Tampilkan postingan dengan label artikel pilihan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel pilihan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, September 05, 2020

Konsep Baru Kewirausahaan di Masa Pandemi dan Pasca Pandemi

Konsep Baru Kewirausahaan di Masa Pandemi dan Pasca Pandemi

Bambang Suharno
Masa pandemi entah kapan akan berakhir. Semoga saja segera berlalu. Pepatah mengatakan setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Maknanya adalah ketika ada perubahan situasi, maka akan berpotensi memunculkan orang-orang baru yang mencuri perhatian, karena prestasinya. Sebaliknya, munculnya ketika tokoh-tokoh baru juga akan melahirkan suasana baru . sistem baru, dan tatanan baru.

Pun dalam masa pandemi ini. Siapa mengira aplikasi Zoom menjadi aplikasi wajib bagi penyelenggaran webinar di berbagai belahan dunia di tahun 2020? Tahun lalu banyak orang tidak mengenal zoom. teleconference di Indonesia bisa dibilang barang asing. Umumnya hanya diskusi antar negara saja yang biasa dilakukan secera teleconference. Namun pandemi telah mengubah semuanya, dan membuat zoom menjadi aplikasi paling laris dan tentunya mendatangkan penjualan jutaan dolar.

Perubahan juga terjadi pada penjualan sistem online. masyarakat seperti dipaksa membeli secara online oleh covid-19. Dan berhasil. Lantas bagaimana sebenarnya kewirausahaan di era ini? Di masa pandemi membuat kita harus mendalami kembali konsep kewirausahaan yang selama ini dibahas di berbagai forum. Melihat kenyataan saat ini dan masa depan, yang tantangannya sangat berbeda dengan masa yang lalu, maka selayaknya kita memikirkan konsep baru kewirausahaan untuk masa pandemi dan pasca pandemi.

Berikut ini konsep yang saya gali berdasatkan pengamatan saat saat ini

1.  Tidak Harus memiliki

Jika beberapa tahun lalu kita selalu mengidentikan kewirausahaan dengan kepemilikan usaha sendiri, maka saat ini kewirausahaan lebih bagus jika menjadi kepemilikan kolektif, bahkan bisa saja si pelaku wirausaha tidak perlu memilihi saham perusahaan.

Jika anda sedang dalam bekerja di sebuah perusahaan, lantas perusahaan ini mengalami kemerosotan bisnis akibat pandemi, apa yang anda lakukan? Jika Anda mengusulkan sebuah terobosan baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan berhasil direalisasikan, maka sejatinya Anda berhasil mempraktekkan kewirausahaan. Anda bisa disebut sebagai entrepreneur dalam perusahaan alias intrapreneur.

Dalam masa pandemi, mungkin saja ada yang kena PHK, dan beberapa orang bersinergi membangun usaha. Jika berhasil, maka mereka semuanya disebut entrepeneur.

2.  Tidak Bisa Sendiri


Banyak  orang mengira, bahwa kita bisa menjadi hebat jika bisa mengerjakan bisnis sendirian. Saya jamin, mereka yang memaksakan diri untuk mengerjakan banyak hal sendirian, tidak akan berhasil menjadi besar. Mereka bisa berkembang tapi terbatas. Karena mereka semua punya keterbatasan tenaga dan waktu.

Apalagi di masa pandemi dan di era milenial sekarang. Dengan teknologi 4.0 Nadiem Makarim bisa mempekerjaan ribuan orang tanpa harus mendirikan perusahaan transportasi. Cukup dengan aplikasi gojek. Kita harus memiliki kecerdasan untuk bersinergi. Kecerdasan ini punya ruang yang besar untuk sukses. Anda yang egonya besar, mau menang sendiri, tidak mau berbagi, jangan harap untuk sukses mengembangkan bisnis di era sekarang.

Berpikirlah untuk mencari mitra yang baik dan berbagilah rejeki dengan mitra Anda.

3. Teruslah Berinovasi 

Kreativitas adalah awal inovasi. Jika ide kreatif sudah bisa dijalankan, maka itu sudah bernama inovasi. Namun inovasi itu harus dapat "diuangkan". Kalau misalkan anda menemukan additive makanan untuk meningkatkan imunitas, namun setelah diproduksi ternyata konsumen masih ragu untuk membeli dan akhirnya anda merugi, maka inovasi anda belum mencapai tahap kewirausahaan.

Menyambung dari poin kedua di atas, maka pastikan bisnis anda memiliki manfaat yang lebih besar dibanding pelaku era sebelumnya. Pebisnis lama berinovasi meningkatkan value dan menaikkan harga, pebisnis sekarang meningkatkan value dan menurunkan harga. teknologi dapat memangkas biaya logistik, biaya SDM, biaya administrasi dan sebagainya, sehingga sangat memungkinkan harga menjadi lebih kompetetif dan market menjadi besar.

Masa pandemi memaksa masyarakat untuk lebih banyak di rumah, membeli banyak produk secara online, belajar online, menonton online, berbisnis online, bekerja online.
Kelak ketika pandemi lewat, sangat mungkin mereka tidak akan kembali 100 persen sebagaimana sebelum pandemi. Sebagian kebiasaan masa pandemi akan dilanjutkan, misalkan belanja online, meeting online dan yang lainnya.

Itu semua menuntut anda dalam posisi manapun untuk menerapkan konsep baru kewirausahaan.

Selamat mencoba

Bambang Suharno

Kamis, Mei 21, 2020

DILEMA DI TENGAH WABAH CORONA: APA SOLUSINYA?

DILEMA DI TENGAH WABAH CORONA: APA SOLUSINYA?

Ubaydillah Anwar, CSC, CPT. | Heart Intelligence Specialist 

Ketika usaha manusia dan prediksi pengetahuan tak sanggup menembus tirai rahasia corona,  kini mulai banyak penduduk dunia menghadapi dilema. Mau di rumah terus, sampai kapan? Belum lagi urusan pekerjaan, pendapatan, bosan, usaha, dan lain-lain dan seterusnya? Terlebih ada fakta yang mengejutkan bahwa ternyata di rumah pun tak serta merta akan selamat dari corona. How it can?

Atas fakta itu kemudian banyak yang memilih hidup berdamai bersama corona dengan “new normal”.  Tapi pilihan inipun bukan tanpa resiko. Selain telah menyinggung tenaga medis dan warga yang taat aturan untuk stay at home, bagaimana kalau sampai terjadi penyebaran corona yang semakin menggila?

Artinya, kita semua dihadapkan kepada pilihan yang maju kena mundur juga kena. Lantas, apa solusi mandiri yang dapat kita lakukan di tengah usaha Negara dan tenaga medis berjibaku menghentikan langkah corona?

Secara manajemen jiwa, kita bisa menerapkan solusi Formula 4M di bawah ini.

FORMULA 4 M

Berikut penjelasan singkat yang bisa kita jadikan panduan dalam praktik, baik untuk kerja di rumah atau di luar rumah.

M1: Menerima

Kita perlu mengaktifkan kesadaran hati untuk menerima kenyataan ini dengan ridho, mengembangkan prasangka baik kepada Allah, dan tetap hidupkan cinta (mahabbah). Tanpa ketiganya, iman kita akan kandas untuk menggapai cahaya-Nya.

Secara kecerdasan dan kesehatan, menerima seperti di atas juga sangat mendukung. Riset HeartMath Institute (2005) menyimpulkan bahwa appreciation (menerima dengan apresiasi) dan compassion (cinta) adalah cara untuk mengharmoniskan system dalam jiwa dan raga kita (coherence state). Begitu sudah harmonis, maka akan muncul enerji positif, emosi positif, dan kesiapan jiwa-raga untuk berperforma secara optimal. Allah SWT berfirman: “Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,” (QS. Ali Imran: 145).

Ini pasti akan beda ketika hati ini kita gunakan untuk menolak. Sudah pasti jiwa kacau, stress mendekat, hati gelap, dan tak mengubah corona apa-apa. Walhasil, dunia di sana kacau, dunia di sini pun sakit.

M2: Menggerakkan

Saat hati menerima, maka pikiran, tangan, mulut, kaki dan seterusnya tidak boleh diam.  Apalagi rata-rata kita sudah diam di rumah selama tiga bulan. Kita harus menerapkan tawakkal yang optimal. Maksudnya? Nabi SAW mencontohkan burung yang hatinya yakin akan rezeki Allah dan raganya bergerak menemukan rezeki itu.

Mulailah untuk mendaftar jawaban dari pertanyaan: Apa yang bisa saya lakukan dengan keadaan saya sekarang ini untuk menghasilkan sesuatu? Buatlah maksimal 10 lalu pilihlan 3 dan kemudian tentukan prioritasnya. Terakhir, take action!

Gerakkan kreativitas pikiran dengan keyakinan bahwa selama kita ditakdirkan hidup, tidak ada masalah yang bisa membuat kita mati.  Riset oleh Teresa A. (1998) dari Harvard Business Review  menyimpulkan, semua orang bisa kreatif asalkan punya kemauan yang keras, melatih keahlian, dan berani mencoba.   

M3 Memunajatkan

Munajat kita harus agak berbeda karena sikon-nya berbeda. Kali ini, kita perlu bermunajat dengan sense of urgency (benar-benar merasa terdesak) di hadapan Allah, menghadirkan rasa takut ditolak (khouf) dan harapan besar untuk dikabulkan (thoma’). Allah berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya. . .,” (QS. an-Naml: 62). Doa dengan hati yang tidak serius sangat sulit dikabulkan. Rasulullah SAW mengingatkan: “Berdoalah kepada Allah dengan hati yang yakin (dikabulkan). Ketahuilah Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai,” (HR. Ahmad).

M4 Menyeimbangkan

Di saat kita harus berani melangkah, saat itu juga kita perlu mendengar rasa takut. Saat kita harus berpikir positif, kita pun perlu mendengar apa yang dikatakan pikiran negatif. Saat kita harus optimis, kita pun perlu menyimak apa yang dikatakan oleh suara pesimis. Saat kita harus beriman, saat itu juga kita perlu menerapkan pengetahuan.

Semua ini bertujuan agar kita seimbang dan waspada. Dan hanya ketika kita seimbanglah yang bisa membuat kita melangkah dengan aman, seperti sepeda. Sebab, terlalu berani membuat kita menabrak bahaya, terlalu berpikir positif membuat kita tak menginjak realita, terlalu optimis membuat kita abai ancaman, dan iman saja tanpa ilmu membuat iman itu lumpuh di dunia.

Semoga bermanfaat.

Selasa, Desember 03, 2019

GIFTED : Karena Jenius Adalah Orang Biasa  (Opini Adriano Rusfi )

GIFTED : Karena Jenius Adalah Orang Biasa (Opini Adriano Rusfi )

Saya telah duduk di pesawat, dan harus siap membunuh rasa bosan untuk perjalanan panjang Medan – Yogyakarta, walau transit di Jakarta. Saya memang tak pernah menyukai pesawat udara, walau harus menaikinya minimal 12 kali dalam sebulan.

Saya mulai menyalakan layar di kursi depan, mencari tayangan pembunuh bosan yang mungkin belum sempat disaksikan. Sebuah resensi singkat menggoda saya untuk menonton yang satu ini : GIFTED

Ini tentang Mary Adler (diperankan sangat cantik oleh McKenna Grace), bocah perempuan 7 tahun yang terlahir sangat berbakat dalam matematika, bakat yang diturunkan dari ibunya, matematikawati Diane Adler. Ia dibesarkan sejak bayi oleh pamannya, Frank Adler (diperankan oleh Chris Evans), sejak ibu kandungnya tewas bunuh diri di kamar mandi karena depresi.

Telah semua ilmu matematika yang dimiliki sang paman diajarkan pada Mary, dan telah habis ditelannya tanpa sedikitpun merasa kenyang. Maka Frank kini memutuskan : Mary harus bersekolah...

Tapi... di sekolah biasa. Ya, sekolah biasa, bukan sekolah anak berbakat. Bagi Frank, Mary harus menjalani kehidupan normal seorang anak-anak. Ia harus berteman, tak hanya dengan seekor kucing bermata satu bernama Fred. Frank belajar banyak dari kakaknya, sang jenius matematika yang hidup dengan tragis karena ibunya terlalu men-serakah-i bakat besar anaknya.

Frank tampaknya insyaf akan orang-orang berbakat yang serakah dan bersikap mentang-mentang akan bakat besarnya : mentang mentang berbakat cerdas... mentang-mentang berbakat cantik...mentang-mentang...

Dan, betul saja... Betapa Mary  menjalani kehidupan sosialnya secara sangat matematis : saklek. Ia tak kenal basa-basi. Ia bicara dengan logika, tanpa sedikitpun kepantasan dan adab komunikasi. Bahkan ia memahami arti empati secara harfiah, sehingga ia harus memukul temannya yang merusak karya teman lainnya hingga hidungnya patah.

Kalau tentang matematika, jangan ditanya. Ia bahkan menjawab perkalian besar di luar kepala, dan mengkoreksi sebuah soal tingkat dewa. Tak heran jika ia banyak tidur dikelas. Ia telah menjawab saat temannya belum mulai berpikir.

Namun tidak bagi Evelyn Adler (diperankan oleh Lindsay Duncan) : sang nenek, yang juga ibunya Frank. Fakta sosial di atas baginya adalah bukti bahwa Mary tak cocok di kehidupan normal. Baginya, Mary adalah si “satu dari semilyar” yang harus dididik khusus dengan mengundang tutor matematika kelas wahid, agar ia mampu memecahkan misteri The Navier – Stokes Problem yang tak sempat dituntaskan sang ibu. Ia libatkan pengadilan dan uang untuk merebut sang cucu.

Sempat kalah, namun akhirnya Frank punya rumus dan cara lebih jitu untuk Mary : 10 % untuk matematika, 90 % untuk menjadi manusia biasa.

Cengkareng, pukul 15.00
Saya melamun sambil menunggu pesawat berikut, mencoba merenung tentang keberbakatan, pendidikan, masa depan dan kejeniusan. Sebenarnya setiap manusia adalah Mary Adler : gifted. Karena Allah tak pernah pilih kasih atas hambaNya. Setiap anak manusia adalah si “Satu dari tujuh milyar”, karena tiap manusia adalah unik, berbakat dan nomer satu.

Dan tiap bakat memikul amanah kemanusiaan dengan caranya sendiri. Sehingga yang membedakan jenius dengan gifted adalah : jenius adalah orang yang dididik menjadi manusia seutuhnya, lalu ia dedikasikan bakatnya bagi kemanusiaan.

Negeri ini telah membunuh begitu banyak anak berbakat, justru ketika ayahbundanya mulai memuja bakat anaknya. Ada pesepakbola masa depan yang mati dini di sekolah sepakbola kenamaan... Ada calon fisikawan yang tersungkur kehabisan napas persis di depan medali emas olipiade fisika... Ada calon da’i bagi ummat akhir jaman yang kehabisan suara di atas panggung lomba da’i cilik...

Kita perlu sabar untuk sebuah prinsip : jadikan anak kita manusia seutuhnya , lalu ia akan keluarkan bakat terbaiknya...

Medan, 3 Oktober 2017

Ikuti Program Bimbingan Trained Entrepreneur (TE) GRATIS klik https://suksesmatic.com/



Kamis, November 21, 2019

Menjembatani  Proses Sinergi Bisnis

Menjembatani Proses Sinergi Bisnis

Bambang, Dwijo, Riyadin, Aditya, Jade Wasito
Minggu, 17 November 2019 terjadilah pertemuan yang sudah lama ditunggu-tunggu. Bambang Suharno bersama Dwijo Weliyanto pengelola Pembicara-seminar.com berkunjung ke kantor Biru Sejahtera Abadi (BSA) di Bekasi milik Jade Wasito yang dijuluki Raja Gerobak. Di sanalah titik pertemuan terjadi. Riyadin, pendiri dan owner Sari Kedele (merek nya Sale) hadir dan ikut berdikusi. selanjutnya bergabung juga Aditya Maulana, yang sekarang tengah mengembangkan property syariah.

Ini adalah kunjungan yang sudah lama ditunggu setelah sekian tahun hanya berkomunikasi lewat telepon dan medsos. Dan bukan sekedar silaturahmi biasa. Kami memang  punya misi ikut menjembatani terjadinya sinergi antar pelaku bisnis .

Gerobak di Pabrik Raja Gerobak
Riyadin adalah pengusaha susu kedelai yang tengah naik daun. Usaha yang dimulai dengan usaha rumahan modal nol, kini sudah berwujud sebuah pabrik dengan kapasitas produksi yang cukup besar dengan jangkauan pemasaran Jabodetabek hingga Banten. Jumlah tenaga pemasarannya saja sudah 150 orang lebih. Kebayang kan skala usahanya?

Sementara itu Jade Wasito adalah ahli stainless steel. produsen gerobak UKM yang telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara, serta banyak melayani pembuatan kitchen set dan berbagai teknologi industri makanan. Julukan populernya Raja Gerobak (RajaGerobak.com).Kebetulan, Jade Wasito maupun Riyadin yang hari itu baru pertema kali ketemu, adalah sama sama putra asli Kebumen Jawa Tengah. Pertemuan pun menjadi lebih akrab.

Riyadin maupun Jade Wasito adalah pembicara seminar entrepreneur terkenal yang telah mengisi acara seminar dan training di berbagai kota di Indonesia.

Maka  setelah 2 jam berdiskusi di kantor BSA, kami berkunjung ke pabrik gerobak Jade Wasitu untuk melihat produk-produk karyanya yang diperuntukan bagi UKM maupun industri. Selanjutnya Jade Wasito mengadakan kunjungan balasan ke pabrik Sari Kedele yang kebetulan jaraknya hanya sekitar 5 km, Kami pun ikut menemani kunjungan balasan tersebut

Di sinilah berbagai saran dan masukan untuk perbaikan disampaikan Jade wasito kepada Riyadin.

"Alhamdulilah dari pertemuan ini banyak sekali masukan yang sangat penting untuk kemajuan usaha saya, antara lain bagaimana agar terjadi penghematan energi untuk proses pendinginan produk," kata Riyadin.

Begitulah salah satu peran kami. Kami bukan hanya "menjual" pembicara seminar atau trainer melainkan juga menjadi jembatan pelaku bisnis atau siapaun untuk bersinergi, menggapai kemajuan bersama. ***

raja gerobak bekasi
pabrik gerobak
gerobak waralaba
booth gerobak
gerobak kopi keliling
pusat pembuatan gerobak di bandung
jasa pembuatan gerobak sepeda
jasa pembuatan gerobak tasikmalaya

Ikuti Program Bimbingan Trained Entrepreneur (TE) GRATIS klik https://suksesmatic.com/




Sabtu, Oktober 05, 2019

TIPS WIRAUSAHA; Cara Praktis Memilih Bisnis

TIPS WIRAUSAHA; Cara Praktis Memilih Bisnis

Oleh : Bambang Suharno
Banyak orang mengira, untuk memulai usaha, pertimbangan utama adalah produk yang paling besar margin keuntungannya dan resiko bisnisnya paling kecil. Beberapa tahun lalu ketika ikan louhan menjadi ikan yang digandrungi masyarakat, harga louhan melangit dan orang berbondong-bondong menjalani usaha ikan louhan, seolah-olah inilah jenis usaha yang paling layak untuk ditekuni. Tak sedikit orang yang meninggalkan usaha yang sudah dirintis dan pindah ke usaha ikan louhan dengan harapan kelak akan lebih cepat maju. Apa yang terjadi kemudian ? Harga ikan ini terus mengalami penyesuaian alias menurun ke harga yang lebih wajar.

Komoditi cacing dan jangkrik juga pernah menjadi “primadona” usaha di tahun 1999-2000. Usaha cacing dan jangkrik adalah usaha yang mudah dilakukan dan keuntungannya lumayan besar. Pernah terjadi, harga cacing sampai Rp. 200.000/kg,padahal normalnya hanya Rp 4.000/kg. Yang terjadi kemudian adalah masyarakat terbius oleh informasi ini dan hancurlah usaha cacing dan jangkrik. Yang bisa berlanjut adalah usaha cacing dan jangkrik yang memang benar-benar dibeli oleh pasar yang semestinya dengan harga wajar.

Masih banyak sederet contoh lain yang mencerminkan bahwa masyarakat sesungguhnya memang ingin mendapatkan penghasilan dari bisnis tapi belum mampu memilih usaha apa yang harus ditekuni.

Jika anda termasuk orang yang masih merenungi usaha apa yang cocok untuk anda, atau sedang mempertanyakan apakah usaha yang tengah anda jalani itu sudah pas sebagai jalan menuju masa depan anda, ketahuilah, ada banyak fakta yang akan membuat anda layak merenung ulang. Simak berikut ini:

1. Pada umumnya semua jenis barang  memiliki peluang mencetak  keuntungan dan kerugian. Misalnya anda mengira bahwa warung makan Padang lebih untung dari warung tegal, Persoalannya, jika warung makan Padang anda tidak laku, bisakah anda untung? Sejak pertengahan tahun 1990-an banyak orang berbondong-bondong membuka bisnis berbasis IT (Information Technology). Ini adalah bisnis masa depan, kata mereka. Mengapa selanjutnya bisnis tersebut rontok? Salah satu soalnya adalah pembelinya belum banyak. Sebaliknya banyak orang menjalankan bisnis yang tampaknya sepele, ternyata memberi keuntungan yang memadai, misalnya barang bekas, sampah, limbah pabrik dan lain-lain. Jadi soalnya bukan pada  jenis produk, tapi pasarnya, Anda boleh merasa keren menjalankan bisnis IT, tapi bukan berarti mereka yang berbisnis sampah tidak mendapatkan keuntungan yang memadai.
2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kekurang mampuan perusahaan mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh cepat, dan kemudian bangkrut. Bukan karena ada pesaing baru yang lebih hebat melainkan karena ketika bisnis tersebut berkembang pesat, pengelola bisnis bertengkar soal pembagian keuntungan. Ada juga yang kacau karena ada karyawan yang bertindak jahat, mencuri uang perusahaan.

3. Ada orang yang mengira jika bisnis dimulai dengan hobby akan melaju pesat. Faktanya tidak selalu begitu. Hobby memang membantu anda untuk mengetahui seluk beluk kegiatan yang terkait dengan hobby tersebut, tapi ketika hobby menjadi bisnis anda perlu mencermati pola jual beli yang layak agar bisa menguntungkan usaha anda. Seorang yang hobbynya naik mobil, ketika jual beli mobil bisa mengalami kesulitan tatkala menyukai satu mobnil tertentu yang seharusnya segera dijual.
4. Menjual barang yang lebih murah belum tentu lebih laku. Ini adalah soal nilai yang akan diterima pembeli. Banyak barang yang sangat mahal lebih laku dari pesaingnya yang menjual lebih murah. Hal ini karena dengan harga semahal itu pembeli merasa memperoleh sesuatu, mungkin kualitas produk, kualitas pelayanan, ataupun soal gengsi saja. Ini soal besarnya “nilai “yang diterima pembeli.
5. Banyak orang ingin memulai usaha yang belum dilakukan orang lain. Padahal dengan membuka usaha baru yang belum dilakukan orang lain, berarti anda harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang anda jual bemanfaat bagi konsumen.

Dengan melihat fakta di atas, anda kini mendapat gambaran bahwa apabila sewaktu-waktu mendapat tawaran bisnis yang untungnya sangat tinggi, saat itu anda perlu waspada, jangan-jangan itu tindak penipuan.

Jadi bagaimana cara anda memilih bisnis yang anda tekuni ? Inilah beberapa langkah yang layak anda ambil.

1. Carilah sesuatu yang menyenangkan anda. Makanan, pendidikan, perbankan, dan lain-lain. Tak usah anda pikirkan kegiatan itu menguntungkan atau tidak, yang penting anda menulis sesuatu yang menyenangkan anda, bisa berupa hoby atau bukan. Anda butuh waktu cukup lama untuk mencarinya,perlu perenungan-perenungan untuk dapat menulis kegiatan-kegiatan yang menyenangkan diri anda.
2. Pasarnya bagaimana? Jika telah menulis kegiatan yang menyenangkan, anda bisa memulai memilih mana dari kegiatan yang menyenangkan itu yang pasarnya benar-benar bagus. Misalkan anda menyenangi kegiatan pendidikan, anda perlu mencari pendidikan macam apa yang memungkinkan penghasilan yang layak, apakah membuka TK, SD , kursus mekanik, kursus Bahasa Inggris, pelatihan untuk karyawan atau apa? Jika anda menyengani makanan, apakah lebih memungkinkan membuka restoran, warung makan, jasa catering, makanan ringan, minuman ringan atau apa?
3. Jika anda sudah memilih dengan hati yang bulat, selanjutnya, carilah informasi tentang pesaing anda. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas pesaing anda, maka anda bisa mengukur sejauh mana akan mampu membangun usaha anda.

Langkah ini tampak sangat praktis, tapi dalam pelaksanannya anda bisa terjebak pada beberapa hal:

Setelah anda melihat dunia persaingan bisnis, anda mungkin menyadari bahwa dunia usaha tidak seindah teori dalam buku. Anda menemukan betapa usaha harus berhadapan dengan banyaknya pungutan, preman dan lain-lain. Bisa juga anda menemukan kasus sebuah usaha tutup gara-gara barangnya dagangannya dicuri orang. Juga ada orang menghentikan usaha karena ditipu orang. Atau karena musibah kebakaran atau lainnya.

Anda mempertimbangkan ulang niat membuka usaha karena ternyata anda merasa tidak cocok dengan iklim usaha yang  anda temui seperti pungutan tak resmi, preman, pencuri dan lain-lain.

Anda tidak lagi bersemangat karena menemui orang yang sudah menjalankan usaha mengeluh penghasilannya kecil, atau dagangannya kurang laku.

Jika anda menemui keadaan seperti itu, berikut ini beberapa saran dan petuah pebisnis sukses yang saya kumpulkan dari berbagai sumber :

1. Memulai usaha memang beresiko, tapi tidak memulai jauh lebih beresiko lagi.
2. Setiap resiko pasti ada bayarannya. Jika anda menghadapinya dengan baik, maka keuntungan berpihak pada anda. Anda mungkin takut menghadapi resiko usaha yang akan anda jalankan, tapi ingat betapa banyak orang yang bahkan tidak pernah belajar bisnis dari buku atau training, bisa melewati banyak tantangan dan resiko usaha.
3. Tuhan memberikan masalah sekaligus solusinya. Tugas kita setiap menghadapi masalah adalah mencari solusi yang tepat, yang seringkali tersembunyi di berbagai tempat, bisa dari buku yang anda baca, dari training atau seminar, mungkin juga dari cerita orang-orang berpengalaman.
4. Kata AA Gym,  tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah dalam menghadapi masalah. Jadi bulatkanlah tekad anda untuk memulai usaha, maka anda akan menemui solusi terbaik.

A. Usaha yang menjadi Pilihan Para Pemula

Sebenarnya tidak ada hal yang spesifik yang menjadi pilihan pelaku usaha kecil dan pemula. Apapun jenis usahanya bisa dilakukan oleh anda. Hanya saja, untuk usaha skala kecil, berikut ini beberapa jenis yang relatif mudah dilakukan oleh para pemula:

1. Usaha di bidang makanan. Indonesia memiliki penduduk 220 juta orang dan semuanya membutuhkan makanan. Betapa besar potensi di bidang ini. Ragam makanan sangat banyak,baik makanan khas daerah maupun makanan internasional, dari yang harganya Rp 1000  hingga jutaan rupiah, anda tinggal pilih. Makanan pokok, makanan ringan, minuman ringan, es buah, es campur, dan lain-lain. Cara jualannya, anda bisa dengan direct selling/door to door ataupun dengan membuka toko/kios/warung. Untuk usaha makanan, anda tidak perlu memikirkan potensi pasar seluruh Indonesia, hanya satu kelurahan saja atau satu komplek perumahan saja , anda bisa menjual makanan dan bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan.
2. Usaha pakaian dan perhiasan. Semua orang membutuhkan pakaian dan perhiasan dengan berbagai bentuk. Mulai baju celana, sepatu, sandal, topi, kacamata, dan berbagai asesoris dan perhiasan seperti jam tangan, cincin, kalung dan sebagainya. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, variasi pakaian makin banyak, baik pakaian laki-laki maupun perempuan, baik anak anak maupun dewasa.
3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal. Sama seperti makanan dan pakaian, tempat tinggal dibutuhkan oleh semua orang di jalam modern sekarang ini. Menjalankan usaha yang terkait dengan tempat tinggal peluangnya sama banyaknya dengan usaha makanan dan pakaian. Anda bisa usaha jual beli rumah, usaha renovasi rumah, service peralatan rumah tangga (kulkas, AC, kipas angin, elektronik dan lain-lain), usaha peralatan rumah tangga, peralatan elektronik, litrik,  hiasan dinding,  tempat tidur, kursi. Pendeknya anda bisa menyediakan apapun yang dibutuhkan sebuah tempat tinggal. Bagi orang yang tidak memiliki rumah, mereka juga membutuhkan tempat tinggal.Maka muncullah usaha sewa rumah dan kos-kosan.
4. Usaha pendidikan. Pangan, Sandang dan papan (tempat tinggal) adalah kebutuhan hidup utama manusia. Jika itu sudah terpenuhi,maka pendidikan adalah kebutuhan manusia. Negeri kita menganut sistem pendidikan yang dibiayai oleh masyarakat sendiri. Oleh karena itu peluang usaha pendidikan terus berkembang. Pendidikan yang dimaksud di sini bisa pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan non formal (kursus). Saat ini pendidikan untuk masyarakat bisa dilakukan melalui berbagai media, seperti seminar, buku, kaset, VCD, radio, televisi dan lain-lain. Anda tidak perlu khawatir dengan banyaknya sekolahan yang tutup akibat kekurangan murid, karena  hal itu umumnya karena pengelolaannya saja yang kurang baik. Kebutuhan pendidikan terus berkembang, bukan hanya untuk masyarakat umum. Perusahaan-perusahaan yang mau maju pasti sangat peduli untuk mendidik karyawannya agar lebih terampil dan memiliki motivasi bekerja yang baik. Dan untuk itu membutuhkan tenaga trainer dari luar. Maka lembaga pendidikan inhouse training akhir-akhir ini terus berkembang.
5. Usaha yang terkait dengan rekreasi. Kebutuhan manusia modern salah satunya adalah rekreasi. Sebagian penduduk Jakarta, jika akhir pekan menikmati masa istirahatnya dengan berekreasi ke   puncak, atau tempat lainnya. Ada juga yang istirahat di rumah. Mereka semua membutuhkan sesuatu   yang  bila anda penuhi dapat menjadi peluang bisnis yang  prospektif.  Misalnya jasa sewa kendaraan untuk rekreasi, penyediaan perlengkapan rekreasi (tas, tempat makan dan minum alas/tikar dan lain-lain).bagi yang di rumah anda bisa menyediakan suasana rekreasi yang baik seperti permainan/game dan lain-lain. Adanya perusahaan sofware game komputer, play station dan sejenisnya adalah beberapa contoh usaha rekreasi.
6. Usaha yang bisa mendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha, misalnya menjual mesin dan alat-alat untuk petani, menjual bahan baku industri dan lain-lain.

Melihat 6  kategori usaha tersebut di atas, bisa dilihat bahwa peluang usaha benar-benar melimpah di depan mata. Prinsipnya barang siapa bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, maka anda bisa mendirikan usaha.

B. Memilih Lokasi Usaha

Dalam teori marketing mix (bauran pemasaran), ada 4 hal utama pemasaran, yakni product, price, place dan promotion, disingkat 4P.

Kita harus memiliki kemampuan meramu 4 hal ini supaya bisa sukses. Jika anda sudah menetapkan produk yang akan anda jual, maka anda harus bisa menentikan 3 hal lainnya. Yakni harga, lokasi dan promosi. Produk bermutu tanpa disertai promosi dan harga yang pas akan menyulitkan perkembangan usaha anda.

Perilah place, disini berarti lokasi kantor, dan distribusi yang membuat konsumen mudah membelinya. Semakin sulit lokasi dijangkau konsumen maka besar promosi yang harus dilakukan.

Dalam usaha retail (eceran), lokasi memegang peranan yang sangat penting, karena kita menjalankan usaha dimana konsumen harus datang ke lokasi usaha kita. Berbeda dengan usaha yang penjualannya dilakukan dengan mendatangi konsumen secara langsung., maka lokasi kantor tidak terlalu berpengaruh pada usaha anda.

Ada yang biasanya bertanya, mengapa ada warung makan yang lokasinya jauh dari keramaian tapi tetap laris? Bukankah itu berarti lokasi tidak penting ? Jika ada warung yang sulit dijangkau tapi laris, pasti ada keunggulan lain yakni promosi dari mulut ke mulut sangat efektif.

semoga bermanfaat

Sabtu, September 28, 2019

KIAT BISNIS ; Check up, Fitness dan Donor Darah

KIAT BISNIS ; Check up, Fitness dan Donor Darah


Orang-orang yang menyadari pentingnya kesehatan, sangat paham akan pentingnya tiga kegiatan ini; Check up, fitness dan donor darah. Mereka secara periodik melakukan check up untuk mengetahui kondisi fisiknya. Untuk menjaga kesehatan mereka melakukan fitness secara rutin. Dan agar lebih sehat lagi dengan sel-sel darah baru, mereka  melakukan donor darah secara periodik.

Tubuh perusahaan hakekatnya sama dengan tubuh manusia. Perusahaan perlu melakukan check up secara rutin, menjalankan fitness agar bugar dan melakukan donor darah agar lebih terbentuk ”sel-sel darah baru” yang lebih segar.

Erie Sasmito, seorang pengusaha eksportir furniture yang juga penulis buku bisnis mengatakan, perusahaan harus melakukan check up setidaknya setahun sekali. Biasanya dalam agenda rutin yang namanya annual meeting. Di sinilah dilakukan evaluasi penyakit-penyakit yang rawan misalkan aliran kas, lemahnya sumber daya manusia, merosotnya order, evaluasi harga produk dan lain-lain. Dengan melakukan check up, akan dapat dilihat kondisi tubuh perusahaan, sehingga masalah-masalah bisa diatasi sedini mungkin. Itu sebabnya dalam perusahaan ada laporan laba rugi, neraca dan cashflow. Tiga jenis laporan keuangan ini merupakan alat ampuh untuk melihat kesehatan dan kekuatan perusahaan.

Fitness perusahaan adalah upaya manajemen dalam memperkuat basis bisnisnya agar dapat tumbuh dan berkembang secara lebih kuat dan kokoh layaknya atlet binaragawan. Seperti halnya fitness tubuh manusia, dalam kegiatan fitness perusahaan diperlukan semacam latihan beban agar pengelola perusahaan dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih menantang. Jika perusahaan tidak berminat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat, maka otot-otot perusahaan lemah dan loyo. Perusahaan-perusahaan yang sehat dan kuat adalah yang selalu tertantang untuk membuat pengembangan-pengembangan baru, melakukan investasi baru, menjual saham atau pinjam ke bank untuk pengembangan bisnis dan bermacam kegiatan menantang lainnya. Dengan cara demikian perusahaan lebih sehat dan kuat dalam bersaing.

Sebaliknya, perusahaan yang merasa ”begini saja sudah cukup”, biasanya kurang siap menghadapi perubahan lingkungan luar. Tak usah heran, beberapa waktu kemudian mereka mengeluh terhadap makin sulitnya bersaing dengan pendatang baru yang lebih segar dan pintar. Padahal hukum alam dalam bisnis adalah persaingan makin ketat. Jika terjadi persaingan makin kendor kemungkinan pasar sedang merosot. Umpamanya bisnis alat komunikasi bernama pager, pasti sekarang tidak ada pesaingnya, alias pasarnya memang sudah punah, tergantikan telepon seluler yang harganya tidak semahal tahun 1990an.

Otot-otot perusahaan adalah karyawan yang menopang kerangka tubuh perusahaan. Pastikan otot-otot perusahaan tersebut menerima latihan beban yang cukup agar mereka bisa tumbuh bersama perusahaan. Jangan biarkan otot perusahaan menjadi lemah, sehingga perusahaan jatuh sakit atau bahkan ambruk.

Sebagaimana halnya fitness pada tubuh manusia, fitness perusahaan juga harus dilakukan secara bertahap, sehingga akan terbentuk bangunan tubuh perusahaan yang bagus dan proporsional.  Bisa kita bayangkan, jika semula perusahaan mengelola modal Rp 500 juta kemudian tiba-tiba ditantang mengelola modal ratusan miliar, kemungkinan besar terjadi kerumitan yang berujung pada kesulitan menghasilkan laba.

Ketika latihan beban perusahaan dilakukan langsung dengan beban yang terlampau berat, karyawan tidak akan termotivasi, stres dan sebagaimana dalam tubuh manusia, tubuh perusahaan akan terkena kecelakaan, kemudian tidak dapat melanjutkan aktivitas. Untuk kasus seperti ini dibutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan penyembuhan.

Apabila latihan beban dilakukan bertahap maka otot perusahaan akan benar-benar kuat, tidak rapuh.

Nah, bagaimana dengan donor darah? Dalam dunia kesehatan, donor darah yang dilakukan secara rutin dan teratur akan membuat tubuh makin sehat, karena setelah darah ditransfusikan keluar, maka tubuh akan terangsang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang lebih segar. Orang yang akan melakukan donor darah, biasanya diperiksa terlebih dahulu apakah sehat atau tidak.

Demikian halnya dengan perusahaan, idealnya secara periodik melakukan aktivitas sosial kemasyarakat dan keagamaan. Dengan menyumbangkan sebagian pendapatan maka akan merangsang pertumbuhan pendapatan perusahaan. Belum ada laporan bahwa perusahaan bangkrut gara-gara melakukan kegiatan sumbangan sosial. Bertindak memberi sumbangan sejatinya adalah kebutuhan dasar manusia. Hakekatnya manusia normal akan berbangga dapat memberi, bukan bangga karena meminta atau mengemis. Saya menyebutkan sebagai mental tangan di atas.

Jika tubuh manusia dan tubuh perusahaan membutuhkan Check up, fitness dan donor darah, menurut saya, organisasi semacam lembaga negara/pemerintah, dan bahkan organisasi terkecil bernama keluarga pun perlu melakukan hal yang sama. Pemerintahan modern menyusun APBN dan mengevaluasinya bersama parlemen. Mereka juga memantapkan sebuah cita-cita negara atau visi negara untuk diraih dalam 25 tahun ke depan, sebagai bagian dari Fitness negara. Negara modern juga akan menjadi terhormat dan tidak dikucilkan apabila sering menjadi negara donor bagi negara lain yang membutuhkannya.

Dalam organisasi bernama keluarga, kita juga perlu check up dengan melihat kondisi keuangan, merencanakan membeli rumah dan kendaraan, asuransi pendidikan sebagai bagian dari fitness. Dan tentu saja, menyumbangkan penghasilan kepada yang memerlukan agar kualitas dan kuantitas rejeki kita semakin baik.  Secara tidak sadar anda tentu sudah melakukan hal tersebut. Check up, fitness dan donor darah.***


Bambang Suharno

Sabtu, Agustus 31, 2019

Motivasi :  Tergantung Mindset Kita

Motivasi : Tergantung Mindset Kita

Kisah motivasi ini didapatkan dari share di group whatsapps. Sebuah kisah dari negeri Tiongkok yang sangat menggugah kita untuk selalu berpikir positif menghadapi situasi apapun.

Pada th 1892, Toko Buah Yu mengangkut 50 keranjang nanas dari Laiyang ke Shanghai. Karena perjalanan yang jauh maka nanas-nanas membusuk dan dibuang.

Di seberang Toko Buah Yu ini ada toko kecil dihuni sepasang suami istri yang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Pasangan ini  segera memungut nanas yang dibuang itu. Nanas dikupas, dipotong kecil-kecil dan dijual.

Rupanya usaha sederhana ini berjalan lancar. Suami istri ini membeli nanas busuk dari Toko Yu. Toko Yu dengan senang hati menjual dengan harga murah.

Selanjutnya nanas itu diproses jadi kue dodol nanas dan  terjual laris.
Dalam  waktu singkat kue dodol nanas ini jadi makanan khas daerah Tiongkok Selatan dan  sampai ke kerajaan.

Kesuksesan ini membuat pemilik Toko Yu iri.
Yu tahu bahwa kue dodol nanas itu terbuat dari nanas busuk yang dia jual. Malam harinya Yu menulis “Tian Zhi Dao” (Langit Tahu) lalu menempelnya di pintu toko kue dodol nanas. Harapannya orang akan tahu bahwa kesuksesan itu dari sisa sisa nanas yang sebenarnya tak terpakai, bukan untuk diolah.

Esoknya suami istri itu melihat tulisan ini. Mereka terperanjat, tahu kalau ada orang yang ingin merusak bisnis mereka.

Namun sang suami tertawa dan  berucap : “Kita kebetulan sedang berpikir mencari nama toko, hari ini ada orang yang menuliskan nama toko di depan pintu, itu bagus sekali. Kaisar juga pernah memakan kue dodol nanas toko kita, Kaisar adalah Putra Langit pada masa itu, jadi sudah seharusnya kalau memakai nama ‘Tian Zhi Dao’. Oke, saya gunakan ini sebagai nama toko!”

Dampaknya.....bisnis kue dodol nanasnya jadi semakin melejit. Yu jadi semakin berang.
Lalu Yu dengan liciknya melukis di dinding toko itu seekor kura-kura yang menyembunyikan kepala di dalam tempurung  disertai tulisan: “Tidak tahu malu”

Keesokan harinya, melihat lukisan kura-kura ini, sepasang suami istri itu terdiam, namun sejenak kemudian berucap secara bersamaan,
“Kita gunakan gambar kura-kura ini sebagai logo produk. Kue dodol nanas dapat menyembuhkan batuk & memperpanjang usia. kura-kura adalah hewan yang panjang usianya.”

Sejak itu, logo kura-kura jadi logo yang terkenal di Shanghai.
 =====

Cerita motivasi ini, mengandung pelajaran berharga bagi kita tentang pentingnya kekuatan pikiran.

Seseorang yang Bijak akan mampu mengubah Hinaan, Kegagalan dan  Kekecewaan, menjadi sebuah Motivasi Hidup yang membawa Kesuksesan.

Hal "Buruk" dapat diubah menjadi hal yang Baik, it's all about our Mindset.

Selalulah untuk mengambil sisi positifnya dari sebuah kejadian. Ibarat orang sedang berjalan terhalang batu besar. Bisa saja batu itu justru untuk membuat lompatan.

Mari mulai saat ini.....kita.....
Berpikir Positif
Berkata positif
Maka Hal-Hal yang Positif yang akan Menyertai kita

Apa yg keluar dari Mulut Itu...timbul dari dalam Hati dan Pikiran kita
Berawal dari respon pikiran terhadap kejadian, akan berubah jadi perkataan, selanjutnya menjadi tindakan. Dari tindakan itulah akan menuai hasil.

Jadi kalau pikiran kita negatif, perkataan kita akan negatif pula, dan tindakan pun akan negatif. Wajar jika hasilnya jadi negatif.
Begitupun sebaliknya, jika pikiran kita positif, maka perkataan kita akan menjadi positif, maka tindakan dan sikap kita juga akan postif, hasilnya pun akan positif.


Untuk itu MARI kita :

- Kurangi Perkataan yang Negatif
  Perbanyak ucapan yang posit

- Kurangi Ucapan yang  Mendendam
  Perbanyak Ucapan yang Mengasihi

- Kurangi kata-kata yang  Mengejek
  Perbanyak kata-kata yang Menghargai

- Kurangi kata-kata yang Melemahkan
  Perbanyak kata-kata yang Mendorong

- Kurangi Perkataan yang  Menolak
  Perbanyak kata-kata yang Memperhatikan

- Kurangi kata-kata Kritik
  Perbanyak Perkataan yang  Membangun

- Kurangi kata-kata yang  Sia Sia
  Perbanyak kata-kata yang  Mendatangkan Inspirasi

- Kurangi kata-kata Kasar
  Perbanyak Perkataan  Lemah Lembut dan Menyejukan Hati.

Sikap kita dalam menghadapi hidup adalah sebuah pilihan
Dan Pilihan yang kita Ambil, Menentukan cara Kita Menjalani  Kehidupan

Sabtu, Mei 25, 2019

Ubaydillah Anwar Tampil di ASSI Chanel Special Ramadhan

Ubaydillah Anwar Tampil di ASSI Chanel Special Ramadhan



Jakarta, Pembicara-seminar.com. Mumpung bulan Ramadhan, mari kita simak tausyiah dari Ubaydillah Anwar, salah satu narasumber Pembicara-seminar.com yang juga Presiden Akademi Softskill Indonesia (ASSI).

Selama bulan Ramadhan ini, Ubaydillah tampil di ASSI Channel yang bisa diakses melalui Youtube dengan topik Softskill Special Ramadhan.

Berbagai topik menarik disajikan dengan sisi pandang yang berbeda dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sofskill kita, antara lain Membedakan Tujuan dan Balasan Surga, Forgiving Skill For Taqwa, Maaf dan Kolaborasi, Bagaimana Menggali Sumber Motivasi dan sebagainya.


Selamat menyimak.


Minggu, Mei 19, 2019

Inilah Cara Kami Mendapatkan Pembicara Seminar Untuk Anda

Inilah Cara Kami Mendapatkan Pembicara Seminar Untuk Anda

Dr Faisal Basri (kiri) beserta Dwijo Weliyanto, Manager Pembicara-Seminar.com
"Terima kasih atas kunjungan Anda ke web kami Pembicara Seminar dotkom," demikian sapaan kami saat  membalas pesan dari Whatsapp, SMS  atau email kepada pembaca  atau pengunjung web kami.

Ini sekedar berbagi catatan kecil saja, bagaimana cara kami melayani para pencari pembicara , trainer atau narasumber untuk kegiatan seminar, training dan forum sejenis lainnya.

Syukur alhamdulillah, di era internet marketing sekarang ini, penyebaran hardcopy proposal ke perusahaan-perusahaan atau lembaga pemerintah hampir tidak pernah dilakukan lagi. Berkat tim Pembicara Seminar yang sudah belajar internet marketing, kata kunci/keyword "Pembicara seminar" sudah menduduki halaman satu (page one) google search secara konsisten. Bahkan sering menduduki nomor satu di halaman satu. Sehingga kami tinggal menunggu telpon/wa/email yang masuk dan melayani pencari pembicara seminar sebaik mungkin, serta melakukan komunikasi untuk bersilaturahmi dengan lembaga yang sudah pernah menggunakan jasa kami.

Ikuti Program Bimbingan Trained Entrepreneur (TE) GRATIS klik https://suksesmatic.com/

Bermacam Kebutuhan Pembicara 
“ Pak, boleh tahu  jadwal pak Andrie Wongso tanggal sekian  kosong engga ?”
“ Minta info,  kalau pak Rhenal Kasali, pada tanggal sekian  bisa hadir, di…?”
“ Apa betul  ini kontak personnya pak Faisal Basri?”  Kalau  mau mengundang beliau  buat  tanggal sekian di Bandung, bisa engga pak ?”
"Berapa tarif pembicara seminar yang namanya xyz ?
Itu beberapa contoh permintaan para klien atau calon klien kami.

Dari sekian banyak pencari pembicara  ada yang serius memerlukan alias sudah siap dengan segala fasilitas dan persiapan acaranya,  ada pula  beberapa yang baru dalam tahap penjajakan.

GRATIS, Ikuti Program bimbingan Trained Entrepreneur klik https://www.suksesmatic.com/

Yang serius ini pun ada yang kategori hot priority,  minta cepat dan kualifikasi hebat.  Disini tantangannya  adalah “ jadwal kosong pembicara” berbenturan dengan kelayakan ketersediaan pendukung acara, seperti tiket pesawat, hotel, semisal  lokasi yang membutuhkannya  berada di luar Jabodetabek. Sementara itu untuk yang masih dalam penjajakan, kami harus sabar melayani , kadang harus "memberi masukan" bagaimana sebaiknya bentuk acaranya, proposalnya dan siapa narasumber yang tepat.  Sehingga tantangan buat kami, adalah “ membuatkan booking ” yang fleksibel, dalam koridor  waktu  yang aman,  agar tidak merugikan beberapa pihak.

Dari Pembicara Topik Wirausaha hingga Pertambangan

Ketika kami memulai membuat web pembicara-seminar.com, tujuan awalnya adalah menyediakan pembicara seminar dan narasumber training wirausaha dan seputar bisnis. Dalam perkembangannya, makin banyak lembaga membutuhkan berbagai macam pembicara seminar dengan topik yang beragam, mulai dari topik ekonomi makro, internet marketing, motivator, psikologi, pertanian, pertambangan dan sebagainya, yang datangnya dari berbagai penjuru tanah air.

Untunglah selama ini kami sudah memiliki akses ke pembicara seminar nasional kelas satu sehingga hal ini tidak terlalu menyulitkan untuk menghubungi mereka dan sekaligus kami dapat melakukan sinergi untuk langkah ke depannya.

Salah satu yang berhasil kami persiapkan hingga paripurna terselenggara belum lama ini , adalah permohonan pembicara seminar pakar ekonomi nasional kelas satu Dr Faisal Basri. Pihak yang membutuhkan narasumber Dr Faisal Basri adalah sebuah perusahaan capital di Bandung.   Mulai dari penentuan tanggal,  yang berjarak  satu bulanan  dari persiapan, menjajagi konfirmasi honorarium,  fasilitas transportasi akomodasi,  koordinasi materi,  sampai berkabar mengenai sudut  pandang topik yang akan dibahas di forum,  dikomunikasikan dengan WA, telepon dan email.

Alhamdulillah koordinasi  antara team penyelenggara acara sebagai klien kami dengan kami selaku penyedia layanan pembicara dapat berjalan lancar.

Kamis, 16 Mei 2019 pukul 10.00 WIB, di stasiun Gambir, kami dari pembicara-seminar.com, menyempatkan untuk berkoordinasi tatap muka dengan Dr Faisal Basri,  yang akan berangkat ke Bandung menggunakan Kereta Api untuk menjadi pembicara seminar di acara Klien Gathering sebuah perusahaan capital di Bandung.  Komunikasi yang hangat dari 15 April 2019, akhirnya diberkahi Allah SWT,   Aamiin.

Terima kasih mitra-mitra kami yang luar biasa,  atas kerjasamnya.
Bila Anda memerlukan pembicara seminar, kontak saja 0813 1069 6307,  atau email ke pembicaraseminarzone@gmail.com. (DW).

Ikuti Program Bimbingan Trained Entrepreneur (TE) GRATIS klik https://suksesmatic.com/



Sabtu, April 20, 2019

HARI “SOUL” PUTRA  - Cara Hidup dari 50 Persen Penghasilan, Mungkinkah ?

HARI “SOUL” PUTRA - Cara Hidup dari 50 Persen Penghasilan, Mungkinkah ?

Dalam ilmu manajemen uang ada banyak teknis atau cara mengelola dan mengatur UANG. 

Secara umumnya cara tersebut dibagi menjadi dua aliran mainstream.

1. Aliran Analog

Aliran analog atau aliran konservatif, ini yang paling populer yakni MBA (Management By Amplop), bagaimana membagi pos-pos keuangan dalam banyak amplop-amplop layaknya Surat Menyurat.

Di luar dari itu ada MBF (Management By Folder), MBL (Management By Laci), MBT (Management By Topples) dan lainnya, yang intinya masih menggunakan kertas atau alat/barang yang kelihatan.

Bisa dipegang, kelihatan dan mudah dipindah-pindahkan secara fisik.

2. Aliran Digital

Aliran Digital atau aliran milenial ini yang paling populer, yakni MBA (Management By Account), bagaimana membagi pos-pos keuangan dalam banyak rekening tabungan di bank atau di kantong fintek.

Dari yang tercatat di bank, baik ada atau tidak ada buku tabungan, hingga sekarang dalam bentuk DOMPET ELEKTRONIK atau uang digital.

Tentu semua hal di atas, ada plus dan minusnya, seperti ketika kita membawa uang tunai dan uang non-tunai.

Pada uang tunai, di satu sisi kita percaya diri karena adanya uang di kantong, sehingga bisa membeli apapun tanpa takut tidak bisa diterima di beberapa tempat.

Di sisi lain jika kebanyakan uang tunai bisa membuat kita terlalu percaya diri dan mengundang kerawanan, misalnya kecurian.

Sedang pada uang non-tunai, keterikatan kita pada teknologi (ponsel, EDC, dan lainnya) tidak bisa dielakkan.

Apalagi jika saldonya cukup banyak, maka shopaholic tanpa harus melihat dan memegang barang riilnya, hanya visual lewat layar ponsel saja akan membuat ketagihan belanja tanpa terencana.

Belum lagi jika mendatangi pusat-pusat perbelanjaan. Ketika mau bayar, ponsel tiba-tiba error, atau dari sisi mesin EDC-nya tidak mau menerima dan lainnya.

Maka rasa malu akan menghantui di hadapan banyak orang.
Artinya, ketergantungan 100 persen pun pada teknologi, juga bisa membahayakan.

Terlepas dari plus minus dua aliran di atas, ada satu lagi aliran yang mengakomodir keduanya.

Yakni aliran kombinasi, yang menggunakan rekening dan amplop.

Aliran Kombinasi 

Inti dari prinsip aliran kombinasi adalah meminimalkan risiko.
Tidak ada jaminan, bahwa uang akan aman 100 persen ketika ditaruh di bank.

Bahkan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) pun hanya menjamin maksimal Rp 2 miliar dari tabungan nasabah.
Belum lagi teknis pengembaliannya yang relatif lama, jika bank ada masalah besar.

Nah, poin penting aliran kombinasi ini dibuat agar uang kita bisa terdistribusi dalam 3 aset, yaitu:
1. Aset Lancar
2. Aset Guna Pakai
3. Aset Investasi.

Pertanyaannya, mungkinkah kita bisa hidup dari 50 persen penghasilan (income), apalagi jika kita masih berstatus karyawan yang pendapatannya sangat terbatas?

Jika kita bilang tidak bisa, ya pasti tidak bisa. Jika kita sudah pernah melakukannya dan ternyata tidak bisa, ya pasti tidak akan bisa mewujudkannya.

Tapi jika kita mau KOMITMEN dan MAU MEMBAYAR HARGANYA di depan, Insya Allah BISA.

Caranya:

1. Yakini 

Selalu ada jalan bagi yang mau berubah. Perubahan itu menuntut keistiqomahan kita dalam menjalaninya. Walau awalnya pahit, tapi jika terus konsisten, maka kita akan kebal dari rasa pahit tersebut.

2. Kuasai Ilmunya

Semangat saja tanpa ilmu, ibarat naik motor tanpa helm pelindung. Semakin banyak ilmu yang kita dapatkan dan praktekkan, maka helicopter view kita akan semakin tinggi.

3. Selalu lakukan KAIZEN

Setelah praktik, tahu hasilnya maka teruslah bertumbuh dan mengevaluasi sejauh mana ilmu dan praktik keuangan kita berjalan. Lakukan perbaikan terus menerus (Kaizen).

Berikut tata cara mengatur keuangan ala aliran kombinasi ini.

1. Buat dua rekening terpisah, yang pertama diperuntukkan untuk bisnis atau rekening penampung dari gaji/fee/komisi. Yang kedua buat rekening yang diperuntukkan untuk rekening pribadi/keluarga.

a. Rekening Sehari-Hari

50 persen kebutuhan hidup seperti makan, transportasi, utang dan lainnya.

b. Rekening Penampung (catat setiap pembagiannya)

10 persen SOUL (SOcial-spiritUaL) misalnya zakat, sedekah, infaq, perpuluhan, derma, orang tua, mertua, teman/saudara dan lainnya.
10 persen menabung misalnya dana kesehatan, dana darurat, menikah, pendidikan, naik haji dan lainnya.
10 persen investasi untuk kemerdekaan keuangan misalnya investasi jangka panjang, membeli aset, syirkah dan lainnya.
10 persen investasi dari leher ke atas seperti BKP/membeli buku, kaset/video/podcast, mengikuti pertemuan-pertemuan bisnis, pengembangan diri dan lainnya.

2. Buat amplop yang diperuntukkan untuk gaya hidup.
Amplop 

10 persen gaya hidup contohnya menghargai diri sendiri karena sukses mendisiplinkan pengaturan keuangan, me time, senang-senang yang positif, liburan keluarga dan lainnya.

3. Konsistenlah dalam menjalaninya dan evaluasi setiap pekan atau minimal 1 bulan sekali.

Jika ini menjadi kebiasaan positif, maka lanjut ke fase ke-2, hitung harta bersih (net worth) tiap tahun. Mungkin awalnya hidup dari 50 persen penghasilan terasa berat, itu wajar, apalagi jika arus keuangan minus.

Untuk yang masih minus, usahakan hidup di bawah pendapatan. Sembari terus memperbaiki diri, coba cari alternatif potensi apa saja yang bisa menghasilkan uang. Artinya multi source of income mesti menjadi target kehidupan kita.
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas).


Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan Indonesia   

Untuk mengundang Hari Soul Putra Hubungi Pak Dwijo hp/wa: 081310696307

sumber  :
Kanal MOTIVASI KEUANGAN Republika Online, Jumat 19 Apr 2019


Minggu, September 30, 2018

Intrapreneur: Aset yang Sering Diabaikan

Intrapreneur: Aset yang Sering Diabaikan

Wahai pengusaha, janganlah mengejek status karyawan sebagai posisi yang rendah. Jika Anda sebagai pemilik usaha tidak menghargai karyawan, tunggulah saatnya, Anda ditinggalkan karyawan dan Anda kesulitan mencari gantinya.

Perusahaan berkembang karena karyawan yang hebat. Sebuah usaha akan menjadi kokoh bila disokong  oleh tim yang baik, tidak hanya leader-nya  saja namun juga karyawan-karyawannya. Tanpa  karyawan, pemilik usaha tidak akan dapat menjalankan usahanya dengan optimal, terlebih bila usahanya sudah skala menengah dan besar.  Karyawan adalah partner sekaligus aset penting  dalam sebuah usaha.

Manakah karyawan yang benar-benar sebagai aset penting? yaitu karyawan yang berjiwa Intrapreneur.

Seseorang karyawan yang berjiwa intrapreneur memiliki karakter kuat untuk mendorong perusahaan lebih maju. Mereka adalah orang-orang dengan karakter inovatif, kreatif, analistik, up to date teknologi, rasa ingin tahu yang tinggi, pantang menyerah, senang bereksplorasi, persuasif, tidak mudah menyerah,  memiliki daya tarik dan pengaruh yang besar sehingga dapat menularkan gairah bekerja dan berkarya ke karyawan yang lain. Selain itu dedikasinya untuk hal-hal yang sudah menjadi komitmennya sangat tinggi karena yang ada di mindset mereka bukanlah rutinitas pekerjaan yang membosankan tetapi bagaimana caranya berkarya.  Mereka memiliki kemauan belajar yang tinggi, rela mengeluarkan kocek sendiri untuk mengikuti seminar dan training untuk memperdalam pengetahuan dan ketrampilannya.

Mereka memiliki tujuan yang pasti dan tahu bagaimana mewujudkannya, mampu mengambil keputusan dengan cepat dan berani saat yang masih ragu, dan jeli melihat peluang serta memiliki dorongan yang kuat untuk memanfaatkannya. Karakter-karakter tersebut benar-benar potensial dan menguntungkan usaha Anda. Jangan abaikan karyawan seperti ini, karena mereka benar-benar aset yang nilainya sangat besar.

Intrapreneur Menghemat pengeluaran perusahaan.

Dengan karakter diatas, karyawan dengan jiwa  intrapreneur ini dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena dapat melakukan penelitian  dan pengembangan produk sendiri. Mereka  memiliki kecenderungan melakukan penelitian  untuk menganalisa pasar sebelum menawarkan ide  pada perusahaan. Hal ini dapat menjadi sebuah  keuntungan karena perusahaan dapat langsung  mengetahui kondisi terkini pasar dari analisa  sang karyawan tanpa mengeluarkan biaya  tambahan untuk mempekerjakan analis lain.

Intrapreneur Meningkatkan keuntungan perusahaan.

Karyawan berjiwa intrapreneur sangat  menguntungkan perusahaan. Selain keuntungan  penghematan pengeluaran, jasa dan produk-produk inovatif karya mereka dapat membuat  konsumen terus menggunakannya dan tidak  beralih ke produk lain. Konsumen selalu  menunggu hal-hal baru yang inovatif dan bermanfaat. Mereka juga akan membawa atmosfer  positif di kantor karena karyawan lain menjadi  terpacu untuk berkarya lebih dan berusaha  berdedikasi seoptimal mungkin.

Jadi bila Anda seorang leader dalam sebuah  usaha, segera lakukan pendekatan kepada  karyawan-karyawan Anda untuk mengetahui apakah  mereka memiliki jiwa intrapreneur. Jangan  sia-siakan potensi mereka. Anda berkewajiban membuat talenta karyawan-karyawan Anda  berkembang karena mereka telah mendedikasikan  waktu, fikiran, dan tenaganya untuk membantu  usaha Anda menjadi lebih maju.

Dari berbagai sumber, utamanya " https://zahiraccounting.com/id/blog/karyawan-berjiwa-intrapreneur-aset-penting-dalam-sebuah-usaha/

Minggu, September 02, 2018

MENGATASI KONFLIK SECARA POSITIF DENGAN 3C (Ubaydilah Anwar)

MENGATASI KONFLIK SECARA POSITIF DENGAN 3C (Ubaydilah Anwar)

Ubaydilah Anwar dalam sebuah in house training
Pembicara-seminar.com. Tak ada hubungan yang tak pernah konflik. Jangankan hubungan sama orang lain, hubungan kita dengan diri kita saja diwarnai konflik. Kita menginginkan sesuatu tapi kenyataannya beda. Lalu terjadilah konflik. Kita berkonflik dengan diri kita dan juga berkonflik dengan orang lain. Karena konflik ini seringkali tidak bisa dihindari,  makanya teori komunikasi menyebut konflik itu sebagai konsekuensi dari hubungan. Konflik akan terus terjadi meskipun kita tidak menginginkannya.

Coba Anda tanya pada pasangan suami-istri yang telah berpuluh-puluh tahun mengarungi bahtera rumah tangga. Pasti mereka pernah berkonflik. Kenapa mereka kemudian berhasil membangun rumah tangga yang begitu harmonis sampai tua? Seorang pemenang Keluarga Sakinah 2007 mengatakan bahwa yang penting di sini adalah bagaimana cara mengatasinya. Kalau yang satu lagi panas, yang satunya mendinginkan. Di samping itu, mereka berdua bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kecil yang manusiawi. Yang tak kalah pentingnya lagi adalah bagaimana semua masalah itu dikomunikasikan.

Jadi, harmonis dan tidak harmonisnya suatu hubungan itu pada dasarnya tidak ditentukan apakah itu konflik itu ada atau tidak. Konflik pasti ada. Yang paling menentukan adalah keinginan dan kemampuan dalam menemukan cara-cara untuk mengatasi konflik secara positif.

Dengan kata lain, yang bisa mengelola konflik itu supaya tetap bisa memberikan perspektif yang konstruktif dan produktif adalah kita sendiri. Karena itu, kompetensi yang diperlukan di sini adalah manajemen-diri (self-manajemen). Unsur terpenting dalam manajemen-diri di sini adalah mengontrol emosi.  Kontrol emosi artinya kita, secara mental, bertindak selaku penguasa, pemilik, atau pengendali emosi itu. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk bisa mengontrolnya adalah menerapkan formula 3C (Catch, Change, and Create).

Catch artinya kita benar-benar tahu dan sadar bahwa emosi kita memang lagi bermasalah atau meledak. Atas kesadaran dan pengetahuan ini kita berusaha untuk mengendalikannya.
Change di sini adalah berusaha untuk mengganti dengan yang lebih positif bagi diri kita supaya ledakan emosi itu tidak sampai menimbulkan konflik dengan stadium tinggi.
Sedangkan Create adalah menciptakan perspektif, penyikapan, respon atau tindakan yang tidak memperkeruh suasana.

Dengan cara ini, kita masih punya ruang untuk menemukan spirit untuk memperbaiki diri dari konflik yang terjadi. Kita masih punya ruang untuk memikirkan cara-cara konflik yang terbuka. Kita masih punya ruang untuk menjaga hubungan kemanusiaan. Kita masih punya ruang untuk tetap fokus pada apa yang penting buat kita. Kita masih punya ruang untuk memikirkan cara-cara kreatif dalam mengatasi konflik.

Apa ada orang yang masih mengingat formula 3C itu ketika konflik terjadi? Biasanya ketika konflik terjadi, otak menjadi tertekan (stress) dan daya ingat menurun. Kalau pun ada yang ingat 3C, mungkin jumlahnya sangat sedikit. Nah, satu-satunya jurus penyelamat bagi yang belum biasa mengatasi konflik dengan 3C adalah, menahan diri supaya tidak mengeluarkan reaksi yang berlebihan secara langsung. Keluarkan reaksi yang proporsional dan setelah itu temukan ruang batin untuk mengerem, alias jangan berlanjut sampai ke tingkat yang di luar kontrol.

Semoga bermanfaat.

Diadaptasi dari buku INTERPERSONAL SKILL karya Ubaydilah Anwar

Minggu, Agustus 12, 2018

Lima Langkah Jitu Menjadi Intrapreneur Sukses

Lima Langkah Jitu Menjadi Intrapreneur Sukses

Jika Anda bercita-cita untuk membuat langkah yang berdampak besar bagi diri Anda maupun bagi lingkungan, Anda tidak harus langsung meninggalkan peran Anda saat ini sebagai karyawan dan langsung membuka usaha . Faktanya memang banyak orang yang hanya berbekal semangat dan terprovokasi oleh indahnya sebagai pengusaha, mengambil keputusan berhenti bekerja dan memulai usaha, namun kemudian modalnya habis dalam waktu singkat.

Samantha Paxson 
Ada cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat sebuah perubahan besar di dalam hidup , yaitu dengan tetap menjadi karyawan tapi menerapkan perilaku entrepreneurial. Jangan sebagai karyawan biasa. Jadilah intrapreneur.

Seperti halnya entrepreneur yang diartikan sebagai pemilik bisnis, intrapreneur adalah pemikir inovatif yang menggunakan kekuatan gabungan antara pemecahan masalah secara kreatif dan keahlian melakukan kalkulasi risiko bisnis.  Intrapreneur adalah karyawan di perusahaan yang yang mengembangkan proyek dan mengeksplorasi ide-ide baru menggunakan pola pikir kewirausahaan.

"Sebagian besar produk baru yang sukses di pasaran diluncurkan oleh tim kecil yang terfokus, mereka itulah intrapreneur," Josh Millet, CEO Criteria Corp sebagaimana dikutip majalah Forbes.

Bagaimana langkah jitu menjadi intrapreneur sukses? Berikut lima langkah yang layak Anda lakukan

Pahami perusahaan Anda sendiri.

Perilaku intrapreneurship dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi perusahaan tempat mereka bekerja. Untuk menjadi lebih intrapreneur, langkah pertama adalah menghabiskan banyak waktu untuk meneliti masalah spesifik dalam bidang kerja Anda sehingga memiliki wawasan luas tentang apa yang perlu diperbaiki.

Luangkan waktu untuk mengetahui titik-titik lemah  di departemen Anda dan carilah gagasan untuk memperbaikinya.  Intrapreneur yang cerdas akan cepat menggali cara-cara untuk menambah nilai bagi  perusahaan. Mereka ringan tangan membantu rekan kerja dan pimpinan yang membutuhkan.


Berfokuslah untuk mengembangkan organisasi Anda 

Untuk mengungkap apa yang membuat intrapreneur sukses, ada baiknya untuk lebih memahami ciri-ciri terbaik wirausaha tetapi penting juga untuk mengenali perbedaan utama antara peran ini. Baik wirausahawan maupun intrapreneur  menerapkan kualitas seperti hasrat, empati, pemikiran kritis, dan kolaborasi untuk membantu organisasi mereka  bersaing dan berevolusi.

Namun meskipun mereka menggunakan pendekatan serupa untuk memecahkan masalah secara kreatif, fokus intrapreneur  adalah mengubah perusahaan dari dalam ke luar. Ini berarti mencari di dalam bidang keahlian mereka sendiri  sebagai titik awal dan mengatasi tantangan khusus. Jika berhasil menerapkan perubahan pada tingkat ini,  intrapreneur dapat memperluas dan meningkatkan inisiatif mereka secara lintas-fungsional untuk menciptakan  peluang baru di seluruh perusahaan.

Para intrapreneur yang hebat memiliki keuletan, keterbukaan, risiko, dan kreativitas yang sama yang  membuat pengusaha sukses berdetak. Baik intrapreneur maupun entrepreneur secara konstan mencari solusi inovatif  untuk masalah yang mereka lihat di sekitar mereka.

Jangan takut untuk bereksperimen.

Jika Anda ingin menjadi intrapreneur sukses, Anda tidak boleh takut gagal. Kecintaan akan eksperimen mencerminkan mental intrapreneur.  Sebagai intrapreneur, Anda tidak dapat melihat eksperimen yang gagal sebagai "Kegagalan" permanen .

Bangun kepemimpinan informal sebagai pemecah masalah 

Perusahaan-perusahaan sering kali mendatangkan analis dan konsultan dari luar untuk membantu mereka menemukan  jawaban atas masalah-masalah tersulit mereka. Namun, jika Anda dapat secara proaktif menawarkan ide-ide inovatif dan cara melaksanakannya, Anda akan menjadi sumber daya di dalam organisasi Anda.

Tidak peduli apa pun peran yang Anda sajikan saat ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk membangun  kepemimpinan informal sebagai orang yang menerapkan pemikiran kreatif kritis untuk menghasilkan solusi yang out of the box . Luangkan waktu untuk memahami masalah yang dialami rekan kerja Anda.

Pindah dari kepemimpinan komando dan kontrol.

Banyak perusahaan masih mempertahankan gaya kepemimpinan "komando dan kontrol" , yang bergantung  pada pembentukan kekuasaan atas orang dan proses organisasi.  Gaya ini mencegah pengalaman  yang lebih kreatif baik bagi manajer dan karyawan dan merupakan musuh intrapreneur  karena menghambat inisiatif dan kreativitas .

Sebaliknya, intrapreneur mendukung pendekatan kepemimpinan yang lebih berbasis pelayanan dan berfokus pada  manusia yang mengacu pada kualitas SDM.

Jadi, jika Anda seorang inovator yang berkembang dalam semangat kewirausahaan, Anda tidak perlu buru buru membangun usaha sendiri. Coba terapkan energi itu dalam organisasi Anda saat ini dan saksikan keajaiban terjadi. **


Diadaptasi dari tulisan Samantha Paxson adalah CMXO di CO-OP Financial Services, perusahaan teknologi keuangan, dan pendiri THINK CO-OP.

Sumber : https://www.forbes.com/sites/forbescommunicationscouncil/2017/03/24/five-ways-you-can-become-an-intrapreneur-in-your-organization/#40263f27785d



Minggu, Mei 20, 2018

Formula "3K" Untuk Karyawan Intrapreneur (Ubaydillah Anwar)

Formula "3K" Untuk Karyawan Intrapreneur (Ubaydillah Anwar)

Dalam beberapa forum, banyak orang yang menanyakan ke saya  seputar modal prinsip untuk berprestasi di dunia kerja yang makin ketat dengan persaingan seperti sekarang ini. Apakah cukup dengan nilai ijazah yang tinggi dan sertifikat kursus? Tentunya tidak. Dunia kerja sekarang dan ke depan adalah dunia "intrapreneurship" , yakni mental inovasi kewirausahaan (entrepreneurship) untuk mengembangkan perusahaan. Orang-orang yang berhasil di dunia kerja bukanlah yang sekedar disiplin jam kerja melainkan memiliki beberapa keunggulan lain, misalnya mampu mengakses peluang, punya mental pantang menyerah dan sebagainya. 

Untuk  “menyederhanakan” penjelasan, saya kerap menggunakan istilah 3 K. Berikut uraiannya.

K Pertama adalah Keahlian

Keahlian di sini maksudnya adalah kemampuan kita dalam menerapkan pengetahuan, menggunakan  informasi, dan pengalaman dalam bekerja dan terbukti bisa memperbaiki kinerja. Kalau kita hanya tahu, itu belum  ahli. Kalau kita hanya pernah mengalami, itu juga belum ahli. Keahlian yang perlu kita tingkatkan adalah  keahlian mental (mental skill) dan keahlian kerja (job skill). Orang-orang yang memiliki emploibilitas tinggi  itu selalu memiliki dua hal kembar, yaitu will power  (kemauan, komitmen, dll) yang kuat dan skill power  (keahlian, pengetahuan, pengalaman, dst) yang bagus.

K Kedua adalah Kesalehan

Kesalehan di sini adalah akhlak moral yang didasarkan pada nilai-nilai kebenaran. Jika keahlian  berfungsi untuk meningkatkan emploibilitas, maka kesalehan berfungsi untuk menjaga langkah kita supaya tetap aman. Jika kita hanya ahli, karir kita memang naik, namun rawan jatuh. Sebaliknya, jika akhlak moral kita saja  yang bagus, karir kita hanya aman, namun tidak naik. Supaya naik dan aman, perlu keahlian dan kesalehan.

K  Ketiga adalah  Komunikasi 

Komunikasi di sini adalah berbagai aktivitas yang kita lakukan untuk menjalin interaksi atau  relasi dengan orang lain. Biarpun  keahlian kita bagus, kesalehan kita bagus, namun kalau jaringan kita sempit,  apa mungkin emploibilitas kita meningkat ? Berbagai studi membuktikan, kemajuan karir seseorang itu sangat erat  dengan kemampuannya dalam menjalin interaksi, relasi, atau sinergi. Di negara yang sudah se-high-tech seperti  Amerika saja, sebagian besar pekerja mendapatkan peluangnya dari manusia (relasi, interaksi, referensi), bukan  dari media atau tehnologi.

Hemat saya, ke-3K di atas adalah salah satu cara yang bisa kita tempuh untuk meningkatkan emploibilitas. Apa  itu emploibilitas? Kalau dilihat di beberapa kajian pengembangan karir, emploibilitas adalah kemampuan  seseorang untuk mengakses berbagai peluang emploimen yang terus bertambah dan menawarkan pilihan yang tak  terbatas. Kita beranggapan ini penting atau tidak, tetapi bagi kemajuan karir kita tetaplah penting. 

Kenapa? Pada prakteknya, kemajuan karir seseorang itu tidak ditentukan oleh peluang emploimen semata, namun  oleh kemampuannya dalam mengakses peluang itu. Peluang yang berlimpah tidak otomatik menghasilkam kemakmuran  berlimpah apabila kemampuannya krisis. Bahkan kata para motivator, peluang itu tidak pernah krisis. Yang selalu  mengalami krisis adalah ide dan kemampuan.

Alasan lainnya terkait dengan tren emploimen ke depan. Menurut catatan Phillip S. Jarvis (2002), ke depan akan  muncul sejumlah paradigma kerja yang menggantikan paradigma lama. Paradigma kerja ini saya sebut sebagai paradigma Intrapreneurship Garis besarnya dijelaskan seperti di bawah ini:

1. Definisi pekerjaan. Ke depan, pekerjaan seseorang itu akan didefinisikan berdasarkan skill dan value yang  dimiliki, bukan didasarkan pada kedudukan, jabatan atau kategori.

2. Lokasi / Tempat Kerja. Ke depan, orang tidak mutlak membutuhkan ”kantor fisik” untuk menjalankan  pekerjaan / profesinya. Virtual space akan menjadi tren juga. 

3. Tolak Ukur Kesuksesan Karir. Sementara ini, tolak ukur yang kerap dipakai adalah kenaikan jabatan. Ke  depan, tolak ukur yang akan jadi tren adalah kenaikan skill atau value yang kita miliki. Kenaikan jabatan tidak  menjadi ukuran mutlak kesuksesan karir seseorang.

4. Kontrak & Fee. Ke depan, tren yang akan muncul adalah sistem emploimen yang didasarkan pada kontrak, kesepakatan dan pembayaran fee, bukan semata-mata harus ada gaji bulanan, bonus bulanan, atau menjadi karyawan tetap dengan jam masuk-keluar yang tetap.

5. Orientasi Kerja. Ke depan, tren yang akan muncul adalah personal freedom and control (career security).  Sementara ini, trennya memang adalah kebergantungan yang terlalu besar pada pekerjaan atau perusahaan.

6. Loyalitas. Ke depan, tren yang akan muncul adalah loyalitas pada profesi atau pekerjaan, bukan pada perusahaan, kantor atau organisasi 

7. Identitas. Ke depan, identitas seseorang itu akan terkait dengan kontribusi yang sanggup diberikan pada  pekerjaan / profesi, keluarga, masyarakat, klien atau pelanggan. Sementara ini, identitas itu terkait dengan kontribusi seseorang pada job, posisi, okupasi, atasan, atau bos.

8. Hubungan Kerja. Yang akan jadi tren juga adalah hubungan kerja itu bisa berbentuk tim, mitra usaha atau  vendor. Sementara ini, yang banyak jadi tren adalah hubungan dalam bentuk atasan-bawahan atau pimpinan-karyawan.

Kalau kita perhatikan, sebagian tren yang ditulis di atas sudah terjadi di kita. Banyak perusahaan yang sudah  menerapkan sistem kontrak. Banyak orang yang hanya terikat oleh hubungan agreement dengan perusahaan, bukan employment. Banyak yang sudah menulis posisi atau peranan di kartu namanya dengan istilah yang belum pernah ada  dikodifikasi jabatan nasional. Banyak yang berkantor tanpa gedung. ***

Dikutip dari buku Interpersonal Skill karya Ubaydillah Anwar dengan beberapa modifikasi.
Editor : Bambang Suharno

Ubaydillah Anwar, Human Learning Specialist

POSTING TERPOPULER

Iklan