Sabtu, November 09, 2019

Kisah Jade Wasito; Bermodal KTP,  Kini Jadi Raja Gerobak

Kisah Jade Wasito; Bermodal KTP, Kini Jadi Raja Gerobak

Di kalangan Komunitas Wirausaha bernama Indonesian Entrepreneur Society (IES) nama Mas Sito sangat dikenal sebagai sosok yang ramah, suka bercanda, mudah bergaul dan tidak pelit berbagi ilmu. Ia adalah angkatan pertama komunitas IES yang didirikan Bambang Suharno dan kawan-kawan. Ia juga berguru ke para suhu bisnis dan wirausaha top antara lain Bob Sadino, Andrie Wongso, Tung Desem Waringin dan sebagainya. Tampaknya, karakter "haus ilmu" dan langsung mengamalkan ilmunya  di dunia bisnis, membuat bisnisnya berkembang pesat hingga dijuluki sebagai Raja Gerobak.

Nama lengkapnya Jade Wasito. lahir di Kebumen Jawa Tengah, 9 November 1972. Pendidikannya Sekolah Pendidikan Guru (SPG), namun jalan hidupnya bukan sebagai guru di sekolah melainkan sebagai pengusaha sambil menjadi "guru" dengan menjadi narasumber seminar dan pelatihan bisnis dan wirausaha.

Daya tarik materi seminarnya adalah pada kisah nyata kehidupannya yang  "from zero to hero". Tahun 1995 adalah tahun di mana Sito memulai petualangannya di bisnis stainless steel. Berbekal relation yang sangat baik kepada klien di saat ia masih menjadi karyawan di perusahaan stainless steel, suatu pagi Sito ditelepon oleh seorang pemilik restoran.

“Ia bertanya, apakah saya bisa mendesain kitchen set, merenov, dan lainnya. Saya jawab bisa. Saya yakin bisa menggambar. Kalaupun tidak sempurna mendesain, sederhananya saya akan meminta tolong atau membayar orang yang bisa,” ujar Sito membuka ceritanya dahulu.

Paginya Sito mendapat telepon dari si pemilik restoran yang terkagum-kagum dengan desain karya Sito. Setelah menghitung-hitung estimasi biaya proyek kitchen set tersebut, Sito langsung laporan kepada pemilik restoran. Dengan lugunya, Sito mengatakan bahwa dia masih belum punya dana untuk membiayai proyeknya itu. Uniknya, sang pemilik restoran menyanggupi memberikan DP 50% asal Sito bersedia menjadikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya sebagai jaminan.

“Saya yakin, hal tersebut bisa terjadi karena sudah ada trust sejak di perusahaan tempat saya bekerja dulu. Dari sinilah Saya menyadari betapa pentingnya sebuah hubungan dan kepercayaan. Bahwa bisnis, yang paling utama adalah kepercayaan. Secara persentase, bisnis 75% adalah kepercayaan dan 25% adalah teknis. Dan kepercayaan itu timbul dari track record masa lalu,” ungkap Sito.

Inilah bisnis pertama Sito yang sejatinya bermodalkan sebuah Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai jaminan kepada si pemilik restoran. Nilai proyeknya saat itu Rp 16,8 juta (full kitchen set full stainless steel). Sebuah angka yang besar di masanya.

Singkat cerita, jika dulu di awal berdiri Sito hanya 1 memiliki karyawan, saat ini si “Anak Gaplek” ini membawahi ratusan karyawan. Dalam sebulan, PT Biru Sejahtera Abadi, perusahaan miliknya mampu memproduksi 30-100 gerobak. Dan tidak hanya gerobak, Sito juga menerima orderan rekayasa industri, peralatan dapur, alat-alat laboratorium dan segala hal yang yangmasih berhubungan dengan metal, stainless, kadang kayu, dan lain-lain.

Meski telah berjaya, Sito tak jumawa dengan tetap menganggap kualitas dan pelayanan merupakan hal terpenting. Terlebih, adalah kualitas humanis. Sito tidak ingin bisnis itu sentuhannya hanyalah uang atau profit. Meskipun ia tidak menampik hal itu, tapi ia ingin lebih dari sekadar profit. Memiliki banyak sahabat, punya banyak saudara yang nantinya akan membentuk networking yang begitu kuat adalah hal yang utama baginya. Mungkin terkesan idealis. Namun sikapnya tersebut menjadi salah satu ciri khas seorang Sito.

Bukan anak pejabat, bukan keturunan ningrat, bahkan bukan “Anak Singkong” yang menentukan keberhasilan. Success Story seorang Jade Wasito menegaskan, keyakinan dan komitmen adalah standar kesuksesan si “Anak Gaplek”.
 “Dulu saya merasa saya sangat bukan apa-apa.Di usia 25 saat banyak orang menganggap usia perak, saya merasa  sudah di usia emas. Nanti ketika masuk ke usia emas, karena emasnya sudah diambil di masa perak, saya ingin sudah jadi berlian. Nah, andaikata saya mencapai susia 100 tahun, saya ingin menjadi cahaya. Sampai atau tidak, saya ingin menjadi cahaya dan menjadi inspirasi orang dan bisa menggerakan orang,” papar Sito.

Berkat kerja keras dan motivasinya dalam berbisnis, berbagai penghargaan datang menghampirinya antara lain ISMBEA 2010  (The Indonesian Small & Medium Business Entreprenuer), Entreprenuership UKM Award, Profesi Award 2010, Indonesian Creativity Award 2013  (The Most Creative and Innovative Company Of The Year), Anugrah Citra Indonesia 2014 (The Best Entreprenuer Leader Of The Year), Rekor Bisnis 2015 (Produsen Gerobak Moderen dengan Jumlah Pelanggan Terbanyak), Anugerah Wirausaha Indonesia 2016 (Gold Achievement) dan lain-lain.

"Penghargaan adalah sebuah pemicu kami untuk berkarya lebih baik lagi dan jangan mengecewakan customer. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah saya bisa berbagi dan memotivasi orang lain untuk bisa mengembangkan  bisnis meski hanya dengan modal nol," pungkas Sito.***

Anda mau  mengundang JADE WASITO-RAJA GEROBAK  sebagai narasumber?  Hubungi Dwijo 0813 1069 6307 email: pembicaraseminarzone@gmail.com

Mau belajar Wirausaha dengan santai di rumah saja via group wa, GRATIS klik di sini 


Minggu, November 03, 2019

RIYADIN, SE. MEMOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS BSI FATMAWATI

RIYADIN, SE. MEMOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS BSI FATMAWATI

Bertempat di lantai 6 kampus Universitas Bina Sarana Informatika cabang Fatwatmati di Pondok Labu Jakarta Selatan, Selasa malam 29 Oktober 2019, RIYADIN, SE, pengusaha minuman kesehatan “sari kedele” dengan nama brand SALE, menginspirasi mahasiswa semester pertama, Fakultas Teknologi Informasi, dengan penuh semangat.

RIYADIN, diundang  oleh BSI ENTREPRENEUR CENTER, yang merupakan unit pendukung dari Universitas Bina Sarana Informatika, mewakili komunitas wirausaha “ INDONESIAN ENTREPRENEUR SOCIETY ( IES ) menggantikan BAMBANG SUHARNO, Founder IES yang pada jadwal tsb, sedang berada di Pekan Baru Riau.     

Kehadiran RIYADIN malam itu,  menjadi pembicara tamu  di acara rutin  ROADSHOW SEMINAR ENTREPRENEURSHIP 2019 yang  diberi tema ‘ ENTREPRENEURSHIP FOR  A  BETTER  FUTURE”. 

Malam itu, Riyadin, melengkapi materi seminar kewirausahaan yang diberikan pembicara pertama dari internal kampus Universitas BSI. 


Saat pergantian pembicara dan persiapan peralatan seminar, itulah ARI, moderator acara, mempersilahkan  Dwijo Weliyanto,  manager dari Indonesian Entrepreneur Society  (www.pembicara-seminar.com) untuk memberikan prolog sekedar ice-breaking, mengenai sejarah singkat Kisah Sukses RIYADIN,  yang merupakan pengusaha sukses dunia-akhirat,  karena  dengan jualan produk yang nilai jualnya Rp. 2000,- dengan  dua varian , yakni Sari Kedele Original dan Sari Kedele rasa Teh Tarik,  dalam kurun waktu usaha 12 tahun, Riyadin sanggup meningkatkan taraf hidup ratusan mitra kerjanya menjadi jutawan-jutawan baru,  yang sanggup mengumrohkan orang tuanya,  membelikan mobil dan rumah keluarganya.    

Seperti apa kiprah pengusaha RIYADIN meracik keberhasilannya, INILAH SAATNYA OWNER CV.PUSPITA SALE PRODUSEN SARI KEDELE “SALE” PAK RIYADIN MEMBAGI PENGALAMANNYA…..tepuk tangan yang meriah…”, 

Itulah prolog Dwijo, membuka Seminar dari RIYADIN, sebagai ice-breaking penjeda sesi pertama ke sesi kedua, sekaligus mengenalkan dirinya sebagai bagian dari IES yang mengkoordinasi beberapa pembicara.

Sesi kedua, show-nya RIYADIN pun dimulai , dengan pernyataan yang simpatik, bagi peserta yang mayoritas adalah “ mahasiswa bekerja”, yang mengambil kelas malam, karena siang dan sorenya bekerja.
Pernyataan RIYADIN tersebut adalah : “  saat saya berhadapan dengan mahasiswa semester pertama, seperti kalian,  maka seolah  saya berhadapan dengan diri saya sendiri, di saat mulai  merintis usaha,  yaitu di usia 18-19 tahun,  saat saya lulus SMK”.

“ Kalau orang yang baru lulus SMK, kira-kira mengajukan kredit ke Bank, senilai 25 juta rupiah, apakah Bank langsung percaya ?”

Maka dijawab serempak oleh peserta yang kisaran usainya 18-19 tahun :  “ TIDAAAAK”

“Berarti kalian memahami realita sebuah usaha,  hubungannya dengan urusan modal “.
Lalu Riyadin mulai memotivasi para peserta, dengan kisah pahitnya  semasa awal usaha perdananya di dunia “percetakan”.  Iklim usaha percetatan yang rejekinya tidak pasti, kadang ada order,  kadang sepi,  membuatnya  berpikir untuk bikin usaha pendukung lainnya, yang diharapkan bisa untuk memberikan nafkah rutin harian.  

Maka saat dirinya pulang ke Kebumen, kota kelahirannya di Jawa Tengah,  ia berjumpa dengan saudaranya yang usaha minuman Sari Kedele tradisional,  yang menggunakan panci, blender dan disajikan dalam plastik  yang diikat dengan karet gelang.

Dari perjumpaan tersebut, ia praktekkan usaha Sari Kedele tersebut, di Jakarta.  Dengan segala rintangan dan upayanya yang gigih,  akhirnya, menemukan “jalannya”.

Berbagai langkah telah dilakukannya, termasuk mengasah kejelian dalam mengelola pasar.  Ia tak henti-hentinya belajar kepada beberapa kalangan,  seperti  berkumpul dalam komunitas wirausaha Indonesian Entrepreneur Society, dan banyak belajar kepada tokoh, salah satunya motivator kenamaan Andri Wongso. 

Maka diperoleh lah kredo “ Jika anda Lunak pada kehidupan,  maka kehidupan akan keras terhadap kita.  Demikian pula sebaliknya. “ Jika kita keras kehidupan,  maka kehidupan akan lunak  pada kita”.  Juga  adanya sebuah ayat suci Al-Quran Surat Ar-Raad : 11, yang menginspirasi usahanya,  yang bunyinya : “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,”

Tak heran  jika, usahanya kian maju pesat.  Pada putaran waktu 12 tahun berdirinya usaha sari kedele SALE ini,  RIYADIN telah memiliki ratusan orang karyawan dan mitra kerja,  untuk melayani pasar di Jabodetabek- Jabar- Banten.  Dengan koordinasi kerja yang dinamai SAPI SYSTEM yaitu SALE Pasive Income System,  Riyadin sudah menerapkan hubungan kerja simbiosis mutualisma,  dimana antara pemilik usaha dengan mitra usaha,  sama-sama diuntungkan.  Maka jangan heran jika beberapa mitra usahanya punya penghasilan di atas  30 juta perbulannya.  Sehingga mereka ini, sanggup membelikan mobil, rumah keluarganya,  bahkah memberangkatkan umroh orang-orang yang dicintianya.

Di akhir acara seminar yang dimoderatori oleh Ari dan Hilman dari BSI Entrepreneur Center, Riyadin berkesempatan untuk membagikan produk minuman sari kedele SALE , kepada semua peserta,  dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk direkrut, menjadi mitra usaha,  jika ada yang berminat.
(DW)             

Sabtu, Oktober 05, 2019

TIPS WIRAUSAHA; Cara Praktis Memilih Bisnis

TIPS WIRAUSAHA; Cara Praktis Memilih Bisnis

Oleh : Bambang Suharno
Banyak orang mengira, untuk memulai usaha, pertimbangan utama adalah produk yang paling besar margin keuntungannya dan resiko bisnisnya paling kecil. Beberapa tahun lalu ketika ikan louhan menjadi ikan yang digandrungi masyarakat, harga louhan melangit dan orang berbondong-bondong menjalani usaha ikan louhan, seolah-olah inilah jenis usaha yang paling layak untuk ditekuni. Tak sedikit orang yang meninggalkan usaha yang sudah dirintis dan pindah ke usaha ikan louhan dengan harapan kelak akan lebih cepat maju. Apa yang terjadi kemudian ? Harga ikan ini terus mengalami penyesuaian alias menurun ke harga yang lebih wajar.

Komoditi cacing dan jangkrik juga pernah menjadi “primadona” usaha di tahun 1999-2000. Usaha cacing dan jangkrik adalah usaha yang mudah dilakukan dan keuntungannya lumayan besar. Pernah terjadi, harga cacing sampai Rp. 200.000/kg,padahal normalnya hanya Rp 4.000/kg. Yang terjadi kemudian adalah masyarakat terbius oleh informasi ini dan hancurlah usaha cacing dan jangkrik. Yang bisa berlanjut adalah usaha cacing dan jangkrik yang memang benar-benar dibeli oleh pasar yang semestinya dengan harga wajar.

Masih banyak sederet contoh lain yang mencerminkan bahwa masyarakat sesungguhnya memang ingin mendapatkan penghasilan dari bisnis tapi belum mampu memilih usaha apa yang harus ditekuni.

Jika anda termasuk orang yang masih merenungi usaha apa yang cocok untuk anda, atau sedang mempertanyakan apakah usaha yang tengah anda jalani itu sudah pas sebagai jalan menuju masa depan anda, ketahuilah, ada banyak fakta yang akan membuat anda layak merenung ulang. Simak berikut ini:

1. Pada umumnya semua jenis barang  memiliki peluang mencetak  keuntungan dan kerugian. Misalnya anda mengira bahwa warung makan Padang lebih untung dari warung tegal, Persoalannya, jika warung makan Padang anda tidak laku, bisakah anda untung? Sejak pertengahan tahun 1990-an banyak orang berbondong-bondong membuka bisnis berbasis IT (Information Technology). Ini adalah bisnis masa depan, kata mereka. Mengapa selanjutnya bisnis tersebut rontok? Salah satu soalnya adalah pembelinya belum banyak. Sebaliknya banyak orang menjalankan bisnis yang tampaknya sepele, ternyata memberi keuntungan yang memadai, misalnya barang bekas, sampah, limbah pabrik dan lain-lain. Jadi soalnya bukan pada  jenis produk, tapi pasarnya, Anda boleh merasa keren menjalankan bisnis IT, tapi bukan berarti mereka yang berbisnis sampah tidak mendapatkan keuntungan yang memadai.
2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kekurang mampuan perusahaan mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh cepat, dan kemudian bangkrut. Bukan karena ada pesaing baru yang lebih hebat melainkan karena ketika bisnis tersebut berkembang pesat, pengelola bisnis bertengkar soal pembagian keuntungan. Ada juga yang kacau karena ada karyawan yang bertindak jahat, mencuri uang perusahaan.

3. Ada orang yang mengira jika bisnis dimulai dengan hobby akan melaju pesat. Faktanya tidak selalu begitu. Hobby memang membantu anda untuk mengetahui seluk beluk kegiatan yang terkait dengan hobby tersebut, tapi ketika hobby menjadi bisnis anda perlu mencermati pola jual beli yang layak agar bisa menguntungkan usaha anda. Seorang yang hobbynya naik mobil, ketika jual beli mobil bisa mengalami kesulitan tatkala menyukai satu mobnil tertentu yang seharusnya segera dijual.
4. Menjual barang yang lebih murah belum tentu lebih laku. Ini adalah soal nilai yang akan diterima pembeli. Banyak barang yang sangat mahal lebih laku dari pesaingnya yang menjual lebih murah. Hal ini karena dengan harga semahal itu pembeli merasa memperoleh sesuatu, mungkin kualitas produk, kualitas pelayanan, ataupun soal gengsi saja. Ini soal besarnya “nilai “yang diterima pembeli.
5. Banyak orang ingin memulai usaha yang belum dilakukan orang lain. Padahal dengan membuka usaha baru yang belum dilakukan orang lain, berarti anda harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang anda jual bemanfaat bagi konsumen.

Dengan melihat fakta di atas, anda kini mendapat gambaran bahwa apabila sewaktu-waktu mendapat tawaran bisnis yang untungnya sangat tinggi, saat itu anda perlu waspada, jangan-jangan itu tindak penipuan.

Jadi bagaimana cara anda memilih bisnis yang anda tekuni ? Inilah beberapa langkah yang layak anda ambil.

1. Carilah sesuatu yang menyenangkan anda. Makanan, pendidikan, perbankan, dan lain-lain. Tak usah anda pikirkan kegiatan itu menguntungkan atau tidak, yang penting anda menulis sesuatu yang menyenangkan anda, bisa berupa hoby atau bukan. Anda butuh waktu cukup lama untuk mencarinya,perlu perenungan-perenungan untuk dapat menulis kegiatan-kegiatan yang menyenangkan diri anda.
2. Pasarnya bagaimana? Jika telah menulis kegiatan yang menyenangkan, anda bisa memulai memilih mana dari kegiatan yang menyenangkan itu yang pasarnya benar-benar bagus. Misalkan anda menyenangi kegiatan pendidikan, anda perlu mencari pendidikan macam apa yang memungkinkan penghasilan yang layak, apakah membuka TK, SD , kursus mekanik, kursus Bahasa Inggris, pelatihan untuk karyawan atau apa? Jika anda menyengani makanan, apakah lebih memungkinkan membuka restoran, warung makan, jasa catering, makanan ringan, minuman ringan atau apa?
3. Jika anda sudah memilih dengan hati yang bulat, selanjutnya, carilah informasi tentang pesaing anda. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas pesaing anda, maka anda bisa mengukur sejauh mana akan mampu membangun usaha anda.

Langkah ini tampak sangat praktis, tapi dalam pelaksanannya anda bisa terjebak pada beberapa hal:

Setelah anda melihat dunia persaingan bisnis, anda mungkin menyadari bahwa dunia usaha tidak seindah teori dalam buku. Anda menemukan betapa usaha harus berhadapan dengan banyaknya pungutan, preman dan lain-lain. Bisa juga anda menemukan kasus sebuah usaha tutup gara-gara barangnya dagangannya dicuri orang. Juga ada orang menghentikan usaha karena ditipu orang. Atau karena musibah kebakaran atau lainnya.

Anda mempertimbangkan ulang niat membuka usaha karena ternyata anda merasa tidak cocok dengan iklim usaha yang  anda temui seperti pungutan tak resmi, preman, pencuri dan lain-lain.

Anda tidak lagi bersemangat karena menemui orang yang sudah menjalankan usaha mengeluh penghasilannya kecil, atau dagangannya kurang laku.

Jika anda menemui keadaan seperti itu, berikut ini beberapa saran dan petuah pebisnis sukses yang saya kumpulkan dari berbagai sumber :

1. Memulai usaha memang beresiko, tapi tidak memulai jauh lebih beresiko lagi.
2. Setiap resiko pasti ada bayarannya. Jika anda menghadapinya dengan baik, maka keuntungan berpihak pada anda. Anda mungkin takut menghadapi resiko usaha yang akan anda jalankan, tapi ingat betapa banyak orang yang bahkan tidak pernah belajar bisnis dari buku atau training, bisa melewati banyak tantangan dan resiko usaha.
3. Tuhan memberikan masalah sekaligus solusinya. Tugas kita setiap menghadapi masalah adalah mencari solusi yang tepat, yang seringkali tersembunyi di berbagai tempat, bisa dari buku yang anda baca, dari training atau seminar, mungkin juga dari cerita orang-orang berpengalaman.
4. Kata AA Gym,  tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah dalam menghadapi masalah. Jadi bulatkanlah tekad anda untuk memulai usaha, maka anda akan menemui solusi terbaik.

A. Usaha yang menjadi Pilihan Para Pemula

Sebenarnya tidak ada hal yang spesifik yang menjadi pilihan pelaku usaha kecil dan pemula. Apapun jenis usahanya bisa dilakukan oleh anda. Hanya saja, untuk usaha skala kecil, berikut ini beberapa jenis yang relatif mudah dilakukan oleh para pemula:

1. Usaha di bidang makanan. Indonesia memiliki penduduk 220 juta orang dan semuanya membutuhkan makanan. Betapa besar potensi di bidang ini. Ragam makanan sangat banyak,baik makanan khas daerah maupun makanan internasional, dari yang harganya Rp 1000  hingga jutaan rupiah, anda tinggal pilih. Makanan pokok, makanan ringan, minuman ringan, es buah, es campur, dan lain-lain. Cara jualannya, anda bisa dengan direct selling/door to door ataupun dengan membuka toko/kios/warung. Untuk usaha makanan, anda tidak perlu memikirkan potensi pasar seluruh Indonesia, hanya satu kelurahan saja atau satu komplek perumahan saja , anda bisa menjual makanan dan bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan.
2. Usaha pakaian dan perhiasan. Semua orang membutuhkan pakaian dan perhiasan dengan berbagai bentuk. Mulai baju celana, sepatu, sandal, topi, kacamata, dan berbagai asesoris dan perhiasan seperti jam tangan, cincin, kalung dan sebagainya. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, variasi pakaian makin banyak, baik pakaian laki-laki maupun perempuan, baik anak anak maupun dewasa.
3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal. Sama seperti makanan dan pakaian, tempat tinggal dibutuhkan oleh semua orang di jalam modern sekarang ini. Menjalankan usaha yang terkait dengan tempat tinggal peluangnya sama banyaknya dengan usaha makanan dan pakaian. Anda bisa usaha jual beli rumah, usaha renovasi rumah, service peralatan rumah tangga (kulkas, AC, kipas angin, elektronik dan lain-lain), usaha peralatan rumah tangga, peralatan elektronik, litrik,  hiasan dinding,  tempat tidur, kursi. Pendeknya anda bisa menyediakan apapun yang dibutuhkan sebuah tempat tinggal. Bagi orang yang tidak memiliki rumah, mereka juga membutuhkan tempat tinggal.Maka muncullah usaha sewa rumah dan kos-kosan.
4. Usaha pendidikan. Pangan, Sandang dan papan (tempat tinggal) adalah kebutuhan hidup utama manusia. Jika itu sudah terpenuhi,maka pendidikan adalah kebutuhan manusia. Negeri kita menganut sistem pendidikan yang dibiayai oleh masyarakat sendiri. Oleh karena itu peluang usaha pendidikan terus berkembang. Pendidikan yang dimaksud di sini bisa pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan non formal (kursus). Saat ini pendidikan untuk masyarakat bisa dilakukan melalui berbagai media, seperti seminar, buku, kaset, VCD, radio, televisi dan lain-lain. Anda tidak perlu khawatir dengan banyaknya sekolahan yang tutup akibat kekurangan murid, karena  hal itu umumnya karena pengelolaannya saja yang kurang baik. Kebutuhan pendidikan terus berkembang, bukan hanya untuk masyarakat umum. Perusahaan-perusahaan yang mau maju pasti sangat peduli untuk mendidik karyawannya agar lebih terampil dan memiliki motivasi bekerja yang baik. Dan untuk itu membutuhkan tenaga trainer dari luar. Maka lembaga pendidikan inhouse training akhir-akhir ini terus berkembang.
5. Usaha yang terkait dengan rekreasi. Kebutuhan manusia modern salah satunya adalah rekreasi. Sebagian penduduk Jakarta, jika akhir pekan menikmati masa istirahatnya dengan berekreasi ke   puncak, atau tempat lainnya. Ada juga yang istirahat di rumah. Mereka semua membutuhkan sesuatu   yang  bila anda penuhi dapat menjadi peluang bisnis yang  prospektif.  Misalnya jasa sewa kendaraan untuk rekreasi, penyediaan perlengkapan rekreasi (tas, tempat makan dan minum alas/tikar dan lain-lain).bagi yang di rumah anda bisa menyediakan suasana rekreasi yang baik seperti permainan/game dan lain-lain. Adanya perusahaan sofware game komputer, play station dan sejenisnya adalah beberapa contoh usaha rekreasi.
6. Usaha yang bisa mendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha, misalnya menjual mesin dan alat-alat untuk petani, menjual bahan baku industri dan lain-lain.

Melihat 6  kategori usaha tersebut di atas, bisa dilihat bahwa peluang usaha benar-benar melimpah di depan mata. Prinsipnya barang siapa bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, maka anda bisa mendirikan usaha.

B. Memilih Lokasi Usaha

Dalam teori marketing mix (bauran pemasaran), ada 4 hal utama pemasaran, yakni product, price, place dan promotion, disingkat 4P.

Kita harus memiliki kemampuan meramu 4 hal ini supaya bisa sukses. Jika anda sudah menetapkan produk yang akan anda jual, maka anda harus bisa menentikan 3 hal lainnya. Yakni harga, lokasi dan promosi. Produk bermutu tanpa disertai promosi dan harga yang pas akan menyulitkan perkembangan usaha anda.

Perilah place, disini berarti lokasi kantor, dan distribusi yang membuat konsumen mudah membelinya. Semakin sulit lokasi dijangkau konsumen maka besar promosi yang harus dilakukan.

Dalam usaha retail (eceran), lokasi memegang peranan yang sangat penting, karena kita menjalankan usaha dimana konsumen harus datang ke lokasi usaha kita. Berbeda dengan usaha yang penjualannya dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung., maka lokasi kantor tidak terlalu berpengaruh pada usaha anda.

Ada yang biasanya bertanya, mengapa ada warung makan yang lokasinya jauh dari keramaian tapi tetap laris? Bukankah itu berarti lokasi tidak penting ? Jika ada warung yang sulit dijangkau tapi laris, pasti ada keunggulan lain yakni promosi dari mulut ke mulut sangat efektif.

semoga bermanfaat

Sabtu, September 28, 2019

KIAT BISNIS ; Check up, Fitness dan Donor Darah

KIAT BISNIS ; Check up, Fitness dan Donor Darah


Orang-orang yang menyadari pentingnya kesehatan, sangat paham akan pentingnya tiga kegiatan ini; Check up, fitness dan donor darah. Mereka secara periodik melakukan check up untuk mengetahui kondisi fisiknya. Untuk menjaga kesehatan mereka melakukan fitness secara rutin. Dan agar lebih sehat lagi dengan sel-sel darah baru, mereka  melakukan donor darah secara periodik.

Tubuh perusahaan hakekatnya sama dengan tubuh manusia. Perusahaan perlu melakukan check up secara rutin, menjalankan fitness agar bugar dan melakukan donor darah agar lebih terbentuk ”sel-sel darah baru” yang lebih segar.

Erie Sasmito, seorang pengusaha eksportir furniture yang juga penulis buku bisnis mengatakan, perusahaan harus melakukan check up setidaknya setahun sekali. Biasanya dalam agenda rutin yang namanya annual meeting. Di sinilah dilakukan evaluasi penyakit-penyakit yang rawan misalkan aliran kas, lemahnya sumber daya manusia, merosotnya order, evaluasi harga produk dan lain-lain. Dengan melakukan check up, akan dapat dilihat kondisi tubuh perusahaan, sehingga masalah-masalah bisa diatasi sedini mungkin. Itu sebabnya dalam perusahaan ada laporan laba rugi, neraca dan cashflow. Tiga jenis laporan keuangan ini merupakan alat ampuh untuk melihat kesehatan dan kekuatan perusahaan.

Fitness perusahaan adalah upaya manajemen dalam memperkuat basis bisnisnya agar dapat tumbuh dan berkembang secara lebih kuat dan kokoh layaknya atlet binaragawan. Seperti halnya fitness tubuh manusia, dalam kegiatan fitness perusahaan diperlukan semacam latihan beban agar pengelola perusahaan dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih menantang. Jika perusahaan tidak berminat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat, maka otot-otot perusahaan lemah dan loyo. Perusahaan-perusahaan yang sehat dan kuat adalah yang selalu tertantang untuk membuat pengembangan-pengembangan baru, melakukan investasi baru, menjual saham atau pinjam ke bank untuk pengembangan bisnis dan bermacam kegiatan menantang lainnya. Dengan cara demikian perusahaan lebih sehat dan kuat dalam bersaing.

Sebaliknya, perusahaan yang merasa ”begini saja sudah cukup”, biasanya kurang siap menghadapi perubahan lingkungan luar. Tak usah heran, beberapa waktu kemudian mereka mengeluh terhadap makin sulitnya bersaing dengan pendatang baru yang lebih segar dan pintar. Padahal hukum alam dalam bisnis adalah persaingan makin ketat. Jika terjadi persaingan makin kendor kemungkinan pasar sedang merosot. Umpamanya bisnis alat komunikasi bernama pager, pasti sekarang tidak ada pesaingnya, alias pasarnya memang sudah punah, tergantikan telepon seluler yang harganya tidak semahal tahun 1990an.

Otot-otot perusahaan adalah karyawan yang menopang kerangka tubuh perusahaan. Pastikan otot-otot perusahaan tersebut menerima latihan beban yang cukup agar mereka bisa tumbuh bersama perusahaan. Jangan biarkan otot perusahaan menjadi lemah, sehingga perusahaan jatuh sakit atau bahkan ambruk.

Sebagaimana halnya fitness pada tubuh manusia, fitness perusahaan juga harus dilakukan secara bertahap, sehingga akan terbentuk bangunan tubuh perusahaan yang bagus dan proporsional.  Bisa kita bayangkan, jika semula perusahaan mengelola modal Rp 500 juta kemudian tiba-tiba ditantang mengelola modal ratusan miliar, kemungkinan besar terjadi kerumitan yang berujung pada kesulitan menghasilkan laba.

Ketika latihan beban perusahaan dilakukan langsung dengan beban yang terlampau berat, karyawan tidak akan termotivasi, stres dan sebagaimana dalam tubuh manusia, tubuh perusahaan akan terkena kecelakaan, kemudian tidak dapat melanjutkan aktivitas. Untuk kasus seperti ini dibutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan penyembuhan.

Apabila latihan beban dilakukan bertahap maka otot perusahaan akan benar-benar kuat, tidak rapuh.

Nah, bagaimana dengan donor darah? Dalam dunia kesehatan, donor darah yang dilakukan secara rutin dan teratur akan membuat tubuh makin sehat, karena setelah darah ditransfusikan keluar, maka tubuh akan terangsang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang lebih segar. Orang yang akan melakukan donor darah, biasanya diperiksa terlebih dahulu apakah sehat atau tidak.

Demikian halnya dengan perusahaan, idealnya secara periodik melakukan aktivitas sosial kemasyarakat dan keagamaan. Dengan menyumbangkan sebagian pendapatan maka akan merangsang pertumbuhan pendapatan perusahaan. Belum ada laporan bahwa perusahaan bangkrut gara-gara melakukan kegiatan sumbangan sosial. Bertindak memberi sumbangan sejatinya adalah kebutuhan dasar manusia. Hakekatnya manusia normal akan berbangga dapat memberi, bukan bangga karena meminta atau mengemis. Saya menyebutkan sebagai mental tangan di atas.

Jika tubuh manusia dan tubuh perusahaan membutuhkan Check up, fitness dan donor darah, menurut saya, organisasi semacam lembaga negara/pemerintah, dan bahkan organisasi terkecil bernama keluarga pun perlu melakukan hal yang sama. Pemerintahan modern menyusun APBN dan mengevaluasinya bersama parlemen. Mereka juga memantapkan sebuah cita-cita negara atau visi negara untuk diraih dalam 25 tahun ke depan, sebagai bagian dari Fitness negara. Negara modern juga akan menjadi terhormat dan tidak dikucilkan apabila sering menjadi negara donor bagi negara lain yang membutuhkannya.

Dalam organisasi bernama keluarga, kita juga perlu check up dengan melihat kondisi keuangan, merencanakan membeli rumah dan kendaraan, asuransi pendidikan sebagai bagian dari fitness. Dan tentu saja, menyumbangkan penghasilan kepada yang memerlukan agar kualitas dan kuantitas rejeki kita semakin baik.  Secara tidak sadar anda tentu sudah melakukan hal tersebut. Check up, fitness dan donor darah.***


Bambang Suharno

Sabtu, Agustus 31, 2019

Motivasi :  Tergantung Mindset Kita

Motivasi : Tergantung Mindset Kita

Kisah motivasi ini didapatkan dari share di group whatsapps. Sebuah kisah dari negeri Tiongkok yang sangat menggugah kita untuk selalu berpikir positif menghadapi situasi apapun.

Pada th 1892, Toko Buah Yu mengangkut 50 keranjang nanas dari Laiyang ke Shanghai. Karena perjalanan yang jauh maka nanas-nanas membusuk dan dibuang.

Di seberang Toko Buah Yu ini ada toko kecil dihuni sepasang suami istri yang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Pasangan ini  segera memungut nanas yang dibuang itu. Nanas dikupas, dipotong kecil-kecil dan dijual.

Rupanya usaha sederhana ini berjalan lancar. Suami istri ini membeli nanas busuk dari Toko Yu. Toko Yu dengan senang hati menjual dengan harga murah.

Selanjutnya nanas itu diproses jadi kue dodol nanas dan  terjual laris.
Dalam  waktu singkat kue dodol nanas ini jadi makanan khas daerah Tiongkok Selatan dan  sampai ke kerajaan.

Kesuksesan ini membuat pemilik Toko Yu iri.
Yu tahu bahwa kue dodol nanas itu terbuat dari nanas busuk yang dia jual. Malam harinya Yu menulis “Tian Zhi Dao” (Langit Tahu) lalu menempelnya di pintu toko kue dodol nanas. Harapannya orang akan tahu bahwa kesuksesan itu dari sisa sisa nanas yang sebenarnya tak terpakai, bukan untuk diolah.

Esoknya suami istri itu melihat tulisan ini. Mereka terperanjat, tahu kalau ada orang yang ingin merusak bisnis mereka.

Namun sang suami tertawa dan  berucap : “Kita kebetulan sedang berpikir mencari nama toko, hari ini ada orang yang menuliskan nama toko di depan pintu, itu bagus sekali. Kaisar juga pernah memakan kue dodol nanas toko kita, Kaisar adalah Putra Langit pada masa itu, jadi sudah seharusnya kalau memakai nama ‘Tian Zhi Dao’. Oke, saya gunakan ini sebagai nama toko!”

Dampaknya.....bisnis kue dodol nanasnya jadi semakin melejit. Yu jadi semakin berang.
Lalu Yu dengan liciknya melukis di dinding toko itu seekor kura-kura yang menyembunyikan kepala di dalam tempurung  disertai tulisan: “Tidak tahu malu”

Keesokan harinya, melihat lukisan kura-kura ini, sepasang suami istri itu terdiam, namun sejenak kemudian berucap secara bersamaan,
“Kita gunakan gambar kura-kura ini sebagai logo produk. Kue dodol nanas dapat menyembuhkan batuk & memperpanjang usia. kura-kura adalah hewan yang panjang usianya.”

Sejak itu, logo kura-kura jadi logo yang terkenal di Shanghai.
 =====

Cerita motivasi ini, mengandung pelajaran berharga bagi kita tentang pentingnya kekuatan pikiran.

Seseorang yang Bijak akan mampu mengubah Hinaan, Kegagalan dan  Kekecewaan, menjadi sebuah Motivasi Hidup yang membawa Kesuksesan.

Hal "Buruk" dapat diubah menjadi hal yang Baik, it's all about our Mindset.

Selalulah untuk mengambil sisi positifnya dari sebuah kejadian. Ibarat orang sedang berjalan terhalang batu besar. Bisa saja batu itu justru untuk membuat lompatan.

Mari mulai saat ini.....kita.....
Berpikir Positif
Berkata positif
Maka Hal-Hal yang Positif yang akan Menyertai kita

Apa yg keluar dari Mulut Itu...timbul dari dalam Hati dan Pikiran kita
Berawal dari respon pikiran terhadap kejadian, akan berubah jadi perkataan, selanjutnya menjadi tindakan. Dari tindakan itulah akan menuai hasil.

Jadi kalau pikiran kita negatif, perkataan kita akan negatif pula, dan tindakan pun akan negatif. Wajar jika hasilnya jadi negatif.
Begitupun sebaliknya, jika pikiran kita positif, maka perkataan kita akan menjadi positif, maka tindakan dan sikap kita juga akan postif, hasilnya pun akan positif.


Untuk itu MARI kita :

- Kurangi Perkataan yang Negatif
  Perbanyak ucapan yang posit

- Kurangi Ucapan yang  Mendendam
  Perbanyak Ucapan yang Mengasihi

- Kurangi kata-kata yang  Mengejek
  Perbanyak kata-kata yang Menghargai

- Kurangi kata-kata yang Melemahkan
  Perbanyak kata-kata yang Mendorong

- Kurangi Perkataan yang  Menolak
  Perbanyak kata-kata yang Memperhatikan

- Kurangi kata-kata Kritik
  Perbanyak Perkataan yang  Membangun

- Kurangi kata-kata yang  Sia Sia
  Perbanyak kata-kata yang  Mendatangkan Inspirasi

- Kurangi kata-kata Kasar
  Perbanyak Perkataan  Lemah Lembut dan Menyejukan Hati.

Sikap kita dalam menghadapi hidup adalah sebuah pilihan
Dan Pilihan yang kita Ambil, Menentukan cara Kita Menjalani  Kehidupan

POSTING TERPOPULER

Iklan