anda punya banyak peluang berwirausaha. Anda juga pasti punya keunggulan karena memiliki ilmu keuangan yang memadai," pesan Rike. Ia mencontohkan prestasi beberapa anak muda yang berhasil menjual aplikasi ke yahoo atau google dengan nilai miliaran rupiah.

Semua mahasiswa pasti punya facebook, twitter dan jejaring sosial lainnya. Ini menurut Rike perlu dioptimalkan untuk bisnis. Mahasiswa akuntansi juga dapat memulai bisnis secara online dengan membuat software akuntansi sedernana. "Banyak ide yang bisa dikembangkan lagi. Kalau jualan baju, tas itu kan sudah biasa. Kita perlu lebih inovatif lagi," tegasnya.

Soal modal, lembaga kewirausahaan yang dipimpin Rike siap menyediakannya dengan nilai mencapai 20 juta per mahasiswa. "Silakan ajukan proposal," katanya, menantang mahasiswa yang belum berwirausaha.


Sekilas Universitas Mercu Buana
Bambang Suharno (tengah) bersama pimpinan fakultas dan panitia
Universitas Mercu Buana merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang didirikan oleh pengusaha nasional Probosutejo. Berbekal manajemen yang modern, UMB kini memiliki 4 kampus di Jakarta dan 1 kampus di Jogyakarta. Jumlah total mahasiswanya saat ini sekitar 19 ribu orang dan 15 ribu di antaranya kuliah di Kampus UMB Meruya Selatan-Jakarta Barat yang merupakan kampus induk.

UMB telah memantapkan diri sebagai kampus wirausaha. Berbagai kegiatan bimbingan wirausaha dilakukan. Kuliah wirausaha untuk semua fakultas menjadi matakuliah wajib bagi mahasiswa. Materi kuliah disertai dengan kegiatan praktek bisnis antara lain pameran di mall dan seminar dengan mengundang pelaku bisnis dan sebagainya.

UMB mendapatkan dana hibah untuk program wirausaha mahasiswa, dari Ditjen Dikti dan Kementerian Koperasi-UKM. Melalui bantuan ini, mahasiswa yang ingin berwirausaha dapat mengajukan proposal untuk diseleksi dan selanjutnya mendapat bimbingan.***


Sabtu, Februari 23, 2013

INILAH PIDATO PENGUNDURAN DIRI ANAS URBANINGRUM

INILAH PIDATO PENGUNDURAN DIRI ANAS URBANINGRUM

Setelah KPK menetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang, Jumat malam 22 februari 2013, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengundurkan diri dari posisinya. Anas Urbaningrum mengumumkan pengunduran diri dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).

Saat menggelar konferensi pers, Anas Urbaningrum didampingi sejumlah pimpinan DPP Partai Demokrat yang juga loyalis Anas. Seperti Ketua Divisi Komunikasi Publik I Gede Pasek Suardika dan Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat, M. Rahmad. Anas berpidato cukup panjang. Setelah berpidato pengunduran diri dan mencopot jaket biru kebesaran Partai Demokrat, Anas mendapat pelukan dari kader-kader Partai Demokrat. Berikut isi lengkap pidato pengunduran diri Anas, dikutip dari Metrotvnews 
 
Anas Urbaningrum
Assalamualaikuam warrahmatullahi wabarukatuh. Terima kasih dan selamat datang kepada rekan-rekan wartawan. Hari ini saya akan menyampaikan sikap, pikiran dan pandangan terkait status sebagai tersangka. Seperti diketahui bersama tanggal 22 Februari 2013 KPK sudah mengumumkan bahwa saya dinyatakan berstatus tersangka. Atas pengumuman KPK itu, saya menyatakan akan mengikuti proses hukum sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. Karena saya masih percaya bahwa lewat proses hukum yang adil dan obyektif dan transparan, kebenaran dan keadilan bisa saya dapatkan.

Saya garis bawahi, saya masih percaya lewat proses hukum yang adil, obyektif, dan transparan berdasarkan kriteria-kriteria dan tata laksana yang memenuhi standar, saya yakin kebenaran dan keadilan masih bisa ditegakkan. Karena saya percaya negeri kita ini berdasarkan hukum dan keadilan, bukan berdasarkan prinsip kekuasaan.

Yang kedua, saudara-saudara sekalian, lewat proses hukum yang obyektif dan transparan itu saya akan melakukan pembelaan hukum sebaik-baiknya. Dan lewat proses hukum itu, berdasarkan bukti-bukti dan saksi-saksi yang kredibel, saya meyakini betul sepenuh-penuhnya bahwa saya tidak terlibat di dalam proses pelanggaran hukum yang disebut sebagai proyek Hambalang itu. Ini saya tegaskan karena sekali lagi, sejak awal, saya punya keyakinan yang penuh tentang tuduhan-tuduhan yang tak berdasar itu.

Saya meyakini bahwa kebenaran dan keadilan pangkatnya lebih tinggi dari fitnah dan rekayasa. Kebenaran dan keadilan akan muncul mengalahkan fitnah dan rekayasa, sekuat apapun dibangun, sehebat apapun itu dibangun, serapi apapun itu dijalankan. Itu keyakinan saya.

Saudara-saudara sekalian, saya ingin sampaikan, sejak awal saya meyakini bahwa saya tidak akan punya status hukum di KPK. Mengapa? Karena saya yakin KPK bekerja independen, mandiri, dan profesional. Karena saya yakin KPK tidak bisa ditekan oleh opini dan hal-hal lain di luar opini, termasuk tekanan dari kekuatan-kekuatan sebesar apapun itu.

Saya baru mulai berpikir saya akan punya status hukum di KPK ketika ada semacam desakan agar KPK segera memperjelas status hukum saya. "Kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah." Ketika ada desakan seperti itu, saya baru mulai berpikir jangan-jangan, saya menjadi yakin, saya menjadi tersangka setelah saya dipersilakan untuk lebih fokus berkonsentrasi menghadapi masalah hukum di KPK. Ketika saya dipersilakan untuk lebih fokus menghadapi masalah hukum di KPK berarti saya sudah divonis punya status hukum yang dimaksud, yaitu tersangka.

Apalagi saya tahu, beberapa petinggi Partai Demokrat yakin betul, hakkul yakin, Anas menjadi tersangka. Rangkaian ini pasti tidak bisa dipisahkan dengan bocornya apa yang disebut sebagai sprindik (surat perintah penyidikan). Ini satu rangkaian peristiwa yang pasti tidak bisa dipisahkan. Itu satu rangkaian peristiwa yang utuh. Sama sekali terkait dengan sangat erat. Itulah faktanya, itulah rangkaian kejadiannya. Dan tidak butuh pencermatan yang terlalu canggih untuk mengetahui rangkaian itu. Bahkan masyarakat umum dengan mudah membaca dan mencermati itu.

Saudara-saudara sekalian, kalau mau ditarik agak jauh ke belakang sesungguhnya ini pasti terkait dengan Kongres Partai Demokrat. Saya tidak ingin bercerita lebih panjang. Pada waktunya saya akan bercerita lebih panjang.

Tetapi inti dari kongres itu ibarat bayi yang lahir. Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan. Tentu rangkaiannya menjadi panjang. Dan rangkaian itu saya rasakan, saya alami, dan menjadi rangkaian peristiwa politik dan organisasi di Partai Demokrat. Pada titik ini, saya belum akan menyampaikan secara rinci. Tapi ada konteks yang sangat jelas menyangkut rangkaian-rangkaian peristiwa politik itu.

Saudara-saudara sekalian, ketika saya memutuskan terjun ke dunia politik dan saya masuk menjadi kader Partai Demokrat, saya sadar betul bahwa politik kadang-kadang keras dan kasar. Dalam dunia politik, tidak sulit untuk menemukan intrik, fitnah, dan serangan-serangan. Itu saya sadari sejak awal.

Dan karena itu, saya tahu persis konsekuensi-konsekuensinya. Maka saya sampaikan saya tidak akan pernah mengeluh dengan keadaan ini. Saya tidak akan pernah mengeluh tentang perkembangan situasi ini. Dan saya punya keyakinan kuat dan semangat untuk terus menghadapinya, termasuk dengan risiko dan konsekuensi. Itu hal yang lazim saja.

Saya anggap sebagai sebuah kelaziman, tidak ganjil, tidak aneh. Apalagi di dalam sistem demokrasi kita yang masih muda, termasuk Partai Demokrat yang tradisinya masih muda.

Saudara-saudara sekalian, karena saya sudah punya status hukum sebagai tersangka, meskipun saya yakin posisi tersangka itu lebih karena faktor nonhukum, tetapi saya punya standar etik pribadi. Standar itu mengatakan "kalau saya punya status hukum sebagai tersangka, maka saya akan berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat." Ini bukan soal jabatan atau posisi, ini soal standar etik.

Standar etik pribadi saya itu, Alhamdulillah cocok dengan pakta integritas yang diterapkan di Partai Demokrat. Saya sendiri di tempat ini, seminggu lalu kurang lebih, sudah menandatangani pakta integritas. Dengan atau tanpa pakta integritas pun, standar etik pribadi saya mengatakan hal seperti itu: "Saya berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat."

Terkait dengan itu, saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus pada kader-kader Partai Demokrat. Yang telah memberikan kepercayaan dan mandat politik kepada saya untuk memimpin Partai Demokrat sebagai Ketua Umum periode 2010-2015. Saya mohon maaf kalau saya berhenti di awal 2013. Saya tidak merencanakan untuk berhenti di tahun 2013. Sejauh perjalanan yang saya tempuh, saya jalankan, saya tunaikan, sebagai ketua umum, sepenuhnya saya bersungguh-sungguh menjalankan mandat dan amanat politik partai itu.

Tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Tentu ada capaian prestasi dan masih ada bolong-bolongnya, ada lubang-lubangnya. Tapi saya menegaskan semua itu saya jalani dengan sungguh-sungguh, serius, penuh konsentrasi karena itu bagian dari panggilan jiwa politik saya.

Alhamdulillah saya bersyukur di dalam proses menunaikan tugas kurang lebih hampir tiga tahun, dua setengah tahun lebih, semuanya saya jalankan dengan penuh kesungguhan dna konsentrasi.

Terimakasih pada kader-kader Demokrat yang selama ini sama-sama menjalankan dan menunaikan tugas sesuai dengan kewenangan, otoritas, dan tugas masing-masing. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat, pengurus DPD, DPC, kader-kader di seluruh Indonesia, Dewan Pembina, Majelis Tinggi, Komisi Pengawas, saya sampaikan terimakasih yang selama ini bersama-sama menjalankan tugas.

Meskipun saya sudah berhenti menjadi Ketua Umum, saya akan tetap menjadi sahabat bagi kader-kader Partai Demokrat. Saya ketika melepas tentu tidak punya kewenangan organisatoris karena saya sudah lepas. Tetapi saya menjaminkan satu hal, yaitu ketulusan persahabatan dan persaudaraan. Saya jamin ketulusan itu kepada kader-kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia, apapun nanti tugas langkah yang akan saya tempuh, termasuk saya ada di dalam atau di luar, apakah saya menjalani proses hukum, apakah proses hukum itu berjalan adil, obyektif, transparan atau tidak, saya menyatakan, menegaskan, menggarisbawahi, saya menjamin ketulusan persahabatan dan persaudaraan. Loyalitas sebagai sahabat merupakan bagian yang indah dan menyegarkan dalam dinamika politik partai yang kadang-kadang keras dan agak panas.

Karena itulah saya yakin betul, saya akan tetap berkomunikasi sebagai sahabat dengan kader-kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia. Tidak dalam posisi sebagai Ketua Umum, tetapi sebagai teman dan sahabat.

Saya juga berharap siapapun yang nanti menjadi Ketua Umum Partai Demokrat bisa menunaikan tugas, bahkan jauh lebih baik dari apa yang sudah saya tunaikan bersama teman-teman pengurus. Saya yakin pasti akan datang ketua umum yang lebih baik. Saya percaya itu, karena sejarah selalu melahirkan pemimpin pada waktunya.

Selanjutnya, saudara-saudara sekalian, apa yang akan saya lakukan ke depan adalah tetap dalam kerangka memberikan kontribusi dan menjaga momentum bagi perbaikan peningkatan dan penyempurnaan kualitas demokrasi di Indonesia. Apapun kondisi dan keadaan saya.

Kondisi dan keadaan saya itu bukan faktor. Faktornya yang penting adalah bahwa saya akan tetap bersama-sama dalam sebuah ikhtiar untuk membuat Indonesia ke depan makin baik dan makin bagus.

Hari-hari ini dan ke depan, akan diuji pula bagaimana etika Partai Demokrat. Partai yang etikanya bersih, cerdas, dan santun. Akan diuji oleh sejarah apakah Demokrat partai yang bersih atau tidak bersih. Partai yang bersih atau korup. Akan diuji partai yang cerdas atau partai yang tidak cerdas. Partai yang solutif menawarkan gagasan cerdas dan bernas atau partai yang tidak seperti itu.

Juga diuji apakah Demokrat akan menjadi partai yang santun dan sadis. Apakah yang akan terjadi kesantunan politik atau sadisme politik? Tentu ujian itu akan berjalan sesuai dengan perkembangan waktu dan keadaan.

Tetapi yang paling penting saya garis bawahi, bahwa tidak ada kemarahan dan kebencian. Kemarahan dan kebencian itu jauh dari rumus politik yang saya anut. Dan mudah-mudahan juga dianut siapapun kader-kader Partai Demokrat.

Di atas segalanya, saya ingin menyatakan barangkali ada yang berpikir bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Barangkali ada yang meramalkan dan menyimpulkan ini adalah akhir dari segalanya. Hari ini, saya nyatakan ini baru permulaan. Hari ini saya nyatakan ini baru sebuah awal langkah-langkah besar. Hari ini saya nyatakan ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama. Tentu untuk kebaikan kita bersama.

Saya sekali lagi dalam kondisi apapun akan tetap berkomitmen berikhtiar memberikan sesuatu yang berharga bagi masa depan politik kita, demokrasi kita. Jadi, ini bukan tutup buku. Ini pembukaan buku halaman pertama. Saya yakin halaman-halaman berikutnya akan makin bermakna bagi kepentingan kita bersama.

Inilah saudara-saudara sekalian, beberapa hal yang ingin saya sampaikan pada kesempatan siang hari ini. Saya akan terus menjadi sahabat-sahabat kalian. Karena banyak buku yang akan kita baca bersama. Buku-buku itu jangan dipahami dalam perspektif yang ngeres, tetapi positif dan konstruktif, kebaikan dan kemaslahatan yang lebiih besar. Itulah yang menjadi titik orientasi kita.

Saya akan melepas jaket biru kebesaran, dan saya akan menjadi manusia yang bebas dan merdeka. Bukan berarti selama ini tidak bebas dan merdeka. Tapi tentu ini ada maknanya secara etik dan organisatoris. Selamat berjuang kader-kader Demokrat di seluruh Indonesia, berjuang sesuai pilihan yang merdeka. (Rrn/Dor)

sumber: Metrotvnews.
Bambang Suharno 021 70228877

Jumat, Februari 22, 2013

INHOUSE TRAINING FOR SUPERVISOR PLN ANGKATAN III

INHOUSE TRAINING FOR SUPERVISOR PLN ANGKATAN III

Ahamdulilah inhouse training untuk supervisor PLN telah berlangsung 3 angkatan dengan lancar. Angkatan ketiga ini berlangsung di kantor PLN Tangerang yang berlokasi di Jl Jenderal Sudirman, Tangerang. Peserta training sebanyak 40an orang supervisor PLN wilayah Tangerang.

Materi training yang disampaikan Bambang Suharno selaku pimpinan komunitas wirausaha (Indonesian Entrepreneur Society/IES) adalah Change Management dalam perspektif kewirausahaan. Salah satu poin penting adalah mengenai 5 Kiat Sukses perubahan, yaitu:

1. Tujuan yang jelas
2. Tindakan yang nyata
3. Improvisasi berkesinambungan
4. Persisten menghadapi tantangan (Tahan Banting)
5. Mendapatkan "keberuntungan".

Bagiamana meraih keberuntungan dalam karir dan bisnis, menjadi topik menarik dalam sesi ini. Disebutkan bahwa orang yang beruntung memiliki ciri yang berbeda dengan orang yang merasa sial. Orang beruntung pada umumnya memiliki ciri berpikir positif, mensyukuri apa yang sudah diterima, percaya bahwa kebaikan pasti datang, terbuka terhadap peluang, cepat dalam mengambil keputusan, mampu merubah hal buruk menjadi baik dan suka berbagi atau bersedekah.

Sebaliknya orang yang "sial" biasanya berperilaku berpikir negatif, banyak mengeluh, tertutup, dan terlalu banyak pertimbangan.

salam sukses. 021.70228877, 0813 1069 6307


POSTING TERPOPULER

Iklan