Tampilkan postingan dengan label pembicara seminar wirausaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pembicara seminar wirausaha. Tampilkan semua postingan

Rabu, Mei 18, 2016

Seminar Wirausaha MEA di UHAMKA

Seminar Wirausaha MEA di UHAMKA

Bertempat di kampus Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (UHAMKA) Klender Jakarta Timur, Minggu 15 mei 2016, pendiri Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno hadir sebagai narasumber utama seminar kewirausahaan di Era Mea yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Farmasi Uhamka. Tak kurang dari 170 mahasiswa hadir dalam acara itu, dimana Bambang Suharno tampil bersama seorang pengusaha Adhe Saptadjie.

Materi yang disampaikan Bambang antara lain tentang tantangan MEA, kekuatan Indonesia di Era MEA, Kiat bersaing diera MEA, kiat bersaing dengan strategi monopoli serta mengenai mental wirausaha yang diperlukan siapapun untuk sukses.

Minggu, Mei 31, 2015

Seminar "Wirausaha Menuju MEA " Magister Manajemen Universitas  Bhayangkara

Seminar "Wirausaha Menuju MEA " Magister Manajemen Universitas Bhayangkara

Sabtu, 30 Mei 2015, Bambang Suharno tampil sebagai pembicara tunggal pada seminar wirausaha yang diselenggarakan Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Bhayangkara. Acara yang mengambil tema "Kiat Jitu Memulai dan Mengembangkan Usaha dalam skala Mirko dan Menengah Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)" ini  berlangsung di Bekasi ini diikuti oleh 70an peserta dari mahasiswa S2, S1, serta utusan dari beberapa kampus di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Acara dibuka oleh Direktur Pascasarjana Universitas Bhayangkara Dr. Anton Wachidin Widjaya SE MM. Dalam presentasinya Bambang menjelaskan mengenai keunggulan Indonesia dalam persaingan antar negara ASEAN antara lain sektor pariwisata, ekonomi kreatif, industri kuliner, sektor perikanan dan kelautan. "Pariwisata di Indonesia sungguh luar biasa, namun kita sendiri kurang menyadari sehingga kita merasa seolah-olah keindahan Indonesia dengan budayanya yang beraneka ragam, kita anggap sebagai hal biasa," kata Bambang.

Rabu, Desember 10, 2014

Training Wirausaha SMA 105 Jakarta

Training Wirausaha SMA 105 Jakarta

sebagian peserta training
Bertempat di aula SMA Negeri 105 Jakarta, Selasa 8 Desember 2014, Direktur IES Bambang Suharno sekaligus pembicara seminar wirausaha dari IES, memberikan materi training tentang Mental Wirausaha kepada 55 orang guru SMA setempat. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama SMA N 105 dengan STIE Tunas Nusantara Jakarta.

Sabtu, November 01, 2014

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono yang sering disebut sebagai officeboy entrepreneur tampil di acara training wirausaha karyawan Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Acara berlangsung Jumat 31 Oktober2014 diikuti oleh para dokter, tenaga kesehatan dan karyawan puskesmas yang merupakan anggota Koperasi karyawan Puskesmas.

Acara ini dimaksudkan untuk memberi wawasan kewirausahaan bagi karyawan Puskesmas agar mereka memiliki semangat wirausaha untuk pribadi dan untuk mengembangkan koperasi karyawan.
Dalam kesempatan ini Waryono menceritakan pengalamannya berwirausaha mulai dari modal 500ribu untuk berjualan sembako, kemudian hasilnya untuk membeli traktor sawah, selanjutnya hasil traktor sawah diinvestasikan untuk membuka warung pecel lele dan seterusnya hingga kemudian memiliki warung makan Padang.

Tahun ini setelah berkarir sebagai office boy selama 15 tahun, Waryono pensiun dini dan menjadi pebisnis full time. Para peserta sangat antusias menanyakan kepada waryono bagaimana kiat-kiatnya mengembangkan usaha, antara lain bagaimana memilih bisnis, merekrut karyawan, mendelegasikan karyawan, cara memulai bisnis dan sebagainya.

Terhadap pertanyaan peserta, Waryono menjawab apa adanya. Ia antara lain mengatakan , tidak semua usahanya berjalan sukses. Warung pecel lele dan usaha tanaman hias ada yang harus ditutup, ada yang karena penggusuran ada juga yang karena masalah lainnya. Namun sebagai pelaku usaha harus melewati proses itu. "itu semua adalah pelajaran," katanya.

Sebelum Waryono tampil, Direktur IES Bambang Suharno menyampaikan Kiat mendapatkan Passitive Income untuk Karyawan. Bambang menyampaikan tujuh jurus mendapatkan passive income, beserta contoh-contohnya. Materi tersebut didasarkan dengan pengalaman waryono dalam mengembangkan gaji menjadi passive income melalui bisnis.

Dalam sesi tanya jawab, peserta mulai mendapatkan gagasan pengembangan koperasi antara lain, usaha warung makan, sembako , umroh dan sebagainya. Bambang menyarankan pengembangan koperasi sebaiknya ditargetkan sesuai dengan harapan anggota. Misalnya setiap tahun satu karyawan bisa umroh, atau bisa jalan-jalan keluar negeri atau beasiswa untuk karyawan dan sebagainya.

Apapaun yang akan dilakukan, pada prinsipnya mental wirausaha sangat diperlukan untuk mengembangkan bisnis. Demikian saran Bambang Suharno.***



Sabtu, Oktober 18, 2014

Office Boy Entrepreneur, Pensiun Dini Full Wirausaha dan Pembicara Seminar

Office Boy Entrepreneur, Pensiun Dini Full Wirausaha dan Pembicara Seminar

Waryono, kini full wirausaha
Salah satu pembicara seminar atau trainer yang populer di Indonesian Entrepreneur Society (IES) adalah Waryono. Sosok ini sangat unik karena sukses berwirausaha dalam posisinya sebagai office boy. Ia dijuluki sebagai Office boy entrepreneur.

Sebagai narasumber di seminar dan training, ia selalu menarik perhatian karena gaya bicaranya yang lugu, tidak pakai power point dan hanya menunggu pertanyaan peserta. "Saya nggak bisa bicara banyak, materi saya akan muncul jika bapak/ibu bertanya," ujarnya polos.

Ia biasa memulainya dengan menceritakan dirinya sebagai office boy, dan di tengah kesibukannya mencoba membuka toko sembako yang dikelola istrinya. Selanjutnya uang hasil usaha ia simpan dan ia investasikan untuk membeli traktor sawah di Lampung (kampung istrinya). Hasil traktor sawah disimpan dan diinvestasikan untuk membuka warung pecel lele. Hasil pecel lele digunakan untuk membuka usaha tanaman hias. Begitu seterusnya hingga mempunyai usaha WC umum dan  warung padang. Sebagian usahanya ada yang bangkrut, tapi itu tidak jadi soal, toh putaran uangnya terus berkembang di antara berbagai kesulitan.

Dari kisah ini, lantas peserta banyak yang bertanya, bagaimana cara mengatur waktu, bagaimana cara memilih karyawan, bagaimana supaya karyawan bisa dipercaya, cara menggaji karyawan dan sederet pertanyaan yang mencerminkan rasa penasaran peserta. Dari pertanyaan itulah, Waryono kemudian menjelaskan prinsip usahanya yang sederhana. Ia mengaku banyak belajar dari IES, mendapat bimbingan langsung dari para mentor, sehingga usahanya berkembang dan mentalnya makin kuat.

Ada pertanyaan lagi: kenapa mas Waryono tetap jadi office boy, padahal usahanya sudah maju? Ini pertanyaan menggelitik. Dengan nada berkelakar ia menjawab: ya, office boy itu hobby saya hehehe.

Kemudian ia menjalaskan serius, bahwa office boy itu awal ia berkarir, dimana di offfice boy-lah ia bisa berkenalan dengan tamu-tamu bos nya yang penting. Nah, rupanya posisi office boy sanga strategis.

Sejak bulan Agustus 2014, di usianya 35 tahun, Waryono memutuskan pensiun dini dan full time sebagai pelaku bisnis. Ia berniat mengembangkan warung padang dan usaha lainnya. Dan tentunya siap menjadi pembicara seminar kapanpun. kalau dulu hanya bisa di hari sabtu minggu, sekarang hari apapun siap diundang untuk berbagi pengalaman wirausaha.

Selamat untuk Waryono, Officeboy, wirausaha, pembicara seminar.

POSTING TERPOPULER

Iklan