Tampilkan postingan dengan label kecerdasan hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kecerdasan hati. Tampilkan semua postingan

Jumat, Januari 29, 2021

REKAMAN WEBINAR MEMPERTAJAM INTUISI DENGAN KECERDASAN HATI

REKAMAN WEBINAR MEMPERTAJAM INTUISI DENGAN KECERDASAN HATI

Webinar "Melatih Intuisi dengan Kecerdasan Hati" telah berlangsung 2 angkatan yaitu tanggal 27 Juni dan 18 Juli 2020. Acara ini diselenggarakan oleh ASSI (Akademi Softskill Indonesia) bekerjasama dengan Indonesian Entrepreneur Society (IES) .

Krisis akibat Pandemi tidak bisa dihadapi dengan  kecerdasan pikiran saja. Semua ahli di dunia akan berdebat bagaimana mengatasinya, namun yang akan lolos dari krisis akibat pandemi  adalah mereka yang punya intuisi yang tajam, alias “cerdas” hati nya.

Bagaimana cara mengaktifkan kecerdasan hati untuk meraih sukses di tengah ketidakpastian?

Silakan simak rekaman webinar di link youtube di bawah ini. Agar Anda selalu dapat update topik webinar dan video menarik lainnya, silakan subscribe dan pencet tanda lonceng


Narasumber Webinar: Dr (HC) Ubaydillah Anwar,
Direktur Akademi Softskill Indonesia (ASSI), pakar Heart Intelligence, penulis lebih dari 45 buku Softskill, spiritualitas dan kecerdasan hati
Lulusan Pondok Modern Gontor (1993), PPM Jakarta (1995), dan ICS Singapore (1999). Mendapatkan sertifikasi professional dari ICS Learning Centre (2006), International Labor Organization (ILO), dan Al- Jamiah Al- Arabiyah Al Maftuhah, Riyadh (2015).

Moderator : Bambang Suharno 
(Peraih ISMBEA Award dan Penulis Buku Laris Versi Kompas-Gramedia) 


Minggu, Juli 05, 2020

WEBINAR ANGKATAN KE-2 : MELATIH INTUISI DENGAN KECERDASAN HATI  (Bonus Senilai Rp 4 juta)

WEBINAR ANGKATAN KE-2 : MELATIH INTUISI DENGAN KECERDASAN HATI (Bonus Senilai Rp 4 juta)



Setelah sukses menyelenggarakan Webinar "Melatih Intuisi dengan Kecerdasan Hati" tanggal 27 Juni 2020. ASSI (Akademi Softskill Indonesia) bekerjasama dengan Indonesian Entrepreneur Society (IES) kembali menyelenggarakan seminar dengan topik yang sama, angkatan kedua. Bagi yang belum sempat ikut angkatan pertama silakan simak info berikut ini dan segera daftarkan.

Mengapa Tirto Utomo mengambil keputusan  untuk membisniskan air putih dengan harga lebih mahal dari bensin ketika semua survey menyatakan bisnis itu sangat tidak layak?

Mengapa Jaya Suprana berani memproduksi jamu untuk anak-anak  pada masa jamu untuk orang tua saja makin kurang diminati?

Mengapa Jenderal Soedirman mengambil keputusan bergerilya dengan ditandu ketika dunia mengatakan Indonesia sudah takluk  pada Belanda?

Mengapa seorang ibu merasakan anaknya yang ditanah rantau sedang sedih?

Mengapa Riyadin nekad berbisnis sari kedele yang secara kalkulasi usaha untungnya sangat tipis?

Mengapa ada orang yang berani memulai usaha ketika orang lain sedang merugi?

Itu semua adalah soal Kecerdasan Hati.

Krisis akibat Pandemi tidak bisa dihadapi dengan  kecerdasan pikiran saja. Semua ahli di dunia akan berdebat bagaimana mengatasinya, namun yang akan lolos dari krisis akibat pandemi  adalah mereka yang punya intuisi yang tajam, alias “cerdas” hati nya.

Bagaimana cara mengaktifkan kecerdasan hati untuk meraih sukses di tengah ketidakpastian?

Ikuti
Heart Intelligence Seminar 
"Melatih Intuisi dengan Kecerdasan Hati"
(Angkatan ke-2)
Sabtu, 18 Juli 2020, Pukul 13.30-16.00 WIB
Tempat : Di Rumah Saja (dengan aplikasi Zoom)

Narasumber: Dr (HC) Ubaydillah Anwar,
Direktur Akademi Softskill Indonesia (ASSI), pakar Heart Intelligence, penulis lebih dari 45 buku Softskill, spiritualitas dan kecerdasan hati
Lulusan Pondok Modern Gontor (1993), PPM Jakarta (1995), dan ICS Singapore (1999). Mendapatkan sertifikasi professional dari ICS Learning Centre (2006), International Labor Organization (ILO), dan Al- Jamiah Al- Arabiyah Al Maftuhah, Riyadh (2015).

Moderator : Bambang Suharno 
(Peraih ISMBEA Award dan Penulis Buku Laris Versi Kompas-Gramedia) 

MATERI : 
  1. Tujuh Disiplin Kecerdasan Hati untuk Menjemput Peluang  dan Menemukan Cahaya di Tengah Ketidakpastian
  2. Intuisi untuk mengambil keputusan cepat dan akurat ketika data tidak  lengkap atau data banyak tapi simpang siur dan saling bertentangan 
  3. Intuisi untuk membedakan informasi akurat dengan informasi hoax.
  4. Intuisi untuk mendapatkan SDM yang  tepat 
  5. Intuisi untuk mendeteksi gejala ketidakkejujuran  orang 
  6. Intuisi untuk memilih arah bisnis yang tepat ketika krisis
MANFAAT UNTUK ANDA
Setelah mengikuti seminar ini, Anda akan menemukan cara-cara mengeluarkan kehebatan diri dan mempertajam intuisi untuk mengambil keputusan tepat di saat krisis, mendeteksi ketidakberesan dan ketidakjujuran, memilih arah bisnis yang bagus. Dampaknya adalah Anda dapat meraih peluang baru di saat yang lain mengalami krisis

INVESTASI
Investasi Normal Rp. 500.000
Khusus di masa Pendemi hanya Rp. 50.000 (Akademisi) dan Rp. 90.000 (Umum).
Transfer ke Rek BCA 715 1182 147 a/n Dwijo Weliyanto
(mohon kirimkan bukti transfer, WA ke 0813 1069 6307 )
Peserta  akan dikonfirmasikan ID setelah menunjukkan bukti transfer.
Seluruh peserta akan mendapatkan soft modul presentasi dan e-certificate.

Bonus Dahsyat 
untuk 20 Pendaftar pertama:

Paket Lengkap Pembelajaran Digital Marketing 2020
Senilai 4.500.000 dari  CaraMemulaiBisnisOnline.com 
cukup bayar cuma Rp 57 ribu ! (di luar biaya seminar)

Plus Bonus Ebook Suksesmatic karya Bambang Suharno senilai Rp. 75.000


PENDAFTARAN
KlikWhatsApp 
atau hubungi 0813 1069 6307

Selasa, Juni 09, 2020

ZOOM SEMINAR MELATIH INTUISI DENGAN KECERDASAN HATI (Dapatkan Bonus Senilai Rp 4 juta)

ZOOM SEMINAR MELATIH INTUISI DENGAN KECERDASAN HATI (Dapatkan Bonus Senilai Rp 4 juta)

Mengapa Tirto Utomo mengambil keputusan  untuk membisniskan air putih dengan harga lebih mahal dari bensin ketika semua survey menyatakan bisnis itu sangat tidak layak?

Mengapa Jaya Suprana berani memproduksi jamu untuk anak-anak  pada masa jamu untuk orang tua saja makin kurang diminati?

Mengapa Jenderal Soedirman mengambil keputusan bergerilya dengan ditandu ketika dunia mengatakan Indonesia sudah takluk  pada Belanda?

Mengapa seorang ibu merasakan anaknya yang ditanah rantau sedang sedih?

Mengapa Riyadin nekad berbisnis sari kedele yang secara kalkulasi usaha untungnya sangat tipis?

Mengapa ada orang yang berani memulai usaha ketika orang lain sedang merugi?

Itu semua adalah soal Kecerdasan Hati.

Krisis akibat Pandemi tidak bisa dihadapi dengan  kecerdasan pikiran saja. Semua ahli di dunia akan berdebat bagaimana mengatasinya, namun yang akan lolos dari krisis akibat pandemi  adalah mereka yang punya intuisi yang tajam, alias “cerdas” hati nya.

Bagaimana cara mengaktifkan kecerdasan hati untuk meraih sukses di tengah ketidakpastian?

Ikuti
Heart Intelligence Seminar 
"Melatih Intuisi dengan Kecerdasan Hati"

Sabtu, 27 Juni 2020, Pukul 13.30-16.00 WIB
Tempat : Di Rumah Saja (dengan aplikasi Zoom)

Narasumber: Dr (HC) Ubaydillah Anwar,
Direktur Akademi Softskill Indonesia (ASSI), pakar Heart Intelligence, penulis lebih dari 45 buku Softskill, spiritualitas dan kecerdasan hati
Lulusan Pondok Modern Gontor (1993), PPM Jakarta (1995), dan ICS Singapore (1999). Mendapatkan sertifikasi professional dari ICS Learning Centre (2006), International Labor Organization (ILO), dan Al- Jamiah Al- Arabiyah Al Maftuhah, Riyadh (2015).

Moderator : Bambang Suharno 
(Peraih ISMBEA Award dan Penulis Buku Laris Versi Kompas-Gramedia) 

MATERI : 
  1. Tujuh Disiplin Kecerdasan Hati untuk Menjemput Peluang  dan Menemukan Cahaya di Tengah Ketidakpastian
  2. Intuisi untuk mengambil keputusan cepat dan akurat ketika data tidak  lengkap atau data banyak tapi simpang siur dan saling bertentangan 
  3. Intuisi untuk membedakan informasi akurat dengan informasi hoax.
  4. Intuisi untuk mendapatkan SDM yang  tepat 
  5. Intuisi untuk mendeteksi gejala ketidakkejujuran  orang 
  6. Intuisi untuk memilih arah bisnis yang tepat ketika krisis
MANFAAT UNTUK ANDA
Setelah mengikuti seminar ini, Anda akan menemukan cara-cara mengeluarkan kehebatan diri dan mempertajam intuisi untuk mengambil keputusan tepat di saat krisis, mendeteksi ketidakberesan dan ketidakjujuran, memilih arah bisnis yang bagus. Dampaknya adalah Anda dapat meraih peluang baru di saat yang lain mengalami krisis

INVESTASI
Investasi Rp. 50.000 (Akademisi) dan Rp. 90.000 (Umum).
Transfer ke Rek BCA 715 1182 147 a/n Dwijo Weliyanto
(mohon kirimkan bukti transfer, WA ke 0813 1069 6307 )
Peserta  akan dikonfirmasikan ID setelah menunjukkan bukti transfer.
Seluruh peserta akan mendapatkan soft modul presentasi dan e-certificate.

Bonus Dahsyat 
untuk 20 Pendaftar pertama:

Paket Lengkap Pembelajaran Digital Marketing 2020
Senilai 4.500.000 dari  CaraMemulaiBisnisOnline.com 
cukup bayar cuma Rp 57 ribu ! (di luar biaya seminar)

Plus Bonus Ebook Suksesmatic karya Bambang Suharno senilai Rp. 75.000


PENDAFTARAN
KlikWhatsApp 
atau hubungi 0813 1069 6307

Kamis, Mei 21, 2020

DILEMA DI TENGAH WABAH CORONA: APA SOLUSINYA?

DILEMA DI TENGAH WABAH CORONA: APA SOLUSINYA?

Ubaydillah Anwar, CSC, CPT. | Heart Intelligence Specialist 

Ketika usaha manusia dan prediksi pengetahuan tak sanggup menembus tirai rahasia corona,  kini mulai banyak penduduk dunia menghadapi dilema. Mau di rumah terus, sampai kapan? Belum lagi urusan pekerjaan, pendapatan, bosan, usaha, dan lain-lain dan seterusnya? Terlebih ada fakta yang mengejutkan bahwa ternyata di rumah pun tak serta merta akan selamat dari corona. How it can?

Atas fakta itu kemudian banyak yang memilih hidup berdamai bersama corona dengan “new normal”.  Tapi pilihan inipun bukan tanpa resiko. Selain telah menyinggung tenaga medis dan warga yang taat aturan untuk stay at home, bagaimana kalau sampai terjadi penyebaran corona yang semakin menggila?

Artinya, kita semua dihadapkan kepada pilihan yang maju kena mundur juga kena. Lantas, apa solusi mandiri yang dapat kita lakukan di tengah usaha Negara dan tenaga medis berjibaku menghentikan langkah corona?

Secara manajemen jiwa, kita bisa menerapkan solusi Formula 4M di bawah ini.

FORMULA 4 M

Berikut penjelasan singkat yang bisa kita jadikan panduan dalam praktik, baik untuk kerja di rumah atau di luar rumah.

M1: Menerima

Kita perlu mengaktifkan kesadaran hati untuk menerima kenyataan ini dengan ridho, mengembangkan prasangka baik kepada Allah, dan tetap hidupkan cinta (mahabbah). Tanpa ketiganya, iman kita akan kandas untuk menggapai cahaya-Nya.

Secara kecerdasan dan kesehatan, menerima seperti di atas juga sangat mendukung. Riset HeartMath Institute (2005) menyimpulkan bahwa appreciation (menerima dengan apresiasi) dan compassion (cinta) adalah cara untuk mengharmoniskan system dalam jiwa dan raga kita (coherence state). Begitu sudah harmonis, maka akan muncul enerji positif, emosi positif, dan kesiapan jiwa-raga untuk berperforma secara optimal. Allah SWT berfirman: “Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,” (QS. Ali Imran: 145).

Ini pasti akan beda ketika hati ini kita gunakan untuk menolak. Sudah pasti jiwa kacau, stress mendekat, hati gelap, dan tak mengubah corona apa-apa. Walhasil, dunia di sana kacau, dunia di sini pun sakit.

M2: Menggerakkan

Saat hati menerima, maka pikiran, tangan, mulut, kaki dan seterusnya tidak boleh diam.  Apalagi rata-rata kita sudah diam di rumah selama tiga bulan. Kita harus menerapkan tawakkal yang optimal. Maksudnya? Nabi SAW mencontohkan burung yang hatinya yakin akan rezeki Allah dan raganya bergerak menemukan rezeki itu.

Mulailah untuk mendaftar jawaban dari pertanyaan: Apa yang bisa saya lakukan dengan keadaan saya sekarang ini untuk menghasilkan sesuatu? Buatlah maksimal 10 lalu pilihlan 3 dan kemudian tentukan prioritasnya. Terakhir, take action!

Gerakkan kreativitas pikiran dengan keyakinan bahwa selama kita ditakdirkan hidup, tidak ada masalah yang bisa membuat kita mati.  Riset oleh Teresa A. (1998) dari Harvard Business Review  menyimpulkan, semua orang bisa kreatif asalkan punya kemauan yang keras, melatih keahlian, dan berani mencoba.   

M3 Memunajatkan

Munajat kita harus agak berbeda karena sikon-nya berbeda. Kali ini, kita perlu bermunajat dengan sense of urgency (benar-benar merasa terdesak) di hadapan Allah, menghadirkan rasa takut ditolak (khouf) dan harapan besar untuk dikabulkan (thoma’). Allah berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya. . .,” (QS. an-Naml: 62). Doa dengan hati yang tidak serius sangat sulit dikabulkan. Rasulullah SAW mengingatkan: “Berdoalah kepada Allah dengan hati yang yakin (dikabulkan). Ketahuilah Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai,” (HR. Ahmad).

M4 Menyeimbangkan

Di saat kita harus berani melangkah, saat itu juga kita perlu mendengar rasa takut. Saat kita harus berpikir positif, kita pun perlu mendengar apa yang dikatakan pikiran negatif. Saat kita harus optimis, kita pun perlu menyimak apa yang dikatakan oleh suara pesimis. Saat kita harus beriman, saat itu juga kita perlu menerapkan pengetahuan.

Semua ini bertujuan agar kita seimbang dan waspada. Dan hanya ketika kita seimbanglah yang bisa membuat kita melangkah dengan aman, seperti sepeda. Sebab, terlalu berani membuat kita menabrak bahaya, terlalu berpikir positif membuat kita tak menginjak realita, terlalu optimis membuat kita abai ancaman, dan iman saja tanpa ilmu membuat iman itu lumpuh di dunia.

Semoga bermanfaat.

POSTING TERPOPULER

Iklan