Selasa, Desember 01, 2015

Semangat Ibu-Ibu Berwirausaha

Semangat Ibu-Ibu Berwirausaha

Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa, selama minggu terakhir di Bulan Nopember ini cukup ramai dihadiri para ibu yang memiliki usaha mikro dan kecil. Kelurahan tersebut berinisiatif menyelenggarakan acara training wirausaha selama 2 hari, yakni Selasa 24 Nopember dan Selasa 1 Desember 2015, berlangsung di aula kelurahan. Pesertanya adalah para ibu tersebut.

Sekitar 50an orang hadir dalam acara ini. Panitia mengundang Bambang Suharno dari Indonesian Entrepreneur Society (IES), Husain dari Dinas Koperasi dan UKM DKI, dan Grace Manahutu dari Dinas Perindustrian DKI yang menyampaikan materi sesuai kompetensinya masing masing.
Selasa 24 Nopember, peserta training semuanya ibu-ibu. Seminggu kemudian, 1 Desember, pihak kelurahan mengundang para pemuda untuk ditraining wirausaha khusus pemuda, namun yang hadir sebagian adalah para ibu dan bapak. Hanya sebagian para pemuda. Beberapa pemuda yang hadir mengaku sebagian pengurus dan anggota Karang Taruna adalah mahasiswa dan karyawan, jadi tidak bisa hadir di acara karena sedang kuliah dan bekerja.

Dalam kesempatan ini, Grace menyampaikan bagaimana program Dinas Perindustrian dalam mengembangan usaha skala rumah tangga, dan Husen menyampaikan program Dinas Koperasi.
Sementara itu, Bambang Suharno pada 24 Nopember menyampaikan dasar-dasar mental berwirausaha dan pada 1 Desember menyampaikan materi kiat meningkatkan profit usaha.

Bambang menyampaikan konsep Pancasila Profit dan 35 butir pengamalan pancasila profit. Para peserta mengaku baru kali ini mendapatkan konsep pancasila profit yang sangat praktis diterapkan di usaha apapun. Konsep ini sebenarnya akan optimal jika disertai workshop Profit Meter, namun karena keterbatasan waktu, peserta sudah cukup puas mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha.***


Jumat, November 27, 2015

Tahun ini Tahun Seminar MEA

Tahun ini Tahun Seminar MEA

seminar di sma 77 Jakarta
Tahun 2015 ini boleh dikatakan sebagai Tahun Seminar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Bambang Suharno selaku praktisi bisnis dan Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) diundang ke berbagai kampus dan lembaga untuk menjadi seminar tentang MEA, antara lain di kampus Universitas Gunadharma, Mercubuana, Univ Bhayangkara, STIE Bhakti Pembangunan, Fakultas Teknik Industri UII Jogja, Univ Islam Tangerang, Politeknik Media (Polimedia) Jakarta dan sebagainya. Bahkan SMA Negeri 77 Jakarta juga menyelenggarakan seminar tentang MEA yang tak kalah hebatnya dengan seminar di kampus S1 maupun S2 sekalipun.

Seminar MEA di SMA 77 beberapa bulan lalu diawali dengan penampilan tari Saman dari anak-anak SMA yang sangat menarik dan meriah. Meski masih SMA, tanya jawab berlangsung seru dan kritis. Misalnya, apa yang perlu disiapkan anak SMA untuk bisa bersaing di era MEA.

700 orang peserta seminar MEA di Univ Islam Tangerang
Dalam setiap kesempatan seminar tentang MEA, Bambang Suharno menyampaikan , sejatinya Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di era MEA. Industri pariwisata bisa menjadi nilai unggul jika dikelola dengan baik. "Melihat wisata thailand, Singapura, Malaysia maupun negara ASEAN Lainnya, Indonesia memiliki keindahan budaya dan alam yang luar biasa," kata Bambang.

Bambang memberi contoh, kalau masuk ke grand palace Thailand, yang dilihat hanya keraton biasa. Tapi Thailand sangat pandai memasarkan wisatanya, sehingga hari kerjapun turis harus antri untuk masuk keraton. "Di negeri kita, kita punya keraton Jogja, Solo, Cirebon dan sebagainya yang tak kalah hebatnya," katanya.

Begitupun dalam industri kuliner, betapa kreatifnya kuliner Indonesia. Kita berjalan dari Jakarta sampai ujung Jatim saja, sudah menemukan beragam kuliner yang luar biasa. Belum lagi di Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Papua, Maluku dan sebagainya.

"Jadi kalau kita mau kreatif, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjadi pemenang di era Mea," kata Bambang.

Ada satu hal lagi yang penting. Untuk bersaing di era Mea, perlu memiliki kemampuan Bahasa Internasional, dalam hal ini minimal Bahasa Inggris, agar bisa berkomunikasi dengan negara lain. "Bahasa Inggris adalah bahasa pergaulan internasional, jadi kita wajib menguasai. Minimal kita bisa berkomunikasi Bahasa Inggris," pesannya.

Sabtu, Juni 13, 2015

TRILOGI MENTAL WIRAUSAHA  (Bambang Suharno)

TRILOGI MENTAL WIRAUSAHA (Bambang Suharno)

Pada berbagai forum diskusi dan seminar wirausaha, kerapkali beberapa pakar menyatakan banyak kiat dan ciri wirausaha sukses. Seorang pembicara mengatakan perlunya inovasi, karena inovasi adalah nyawa dari wirausaha. Pembicara lain menyatakan seorang wirausahawan sukses harus punya mental pantang menyerah. Ada juga yang menyarakan perlunya disiplin, kerja keras dan hemat. Di sisi lain, ada pengusaha yang menyatakan, wirausaha itu harus gila, tidak bepikir datar, harus melakukan tindakan yang berbeda dari orang lain pada umumnya.

Saya telah melakukan kajian dan mengamati banyak hal soal wirausaha. Saya juga baca buku-buku dan artikel wirausaha di berbagai media. Saya juga baca soal kiat manajemen dan karir. Dari sana saya simpulkan, banyak orang yang membahas kiat wirausaha sebenarnya adalah kiat sukses yang sangat umum, baik wirausaha maupun bukan. Misalnya soal inovasi, itu bukan hanya sukses dalam berwirausaha tapi juga dalam berkarir sebagai karyawan biasa, bahkan sebagai office boy pun perlu inovasi dalam bekerja. Disiplin dan kerja keras? Ini juga cara sukses untuk semua orang, bukan hanya wirausaha. Berpikir gila alias beda atau out of the box? Juga sama, anda mau jadi manajer maupun pengusaha, sama saja, perlu berpikir beda.

Trilogi Mental Wirausaha

Minggu, Mei 31, 2015

Seminar "Wirausaha Menuju MEA " Magister Manajemen Universitas  Bhayangkara

Seminar "Wirausaha Menuju MEA " Magister Manajemen Universitas Bhayangkara

Sabtu, 30 Mei 2015, Bambang Suharno tampil sebagai pembicara tunggal pada seminar wirausaha yang diselenggarakan Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Bhayangkara. Acara yang mengambil tema "Kiat Jitu Memulai dan Mengembangkan Usaha dalam skala Mirko dan Menengah Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)" ini  berlangsung di Bekasi ini diikuti oleh 70an peserta dari mahasiswa S2, S1, serta utusan dari beberapa kampus di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Acara dibuka oleh Direktur Pascasarjana Universitas Bhayangkara Dr. Anton Wachidin Widjaya SE MM. Dalam presentasinya Bambang menjelaskan mengenai keunggulan Indonesia dalam persaingan antar negara ASEAN antara lain sektor pariwisata, ekonomi kreatif, industri kuliner, sektor perikanan dan kelautan. "Pariwisata di Indonesia sungguh luar biasa, namun kita sendiri kurang menyadari sehingga kita merasa seolah-olah keindahan Indonesia dengan budayanya yang beraneka ragam, kita anggap sebagai hal biasa," kata Bambang.

Sabtu, April 04, 2015

Seminar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) di Unsoed Purwokerto dan UII Jogja

Seminar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) di Unsoed Purwokerto dan UII Jogja

Seminar dengan tajuk MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) kian marak di berbagai kampus. Sabtu 28 Maret 2015, Bambang Suharno tampil sebagai narasumber talkshow di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dengan tema Peran Pemuda dalam Mengembangkan UKM Peternakan di Era MEA. Acara yang berlangsung di Gedung Roedhiro ini menampilkan Bambang Suharno, Sekretaris Ditjen Peternakan Dr. Riwantoro, Pakar Ekonomi Dr. Istiqomah, Pebisnis peternakan Unggas Bambang Rijanto. lebih dari 200 orang hadir terdiri dari mahasiswa dosen, peternak, guru dan siswa SMK Peternakan. Acara dipandu oleh Dr. Juni Sumarmono, dosen Fakultas Peternakan Unsoed.

Rabu, Maret 11, 2015

Apakah MEA Menjadi Kabar Gembira Untuk Kita? (Artikel Bambang Suharno)

Apakah MEA Menjadi Kabar Gembira Untuk Kita? (Artikel Bambang Suharno)

Ya, apakah berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini merupakan kabar gembira untuk Indonesia? Atau sebaliknya, menjadi kabar buruk? Apapun dampaknya, tetaplah MEA akan berlaku di akhir tahun ini.

Kita melihat, di tahun 2014 lalu banyak diskusi mengenai MEA. Dan hampir semuanya menyatakan, Indonesia belum siap bertarung di pasar bebas ASEAN.
Tahun lalu Ditjen P2HP  (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan) Kementerian Kelautan dan Perikanan mengadakan Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) tentang Kesiapan Sektor Kelautan dan Perikanan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Ini merupakan langkah untuk mengkonsolidasikan kesiapan para pelaku usaha bidang perikanan dan dalam rangka mensinergikan program dan kegiatan sektor Kelautan dan Perikanan. Melalui forum ini Ditjen P2HP menjaring masukan dari seluruh pemangku kepentingan, antara lain KADIN, eksportir, akademisi, Kementerian terkait, LSM, Asosiasi Perikanan, Pemerintah Daerah dan unit-unit lingkup Kelautan dan Perikanan, untuk bersama-sama menyusun langkah untuk menghadapi AEC 2015.

POSTING TERPOPULER

Iklan