Minggu, Februari 15, 2015

Seminar MEA di STIE Bhakti Pembangunan Petukangan

Seminar MEA di STIE Bhakti Pembangunan Petukangan

Untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia bisa saja kalah dari segi efisiensi produksi namun, jika kreativitas terus dikembangkan, tak ada alasan bagi masyarakat Indonesia untuk takut bersaing di era MEA.

Demikian disampaikan Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno dalam seminar "Are You Realy Prepared for MAE?" di STIE Bhakti Pembangunan, Petukangan, Jakarta Selatan, Sabtu, 14 Februari 2015. Seminar diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Akunansi (Formasi) dihadiri oleh lebih dari 200 peserta terdiri dari mahasiswa, dosen dan beberapa siswa SMA.  Dalam seminar ini, Bambang tampil sebagai pembicara tunggal dengan topik "Jurus Bersaing di Era MEA (Sudut Pandang Kewirausahaan).

Rabu, Januari 14, 2015

Mengapa Anda Perlu Profit Meter?

Mengapa Anda Perlu Profit Meter?

Sejak IES mengembangkan aplikasi /software Profit Meter, dan mengadakan training/workshop wirausaha khusus tentang Profit Meter makin banyak orang bertanya, apa perlunya menggunakan profit meter dalam bisnis? Lantas kalau sudah menggunakan software Profit Meter, bisnis otomatis berkembang pesat?

Pertama, Profit Meter dibuat karena kami dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) mengamati begitu banyak orang menelan mentah-mentah artikel bombastis tentang peluang bisnis. Sering kita lihat judul artikel wirausaha yang mengguncang pikiran kita. Misalnya: berjualan kripik singkong untungnya ratusan juta!

Minggu, Desember 21, 2014

In House Training Wirausaha PLN : Evaluasi Bisnis Dengan Profit Meter

In House Training Wirausaha PLN : Evaluasi Bisnis Dengan Profit Meter

JAKARTA-Pembicara-Seminar.  Bertempat di Pusdiklat PLN, Duren Tiga Jakarta Selatan, Sabtu 20 Desember 2014, Indonesian Entrepreneur Society (IES) kembali dipercaya mengisi Inhouse Training Wirausaha untuk Koperasi Karyawan PLN. Inhouse training untuk Koperasi PLN ini merupakan yang kedua, dimana sebelumnya pada Desember 2013 juga berlangsung acara serupa dengan topik yang berbeda.
Kali ini workshop mengambil tema Evaluasi Bisnis dengan Software Profit Meter. Narasumber Bambang Suharno dan Riza Ananto. Sebanyak 50an peserta hadir meliputi pengurus dan anggota koperasi, baik senior maupun yunior.
CIMG7280
Riza Ananto sedang membimbing peserta
Bambang Suharno menyampaikan topik tentang lima langkah melipatgandakan profit, sedangkan Riza Ananto menyampaikan materi tentang teknis penggunaan Profit Meter untuk merencanakan dan mengevaluasi bisnis. Dalam workshop ini panitia menyediakan satu laptop untuk tiap dua peserta sehingga peserta dapat langsung mempraktekkan ilmu profit meter.

Rabu, Desember 10, 2014

Training Wirausaha SMA 105 Jakarta

Training Wirausaha SMA 105 Jakarta

sebagian peserta training
Bertempat di aula SMA Negeri 105 Jakarta, Selasa 8 Desember 2014, Direktur IES Bambang Suharno sekaligus pembicara seminar wirausaha dari IES, memberikan materi training tentang Mental Wirausaha kepada 55 orang guru SMA setempat. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama SMA N 105 dengan STIE Tunas Nusantara Jakarta.

Sabtu, November 15, 2014

Gratis Hanya di Nop-Des 2014! Software PROFIT METER senilai Rp750 ribu, Isi form ini

Gratis Hanya di Nop-Des 2014! Software PROFIT METER senilai Rp750 ribu, Isi form ini

Tampilan Software Profit Meter
Memasuki akhir tahun 2014, semua pelaku bisnis perlu melakukan evaluasi seberapa besar perkembangan bisnis tahun ini dan bagaimana target tahun 2015 yang akan datang.
Anda perlu mengukur seberapa besar potensi profit yang bisa anda raih tahun depan. Bagaimana caranya? Tidak usah khawatir, IES siap membantu anda dengan software Profit Meter yang merupakan software yang bisa menghitung potensi profit bisnis anda hanya dalam waktu hitungan menit.

Software profit meter harganya Rp. 750 ribu. Sudah diterapkan di beberapa member IES. Workshop profit meter telah dilakukan 6 angkatan untuk memberikan pemahaman bagaimana cara menggunakan software tersebut dan bagaimana cara meningkatkan profit.

Kabar baiknya untuk Anda adalah, Software profit meter kini kami gratiskan selama november-Desember 2014. Betul, GRATIS tanpa embel-embel syarat. Anda hanya perlu mengisi form yang ada di bagian kiri halaman web ini, selanjutnya anda akan menerima email link download profit meter.
Mumpung masih ada kesempatan, silakan isi form sekarang juga.
SSttttttttt, ini proyek diam-diamn dan terbatas.

Semoga bermanfaat. Salam sukses.

Rabu, November 12, 2014

Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN di GKI Gunung Sahari

Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN di GKI Gunung Sahari

Bertempat di GKI Gunung Sahari Jakarta, Minggu 9 Nopember 2014, Bambang Suharno (founder Indonesian Entrepreneur Society) menjadi pembicara tunggal dalam acara seminar "MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN); Ancaman atau Peluang?

Seminar yang dipandu oleh John Siswadi ini diikuti oleh jemaat gereja setempat dan para undangan. Seminar dibuka dengan pemutaran video seputar informasi mengenai MEA yang akan berlaku akhir tahun 2015. Selajutnya Bambang Suharno menyampaikan pemikiran dan pandangan mengenai MEA dari perspektif wirausaha.

Pada kesempatan ini Bambang menyampaikan sejumlah tantangan Indonesia dalam bersaing di dalam komunitas MEA, antara lain kelemahan infrastruktur, sistem logistik yang masih mahal, kelemahan SDM . Di lain pihak Indonesia memiliki kekuatan yang sulit ditandingi negara lain, umpamanya industri pariwisata, industri kreatif, industri berbahan baku lokal dan industri kelautan dan perikanan. Semua itu harus dikembangkan oleh pemerintah dengan kebijakan yang tepat agar di era MEA Indonesia bisa berperan banyak dan menjadi pemenang.

Tips Bersaing

Dalam konteks kewirausahaan, apapun yang terjadi pelaku usaha harus siap. Bambang memberikan Tips memenangkan persaingan. Pertama adalah bagaimana menjadi pelopor. Jika menjadi pelopor tidak bisa, jadilah yang terbaik. Jika menjadi terbaik pun tidak mampu, jadilah yang berbeda. "Berbeda" adalah kreativitas yang membuat orang lain melihat kita sebagai yang unik , menarik, meskipun belum tentu terbaik. Berbeda bisa dari segi konten, bisa juga dari segi konteks.

Dari segi konteks, perbedaan bisa diciptakan hanya dengan mengubah kalimat promosi. Obat sakit kepala, secara umum isinya sama saja, tapi cara promosinya bisa dengan konteks yang berbeda, misalnya untuk orang yang suka dijalanan, atau orang sibuk di kantor dan sebagainya.

Contoh lain, minyak goreng mempromosikan dirinya sebagai minyak goreng dengan proses penyaringan 2 kali. Meskipun minyak goreng lain juga disaring 2 kali, namun kalau merek tersebut mempromosikan terlebih dahulu, akan tercipta image banyak minyak goreng ini lebih berkualitas.

Immanuel Kristo, pendeta di GKI Gunung Sahari yang juga narasumber talkshow radio RPK setiap senin pagi, menyampaikan terima kasih atas kesediaan Bambang Suharno (yang seorang muslim) untuk menjadi narasumber di acara seminar ini.


POSTING TERPOPULER

Iklan