Tampilkan postingan dengan label pembicara seminar wirausaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pembicara seminar wirausaha. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Februari 06, 2021

WEBINAR BATCH 46 : BISNIS SAMPINGAN DI MASA NEW NORMAL

WEBINAR BATCH 46 : BISNIS SAMPINGAN DI MASA NEW NORMAL

 Indonesian Entrepreneur Society (IES) akan menyelenggarakan webinar nasional angkatan ke-46 dengan topik Bisnis Sampingan di Masa New Normal. Webinar ini akan menghadirkan narasumber Anang Sam pemilik lembaga kursus Bahasa Inggris English Technology yang menyajikan konsep Belajar Bahasa Inggris secara alami semudah belajar Bahasa Indonesia.

Selain itu hadir juga Bambang Suharno, founder Indonesian Entrepreneur Society (IES)

Materi Webinar

Bambang Suharno
Materi webinar meliputi :

  1. Mengenal berbagai jenis bisnis 
  2. Trilogi Mental Wirausaha dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
  3. Kecerdasan Finansial dasar dan cara menerapkannya
  4.  Peluang bisnis di masa pandemi
  5. Menghadapi Era New Normal
  6. Meraih 29 ribu lebih pelanggan baru di masa pandemi (sharing pengalaman)
  7. Modal Bahasa Inggris otodidak jadi bisnis bernilai miliaran rupiah

Anang Sam
Narasumber :
  1. Anang Sam (Founder English Technology), berhasil meledakkan bisnis di masa pandemi, mendapatkan lebih dari 29 ribu pelanggan baru bernilai miliaran rupiah melalui platfom digital.
  2. Bambang Suharno (founder Indonesian Entrepreneur Society (IES)

Biaya dan Pendaftaran

Di masa normal, tiket seminar bisnis sampingan sebesar Rp. 500.000/orang, saat ini dengan platform zoom meeting, peserta hanya dikenakan biaya investasi sebesar Rp 50.000/orang.

GRATIS untuk 10 pendaftar pertama dengan menyertakan bukti subscribe Channel Youtube Pembicara Seminar.

GRATIS ! Bimbingan wirausaha melalui group WA untuk semua alumni webinar

Info selengkapnya hubungi Hp/WA0813 1069 6307 (Pak Dwi). Email: pembicaraseminarzone@gmail.com

Pendaftaran dengan mengisi form berikut ini  

Sabtu, Oktober 31, 2020

Webinar Wirausaha di Institut Teknologi PLN

Webinar Wirausaha di Institut Teknologi PLN


Awal Oktober 2020 Institute Teknologi PLN menyelenggarakan webinar dengan tema Set up your mind to be a young entrepreneur in digital era”  dengan pembicara tunggal Bambang Suharno.

Acara dibuka oleh Kepala Program Studi S1 Teknik Informatika IT-PLN
Abdurrasyid,S.Kom., MMSIdiikuti oleh sekitar 100an mahasiswa. Dalam webinar ini Bambang Suharno menyampaikan materi tentang gambaran situasi pandemi covid 19, berbagai dampak negatif dan positifnya, serta peluang dan tantangan di era digital. Ia juga menyampaikan pesan mengenai mental wirausaha, serta kiat bersaing dalam berbisnis di era apapun.

Selengkapnya dilakan simak rekaman webinar di chanel youtube di awal tulisan ini.***
 


Kamis, November 21, 2019

Menjembatani  Proses Sinergi Bisnis

Menjembatani Proses Sinergi Bisnis

Bambang, Dwijo, Riyadin, Aditya, Jade Wasito
Minggu, 17 November 2019 terjadilah pertemuan yang sudah lama ditunggu-tunggu. Bambang Suharno bersama Dwijo Weliyanto pengelola Pembicara-seminar.com berkunjung ke kantor Biru Sejahtera Abadi (BSA) di Bekasi milik Jade Wasito yang dijuluki Raja Gerobak. Di sanalah titik pertemuan terjadi. Riyadin, pendiri dan owner Sari Kedele (merek nya Sale) hadir dan ikut berdikusi. selanjutnya bergabung juga Aditya Maulana, yang sekarang tengah mengembangkan property syariah.

Ini adalah kunjungan yang sudah lama ditunggu setelah sekian tahun hanya berkomunikasi lewat telepon dan medsos. Dan bukan sekedar silaturahmi biasa. Kami memang  punya misi ikut menjembatani terjadinya sinergi antar pelaku bisnis .

Gerobak di Pabrik Raja Gerobak
Riyadin adalah pengusaha susu kedelai yang tengah naik daun. Usaha yang dimulai dengan usaha rumahan modal nol, kini sudah berwujud sebuah pabrik dengan kapasitas produksi yang cukup besar dengan jangkauan pemasaran Jabodetabek hingga Banten. Jumlah tenaga pemasarannya saja sudah 150 orang lebih. Kebayang kan skala usahanya?

Sementara itu Jade Wasito adalah ahli stainless steel. produsen gerobak UKM yang telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara, serta banyak melayani pembuatan kitchen set dan berbagai teknologi industri makanan. Julukan populernya Raja Gerobak (RajaGerobak.com).Kebetulan, Jade Wasito maupun Riyadin yang hari itu baru pertema kali ketemu, adalah sama sama putra asli Kebumen Jawa Tengah. Pertemuan pun menjadi lebih akrab.

Riyadin maupun Jade Wasito adalah pembicara seminar entrepreneur terkenal yang telah mengisi acara seminar dan training di berbagai kota di Indonesia.

Maka  setelah 2 jam berdiskusi di kantor BSA, kami berkunjung ke pabrik gerobak Jade Wasitu untuk melihat produk-produk karyanya yang diperuntukan bagi UKM maupun industri. Selanjutnya Jade Wasito mengadakan kunjungan balasan ke pabrik Sari Kedele yang kebetulan jaraknya hanya sekitar 5 km, Kami pun ikut menemani kunjungan balasan tersebut

Di sinilah berbagai saran dan masukan untuk perbaikan disampaikan Jade wasito kepada Riyadin.

"Alhamdulilah dari pertemuan ini banyak sekali masukan yang sangat penting untuk kemajuan usaha saya, antara lain bagaimana agar terjadi penghematan energi untuk proses pendinginan produk," kata Riyadin.

Begitulah salah satu peran kami. Kami bukan hanya "menjual" pembicara seminar atau trainer melainkan juga menjadi jembatan pelaku bisnis atau siapaun untuk bersinergi, menggapai kemajuan bersama. ***

raja gerobak bekasi
pabrik gerobak
gerobak waralaba
booth gerobak
gerobak kopi keliling
pusat pembuatan gerobak di bandung
jasa pembuatan gerobak sepeda
jasa pembuatan gerobak tasikmalaya

Ikuti Program Bimbingan Trained Entrepreneur (TE) GRATIS klik https://suksesmatic.com/




Rabu, April 17, 2019

BIODATA BAMBANG SUHARNO

BIODATA BAMBANG SUHARNO

PERSONAL

Nama                               : Bambang Suharno
Tempat&tanggallahir       : Purwokerto, 30 Maret 1967
Agama                              : Islam
Alamat                              : Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Email                                : bambangsuharno@gmail.com
Website/blog                    :
                       http://www.bambang-suharno.blogspot.com

PENDIDIKAN 

1.  Fakultas Peternakan Universitas Soedirman Purwokerto, 1985-1990
2.  Mengikuti pendidikan non gelar dan informal antara lain PPM (Pusat Pengembangan Manajemen), ESQ, TDW club, Action Coach, Andrie Wongso, SPS (Serikat Penerbit Surat Kabar) dan lain-lain


PENGALAMAN BISNIS DAN ORGANISASI

1.  Merintis berdirinya Indonesian Entrepeneur Society (IES) tahun 2002 danmenjadiDirektur. IES adalah sebuah komunitas wirausaha yang dijadikan sebagai wadah perubahan dan pembinaan masyarakat untuk berwirausaha dimana anggotanya antara para pebisnis pemula, calon entrepreneur dan pelaku bisnis yang ingin maju dengan beragam latar belakang dan usia.
2.  Ketua Bidang Antar Lembaga, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) 2003-2006
3.  Ketua Forum Media Peternakan (Format) 2010-2013dan 2013-2016
4.  Salah satu pendiri PT Gallus Indonesia Utama (penerbit majalah Infovet, majalah Info Akuakultur, buku, event organizer, konsultan) dan dipercaya sebagai Direktur Utama hingga sekarang.
5.   Ketua Pusat Inkubator Bisnis (PIB) STIE Tunas Nusantara 2010-2012.
6.   Dewan Juri Anugerah Indolivestock Award pada pemeran internasional Indolivestock Expo & Forum, sejak 2010
7.  Pendiri dan Pimpinan Umum Majalah Info Akuakultur dan Majalah Cat & Dog  sejak 2015.

KARYA  TULIS

1.  Menulis lebih dari 25 buku dan lebih dari 500 artikel di media cetak nasional (Bisnis Indonesia, Sinar  Harapan, Peluang Usaha, Jurnal Manajemen, MajalahWirausaha-Keuangan dan lain-lain).  Buku “Langkah Jitu Memulai Bisnis Dari Nol” yang terbit akhir 2006 masuk kategori best seller versi Kompas-Gramedia selama 8 bulan berturut-turut selama tahun 2007. Buku lainnya antara Lain Tujuh Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha, CurhatBisnis, Bisnis Sambilan-LangkahAwal Menjadi Entrepreneur Sukses, Jangan Pulang Sebelum Menang dan lain-lain.
2.  Pernah mengasuh rubrik Tanya jawab wirausaha di beberapa media antara lain majalah pebisnis, Tabloid Peluang Wirausaha, pesatnews.com
3.  Penulis tetap artikel motivasi pada rubrik “Refleksi” di majalah Infovet
4.  Buku “Menggali Berlian di Kebun Sendiri” terbit awal tahun 2019 mendapat respon positif dari para pembaca setianya. Buku ini mendapat endorsement dari tokoh nasional antara lain motivator no 1 Indonesia Andrie Wongso. Banyak perusahaan membeli buku ini untuk dibagikan ke karyawan dan customer sebagai buku motivasi untuk berkarya sebaik-baiknya sesuai kompetensinya.

PENGALAMAN SEBAGAI NARASUMBER DAN TRAINER

1.   NarasumberTalskhow radio tentangkewirausahaan di berbagai radio di Jakarta dan kota lainnya. Antara lain di RRI pro2 105 fm Jakarta, radio RPK 96.3 fm Jakarta, Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi, Radio Dakta 107 FM, Radio Delta 99.1FM, Radio Bahana 101.8 FM, Radio Eltira Yogyakarta, King FM Purwokerto  dan lain-lain.
2.   Narasumber liputan wirausaha di Liputan 6 SCTV, Sosok Minggu ini SCTV.
3.   Narasumber media cetak antara lain majalah Pebisnis, majalah  People, Warta Ekonomi, Wirausaha&Keuangan dan lain-lain.
8.  Trainer dan pembicara seminar/training wirausaha di perusahaannasional/multinasional , lembaga pemerintah, perguruan tinggi antara lain Indocement Tunggal Perkasa, Bogasari, Holcim, Garuda, Bank Indonesia, Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Pemda Kalimantan Tengah, Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal RI, PT PLN, UI, Unpad, Universitas Satya Wacana, Universitas Mercubuana, Universitas Gunadharma, DPRD , Pemda DKI, Gramedia dan lain-lain.

 PENGHARGAAN

Atas dedikasinya dalam mengembangkan dunia kewirausahaan, pada tahun 2009  mendapat penghargaan Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA 2009) yang diberikan oleh Menakertrans Erman Suparno.
Jakarta, Maret 2019


Bambang Suharno

x
Bambang Suharno Tampil di Seminar & Gathering Kewirausahaan STIE YPBI

Bambang Suharno Tampil di Seminar & Gathering Kewirausahaan STIE YPBI



Bogor, Pembicara-Seminar.com. Sabtu 13 April 2019 , merupakan pagi yang menyibukkan civitas academia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pengembangan Bisnis Indonesia (STIE YPBI) Cakung Jakarta Timur.  Karena pagi itu, sebagian besar mahasiswa, dosen, Rektor, Ketua Yayasannya, bergerak dari kampusnya di Cakung menuju sebuah villa di tempat wisata Taman Matahari Puncak Bogor,  dalam rangka wisata, Seminar & gathering, menginap hingga Minggu 14 April 2019.

Tak kalah sibuknya Bambang Suharno, Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) yang menjadi narasumber , pembakar semangat para mahasiswa di acara tersebut, didampingi Dwijo Weliyanto, manager narasumber dari pembicara-seminar.com (webiste penyedia pembicara seminar milik Indonesian Entrepreneur Society/IES)   bangun lebih pagi,  untuk bersiap menuju ke lokasi acara.

Seminar & Gathering yang diberi tema “ KONSEP DASAR BUDGETING UNTUK MENINGKATKAN PELUANG BISNIS BERDASARKAN PADA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA”, yang diikuti oleh sekitar 100 peserta ini, dibuka oleh Rektor STIE YPBI, Dr. Nahason Sitohang, MM., dan dihadiri oleh Ketua Yayasan Pengembangan Bisnis Indonesia (YPBI), Nilam Suryani, SE., beberapa dosen , pengurus akademik dan mahasiswa, yang sebagian besar telah bekerja.

Dalam sambutannya, Rektor Nahason memberikan motivasi kepada peserta, agar mereka  benar-benar memanfaatkan kesempatan menimba ilmu secara langsung dengan praktisi wirausaha, yang telah berpengalaman dalam bidang entrepreneur, dan dipadukan dengan teori di kampus,  sehingga wawasannya semakin luas.

Pada kesempatan itu, Bambang Suharno mengimplementasikan tema yang diusung oleh pihak kampus, dengan presentasi yang berjudul “LANGKAH JITU MEMULAI DAN MENGEMBANGKAN BISNIS”.  Presentasi  yang berlangsung sekitar 2 jam itu, selalu diselingi dengan tanya –jawab secara spontan melalui kuesioner yang disajikan dalam slide dan dijawab secara bergantian oleh peserta, dan peserta yang antusias berani menjawab, diberikan hadiah berupa buku karangan narasumber, dan T-Shirt yang berlogo komunitas wirausaha IES.

Peserta dimotivasi dengan inspirasi tentang perbedaan mental wirausaha yang produktif dengan mental pegawai yang konsumtif, dan disuguhi dua kisah sukses anggota komunitas binaan IES,  yaitu Office Boy Waryono yang kini sukses dengan usaha kuliner  pemilik 4 cabang rumah makan padang,  yang merintis usahanya dari modal 500 ribu rupiah,  merintis warung sembako bersama istrinya,  warung pecel lele,  menyewakan traktor,  usaha WC Umum, dan usaha penjualan tanaman hias.  Terlebih kisah sukses Waryono tersebut pernah diliput oleh TV swasta Liputan 6,  dalam segmen acara SOSOK MINGGU INI.

Video kisah sukses berikutnya adalah perjalanan usaha Riyadin,  yang merintis usaha minuman sari kedele bermerk SALE ( singkatan dari Sari kedele), yang diawali dengan skala rumahan menggunakan peralatan sederhana, yang setelah 10 tahun, sudah mengelola ratusan karyawan dan mitra pemasaran, yang wilayah penjualannya Jabodetabek- Jabar-banten.

Bambang juga mengingatkan beberapa tips  agar bisa bersaing di pasar,  yaitu, 1) Jadilah Pelopor, yang selalu mendahului pesaingnya dengan hal istimewa.  Jika tidak bisa, maka 2). Jadilah yang terbaik.  Kalau tidak bisa keduanya, maka 3) Jadilah yang berbeda.

Selain itu, seorang wirausahawan juga harus taat hukum.  Bambang menjelaskan beberapa hal penting dalam memenuhi syarat kelengkapan hukum,  beberapa contoh izin usaha , Jenis-jenis SIUP,  dan beberapa solusi menggunakan jasa dari lembaga yang mengurus izin.

Acara diakhiri dengan pemberian plakat oleh Panitia, Foto bersama dan berdoa.  Agar acara gathering selanjutnya berjalan lancar,  dan ilmu yang telah diserap,  dapat bermanfaat dengan optimal serta dapat dipraktekkan dalam kehidupan.

DW

Selasa, Oktober 17, 2017

Technopreneurship, Tidak Selalu Membangun Pabrik (artikel Bambang Suharno di Majalah Forum Management 2013)

Technopreneurship, Tidak Selalu Membangun Pabrik (artikel Bambang Suharno di Majalah Forum Management 2013)

Bersama delegasi Indonesia, beberapa tahun lalu saya berkesempatan untuk untuk berkunjung ke Kota Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, untuk mengikuti seminar dan melihat sebuah pameran bisnis perunggasan terbesar di dunia, International Poultry Expo (IPE). Lokasi pameran sangat strategis, yakni di Georgia Convention Center. Tidak jauh dari sana, ada kantor pusat studio televisi CNN dan kantor pusat perusahaan  minuman ringan terbesar di dunia, Coca Cola.

Di pameran perunggasan, saya melihat bagaimana canggihnya teknologi diterapkan dalam pengembangan bisnis ayam, mulai dari kandang otomatis, sistem pemeliharaan yang terintegrasi dari pembuatan pakan ayam, pemberian pakan dan minum otomatis, teknologi menangkap ayam, memotong ayam hingga pengolahan daging dan telur ayam. Saya juga menyempatkan diri berkunjung ke pemotongan ayam modern yang berlabel halal dengan standar Majelis Ulama setempat. Saya tidak terlalu kaget dengan teknologi tersebut karena saya tahu, sebagian dari teknologi tersebut ada yang sudah diterapkan di perusahaan-perusahaan pembibitan unggas (breeding farm) dan pabrik pakan modern di Indonesia seperti Japfa Comfeed, Charoen Pokpand Indonesia, Sierad Produce dan sebagainya.

Senin, Agustus 21, 2017

MENGUBAH GAJI MENJADI BISNIS

MENGUBAH GAJI MENJADI BISNIS

Berapakah pendapatan anda saat ini? Berapapun yang anda peroleh, semuanya bisa berpotensi dilipat gandakan. Anda yang merasa berpenghasilan pas-pasan kemungkinan mengatakan, "mana mungkin saya bisa melipatgandakan penghasilan melalui bisnis, sedangkan setiap bulan saya harus pinjam sana sini untuk menutupi kekurangan biaya hidup?"

Wahai para pembaca yang budiman, bila anda masih bermental karyawan, berapapun uang yang anda peroleh, hutang anda akan bertambah banyak. Bila anda punya gaji 2  juta rupiah, anda pasti kekurangan gaji. Anda akan membayangkan bahwa gaji Rp 3 juta akan lebih baik. Ternyata, ketika gaji anda 3 juta, keinginan anda malah melebihi 3 juta. Anda harus membeli sepeda motor dengan cara kredit. Gaji anda naik lagi menjadi 4 juta, anda mulai ambil kredit rumah. Gaji naik 5 juta dan seterusnya, anda mulai membayar cicilan mobil tiap bulan. Semakin tinggi gaji anda, hutang pun semakin banyak. Itulah mental pegawai.

Kamis, Agustus 04, 2016

Training Wirausaha Pra Pensiun Kementerian Desa dan Transmigrasi

Training Wirausaha Pra Pensiun Kementerian Desa dan Transmigrasi

Ubadilah Anwar saat mengisi materi
Bertempat di sebuah hotel di Bogor, para trainer senior Indonesiaan Entepreneur Society (IES) dipercaya mengisi acara training wirausaha persiapan pensiun karyawan Kementerian Desa dan Transmigrasi. Acara yang berlangsung tanggal 27-29 Juli 2016 diikuti oleh lebih dari 50 orang peserta dan  diisi oleh trainer senior IES yaitu Amir Hamzah, Sudjono AF, Riza Ananto dan Ubaidillah Anwar dengan pemandu acara Anang Sam.

Selain materi di kelas, juga diadakan kunjungan ke lokasi usaha, yaitu ke peternakan kambing modern Bangun Karso Farm di Cijeruk Bogor (milik Bangun Dioro), dan Idolmart  Bogor (milik Wan M Hasim). Dalam acara kunjungan ini, peserta diajak untuk berdialog dengan pemilik usaha dengan harapan mereka terinspirasi mengenai usaha apa yang dapat mereka jalankan setelah memasuki usia pensiun.

Adapun materi di dalam kelas meliputi sharing usaha agrobisnis dari Amir hamzah yang dikenal sebagai juragan pepaya, usaha bisnis online dari Sudjono AF, psikologi pensiun oleh Ubaidilah Anwar, serta perhitungan praktis dalam memulai bisnis oleh Riza Ananto yang pencipta Profit Meter.


Bangun Dioro (depan, tengah)
Tiga hari bukanlah waktu yang cukup untuk belajar wirausaha, namun setidaknya mereka dapat memiliki mental wirausaha sehingga berani mengambil resiko usaha dan percaya bahwa usaha apapun yang mereka lakukan kelak akan ada hasilnya. Jika ada kerugian itu adalah proses pembelajaran.


Minggu, Juli 17, 2016

Training Kewirausahaan BUMDes

Training Kewirausahaan BUMDes

Bertempat di Hotel Grand Cempaka Jakarta, Kamis 14 Juli 2016, Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno menyampaikan materi pada acara training Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan topik Strategi manajemen dan peningkatan Profit, yang diselenggarakan oleh LKPPD. Training ini diikuti oleh sekitar 100 orang terdiri dari para kepala Desa, perangkat Desa, Badan Perwakilan Desa (BPD) se Kabupaten Belitung.

Kamis, Juni 16, 2016

SEMINAR WIRAUSAHA MEA DI STEI RAWAMANGUN

SEMINAR WIRAUSAHA MEA DI STEI RAWAMANGUN

Seminar dengan tema Masyarakat Ekonomi ASEAN tampaknya masih cukup menarik bagi publik. Seperti yang berlangsung di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) Rawamangun, Sabtu, 4 Juni 2016 lalu, seminar wirausaha yang membahas MEA berlangsung cukup meriah. Pesertanya lebih dari 250 orang terdiri dari mahasiswa STEI dan beberapa mahasiswa dari luar kampus.

Seminar ini berlangsung jam 9-12, di auditorium STEI dengan menghadirkan pembicara seminar tunggal Bambang Suharno dari Indonesian Entrepreneur Society (IES). Seminar dipandu oleh dosen setempat, Samuel Samson.

Rabu, Mei 18, 2016

Seminar Wirausaha MEA di UHAMKA

Seminar Wirausaha MEA di UHAMKA

Bertempat di kampus Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (UHAMKA) Klender Jakarta Timur, Minggu 15 mei 2016, pendiri Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno hadir sebagai narasumber utama seminar kewirausahaan di Era Mea yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Farmasi Uhamka. Tak kurang dari 170 mahasiswa hadir dalam acara itu, dimana Bambang Suharno tampil bersama seorang pengusaha Adhe Saptadjie.

Materi yang disampaikan Bambang antara lain tentang tantangan MEA, kekuatan Indonesia di Era MEA, Kiat bersaing diera MEA, kiat bersaing dengan strategi monopoli serta mengenai mental wirausaha yang diperlukan siapapun untuk sukses.

Minggu, Mei 31, 2015

Seminar "Wirausaha Menuju MEA " Magister Manajemen Universitas  Bhayangkara

Seminar "Wirausaha Menuju MEA " Magister Manajemen Universitas Bhayangkara

Sabtu, 30 Mei 2015, Bambang Suharno tampil sebagai pembicara tunggal pada seminar wirausaha yang diselenggarakan Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Bhayangkara. Acara yang mengambil tema "Kiat Jitu Memulai dan Mengembangkan Usaha dalam skala Mirko dan Menengah Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)" ini  berlangsung di Bekasi ini diikuti oleh 70an peserta dari mahasiswa S2, S1, serta utusan dari beberapa kampus di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Acara dibuka oleh Direktur Pascasarjana Universitas Bhayangkara Dr. Anton Wachidin Widjaya SE MM. Dalam presentasinya Bambang menjelaskan mengenai keunggulan Indonesia dalam persaingan antar negara ASEAN antara lain sektor pariwisata, ekonomi kreatif, industri kuliner, sektor perikanan dan kelautan. "Pariwisata di Indonesia sungguh luar biasa, namun kita sendiri kurang menyadari sehingga kita merasa seolah-olah keindahan Indonesia dengan budayanya yang beraneka ragam, kita anggap sebagai hal biasa," kata Bambang.

Rabu, Desember 10, 2014

Training Wirausaha SMA 105 Jakarta

Training Wirausaha SMA 105 Jakarta

sebagian peserta training
Bertempat di aula SMA Negeri 105 Jakarta, Selasa 8 Desember 2014, Direktur IES Bambang Suharno sekaligus pembicara seminar wirausaha dari IES, memberikan materi training tentang Mental Wirausaha kepada 55 orang guru SMA setempat. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama SMA N 105 dengan STIE Tunas Nusantara Jakarta.

Sabtu, November 01, 2014

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono Tampil di Training Wirausaha Karyawan Puskesmas Pulogadung

Waryono yang sering disebut sebagai officeboy entrepreneur tampil di acara training wirausaha karyawan Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Acara berlangsung Jumat 31 Oktober2014 diikuti oleh para dokter, tenaga kesehatan dan karyawan puskesmas yang merupakan anggota Koperasi karyawan Puskesmas.

Acara ini dimaksudkan untuk memberi wawasan kewirausahaan bagi karyawan Puskesmas agar mereka memiliki semangat wirausaha untuk pribadi dan untuk mengembangkan koperasi karyawan.
Dalam kesempatan ini Waryono menceritakan pengalamannya berwirausaha mulai dari modal 500ribu untuk berjualan sembako, kemudian hasilnya untuk membeli traktor sawah, selanjutnya hasil traktor sawah diinvestasikan untuk membuka warung pecel lele dan seterusnya hingga kemudian memiliki warung makan Padang.

Tahun ini setelah berkarir sebagai office boy selama 15 tahun, Waryono pensiun dini dan menjadi pebisnis full time. Para peserta sangat antusias menanyakan kepada waryono bagaimana kiat-kiatnya mengembangkan usaha, antara lain bagaimana memilih bisnis, merekrut karyawan, mendelegasikan karyawan, cara memulai bisnis dan sebagainya.

Terhadap pertanyaan peserta, Waryono menjawab apa adanya. Ia antara lain mengatakan , tidak semua usahanya berjalan sukses. Warung pecel lele dan usaha tanaman hias ada yang harus ditutup, ada yang karena penggusuran ada juga yang karena masalah lainnya. Namun sebagai pelaku usaha harus melewati proses itu. "itu semua adalah pelajaran," katanya.

Sebelum Waryono tampil, Direktur IES Bambang Suharno menyampaikan Kiat mendapatkan Passitive Income untuk Karyawan. Bambang menyampaikan tujuh jurus mendapatkan passive income, beserta contoh-contohnya. Materi tersebut didasarkan dengan pengalaman waryono dalam mengembangkan gaji menjadi passive income melalui bisnis.

Dalam sesi tanya jawab, peserta mulai mendapatkan gagasan pengembangan koperasi antara lain, usaha warung makan, sembako , umroh dan sebagainya. Bambang menyarankan pengembangan koperasi sebaiknya ditargetkan sesuai dengan harapan anggota. Misalnya setiap tahun satu karyawan bisa umroh, atau bisa jalan-jalan keluar negeri atau beasiswa untuk karyawan dan sebagainya.

Apapaun yang akan dilakukan, pada prinsipnya mental wirausaha sangat diperlukan untuk mengembangkan bisnis. Demikian saran Bambang Suharno.***



Sabtu, Oktober 18, 2014

Office Boy Entrepreneur, Pensiun Dini Full Wirausaha dan Pembicara Seminar

Office Boy Entrepreneur, Pensiun Dini Full Wirausaha dan Pembicara Seminar

Waryono, kini full wirausaha
Salah satu pembicara seminar atau trainer yang populer di Indonesian Entrepreneur Society (IES) adalah Waryono. Sosok ini sangat unik karena sukses berwirausaha dalam posisinya sebagai office boy. Ia dijuluki sebagai Office boy entrepreneur.

Sebagai narasumber di seminar dan training, ia selalu menarik perhatian karena gaya bicaranya yang lugu, tidak pakai power point dan hanya menunggu pertanyaan peserta. "Saya nggak bisa bicara banyak, materi saya akan muncul jika bapak/ibu bertanya," ujarnya polos.

Ia biasa memulainya dengan menceritakan dirinya sebagai office boy, dan di tengah kesibukannya mencoba membuka toko sembako yang dikelola istrinya. Selanjutnya uang hasil usaha ia simpan dan ia investasikan untuk membeli traktor sawah di Lampung (kampung istrinya). Hasil traktor sawah disimpan dan diinvestasikan untuk membuka warung pecel lele. Hasil pecel lele digunakan untuk membuka usaha tanaman hias. Begitu seterusnya hingga mempunyai usaha WC umum dan  warung padang. Sebagian usahanya ada yang bangkrut, tapi itu tidak jadi soal, toh putaran uangnya terus berkembang di antara berbagai kesulitan.

Dari kisah ini, lantas peserta banyak yang bertanya, bagaimana cara mengatur waktu, bagaimana cara memilih karyawan, bagaimana supaya karyawan bisa dipercaya, cara menggaji karyawan dan sederet pertanyaan yang mencerminkan rasa penasaran peserta. Dari pertanyaan itulah, Waryono kemudian menjelaskan prinsip usahanya yang sederhana. Ia mengaku banyak belajar dari IES, mendapat bimbingan langsung dari para mentor, sehingga usahanya berkembang dan mentalnya makin kuat.

Ada pertanyaan lagi: kenapa mas Waryono tetap jadi office boy, padahal usahanya sudah maju? Ini pertanyaan menggelitik. Dengan nada berkelakar ia menjawab: ya, office boy itu hobby saya hehehe.

Kemudian ia menjalaskan serius, bahwa office boy itu awal ia berkarir, dimana di offfice boy-lah ia bisa berkenalan dengan tamu-tamu bos nya yang penting. Nah, rupanya posisi office boy sanga strategis.

Sejak bulan Agustus 2014, di usianya 35 tahun, Waryono memutuskan pensiun dini dan full time sebagai pelaku bisnis. Ia berniat mengembangkan warung padang dan usaha lainnya. Dan tentunya siap menjadi pembicara seminar kapanpun. kalau dulu hanya bisa di hari sabtu minggu, sekarang hari apapun siap diundang untuk berbagi pengalaman wirausaha.

Selamat untuk Waryono, Officeboy, wirausaha, pembicara seminar.

Kamis, Mei 01, 2014

Wan M Hasim, Sukses Bisnis Dimulai dengan Bisnis Sambilan

Wan M Hasim, Sukses Bisnis Dimulai dengan Bisnis Sambilan


Di kalangan komunitas wirausaha , Indonesian Entrepreneur Society (IES), Wan M Hasim dikenal sebagai contoh entrepreneur sukses yang memulainya dengan cara bisnis sambilan atau bisnis sampingan. Di waktu masih bekerja, Wan mencoba mendirikan usaha toko Alat Tulis Kantor (ATK) tak jauh dari rumah kontrakannya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Suatu hari ada beberapa pembeli yang menanyakan mainan anak-anak untuk hadiah ulang tahun. Dari sini ia berpikir, kenapa tidak dikembangkan menjadi toko mainan anak-anak? “Margin mainan anak-anak lebih besar dibanding ATK,” pikir Wan.

Sejak itu mulailah ia mendirikan toko khusus mainan anak-anak, namanya Toysmart. Usaha ini berkembang sukses. Ia tetap menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan. Ia memutuskan untuk berhenti menjadi karyawan dan fokus mengembangkan bisnisnya ketika Toysmart sudah berkembang di empat lokasi. Selanjutnya di tengah pasang surut perkembangan Toysmart, ia mendirikan usaha baru namanya Idolmart yang berisi bermacam kebutuhan remaja. Saat tulisan ini disusun, Wan memiliki 52 outlet Toysmart dan Idolmart, yang ia kembangkan selama lima tahun. Ia bercita-cita mengembangkan outletnya menjadi 1.000 outlet di seluruh Indonesia pada tahun 2015.

Kesuksesan Wan M Hasim sangat menginspirasi banyak orang yang ingin memulai belajar berwirausaha. IES kemudian menggagas seminar bertema “Bisnis Sambilan; Cara Aman Memulai Wirausaha” dimana pembicaranya Bambang Suharno bersama Wan M Hasim dan sering menghadirkan anggota IES yang sukses dengan memulai bisnis sambilan.  Seminar Bisnis Sambilan telah berlangsung  48 angkatan di Jakarta dengan ribuan alumni. Sementara itu talkshow bisnis sambilan di bermacam radio baik di Jabodetabek maupun di luar kota telah berlangsung ratusan kali.

Wan, telah memberi inspirasi banyak orang untuk berani memulai bisnis. Dalam berbagai training, Wan biasanya menyampaikan topik tentang kiat memulai bisnis langsung untung, dan Teknik Super monopoly untuk Bisnis .

Selasa, April 01, 2014

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS PANCASILA

SEMINAR WIRAUSAHA DI UNIVERSITAS PANCASILA

Bambang Suharno, Hamzah Izzulhaq dan moderator
Bertempat di Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (UP), Selasa 1 April 2014 berlangsung talkshow dengan tema “Menanamkan Jiwa Entrepreunership untuk dapat bersaing dimasa yang akan datang “. Seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (Himajuma) ini menghadirkan Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang Suharno dan pengusaha muda berusia 20 tahun Hamzah Izulhaq.

Seminar dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fak Ekonomi dan Bisnis  Drs. Coroto Mukri MM dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Hamzah Izzulhaq dan Bambang Suharno dan kemudian tanya jawab interaktif.

Hamzah menyampaikan pengalaman bisnisnya sejak SD hingga SMA. Ia memilih untuk menunda kuliah selepas SMA karena ingin fokus dulu dalam berbisnis. Sejumlah pengalaman bisnis yang ia lakukan mulai dari berjualan pulsa, ayam goreng, lembaga bimbel dan sebagainya menjadi pelajaran berharga bagi peserta talkshow yang jumlahnya lebih dari 100 orang mahasiswa. Ia memaparkan tentang bagaimana mendapatkan modal untuk memulai usaha. Juga tentang pengalaman bangkrut dan bangkit dari keterpurukan.

Sementara itu Bambang Suharno menguraikan tentang trilogi mental entrepreneur, dengan diawali menyetel video office boy entrepreneur yang pernah ditayangkan SCTV. Tayangan video inilah yang menjadi pelajaran mengenai sikap mental untuk menjadi wirausaha.

Menanggapi pertanyaan peserta tentang cara menghadapi persaingan, Bambang menyampaikan bahwa untuk memenangkan persaingan,  cara yang pertama harus menjadi pelopor. Contohnya teh Botol Sosro, Aqua dan lain-lain. Jika tidak mampu menjadi pelopor, ada cara yang kedua, yaitu "jadilah yang terbaik". Perusahaan Jepang sebagian besar sukses menjadi peniru. Mereka berhasil meniru pembuatan mobil, arloji, komputer dan sebagainya dan berhasil menjadi yang terbaik, hingga mampu menguasai pasar global.

Namun jika menjadi yang terbaik juga tidak bisa, maka ada cara terakhir yaitu menjadi yang berbeda. Banyak produk yang sukses bukan karena pelopor maupun yang terbaik, tapi karena berbeda, baik beda secara konten (isi) maupun konteksnya. Bambang mencontohkan, sebuah perusahaan Bir pernah mengundang ahli marketing untuk menyusun kalimat promosi yang bagus. Para ahli marketing itu mencermati sistem produksi Bir, hingga akhirnya mereka memutuskan kalimat promosinya : Bir ini dibuat melalui 10 proses pembuatan mulai dari...... sampai....

Bagian produksi Bir mengatakan, "buat apa menyusun kalimat seperti itu, kan semua bir juga dibuat dengan cara itu?"
Pakar marketing itu mengatakan,"perusahaan lain tidak menyampaikannya, jadi kitalah yang pertama menyampaikannya".
Dan selanjutnya perusahaan bir itulah yang sukses memenangkan persaingan.

Jadi seolah-olah pabrik bir ini saja yang melakukan proses produksi yang cukup rumit. "Itulah contoh bagaimana membuat deferensiasi dari segi konteks," kata Bambang.

Seminar ditutup dengan pembagian doorprize untuk penanya terbaik dan pemberian plakat untuk narasumber. Buku karya Bambang Suharno ikut sebagai doorprize untuk penanya.
***

Minggu, Desember 15, 2013

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

SEMINAR WIRAUSAHA KAMPUS STIKES AUFA ROYHAN PADANG SIDIMPUAN SUMUT

Peserta seminar Stikes Aufa Royhan Padang Sidimpuan
Jumat dan Sabtu, 13-14 Desember 2013, Bambang Suharno dan Sudjono AF dari Indonesian Entrepreneur Society (IES) atau Komunitas Wirausaha Indonesia diundang sebagai pembicara seminar nasional wirausaha yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aufa Royhan, Padang Sidimpuan, sebuah kota berjarak sekitar 500 km dari Medan, Sumatera Utara.

Acara dikuti oleh lebih dari 400 orang yang terbagi dalam dua hari seminar. Peserta terdiri dari para mahasiswa kelas reguler dan kelas karyawan, mahasiswa dari kampus di wilayah Tapanuli, beberapa karyawan Depkes serta para dosen Stikes setempat. Seminar diawali dengan sambutan dari Ketua Stikes Drs. Guntur Imsaruddin, MKes, Pemrakarsa STIKES Waridah Nasution, MKes, Kepala Dewan Pendidikan Kota Padang Sidimpuan M. Jusar Nasution dan Kepala Dinas Kesehatan Setempat.

Seminar kali ini Bambang Suharno menyampaikan tentang Trilogi Mental Wirausaha, 7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha, dan Teknik Menyusun Rencana Bisnis Sederhana. Sedangkan Sudjono Af menyampaikan materi kiat mahasiswa memulai bisnis dan bedah kasus bisnis online.
ki-ka: Guntur, Bambang,  Waridah, Sudjono, Marlan, Heniati, 

Suasana diskusi kelompok merencanakan bisnis
Acara seminar diselingi denga kegiatan diskusi kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 10 peserta dan masing-masing kelompok menyusun rencana bisnis serta mempresentasikan di depan peserta. Kelompok terbaik mendapat hadiah buku wirausaha dan DVD tentang Law Of Attraction.

Acara bernuansa santai serius, diselingi hiburan musik di setiap istirahat dan di akhir acara para pimpinan dan peserta memberikan kesan-pesan terhadap acara yang sudah berlangsung, dilanjutkan menyanyikan lagu kesayangan mereka.

Ketua Stikes Guntur Nasution menyampaikan terima kasih kepada narasumber atas pencerahannya mengenai wirausaha. Apa yang disampaikan IES sangat berharga karena sebagian sudah dilakukan sepanjang karirnya. Demikian pula Pembina Yayasan Stikes Waridah Nasution menyampaikan terima kasih atas ilmu yang disampaikan, semoga bisa dilaksanakan oleh peserta seminar dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu Bambang Suharno menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Stikes Aufa Royhan, khususnya kepada para pimpinan yang senantiasa mendampingi peserta sejak awal hingga akhir acara.

Jumat, Oktober 18, 2013

Purindro, Dokter dan Motivator Perubahan

Purindro, Dokter dan Motivator Perubahan

Jika anda mencari pembicara yang punya latar belakang medis, dokter Purindro adalah orang yang sangat tepat. Dia seorang dokter, dan tergerak hatinya untuk menjadi motivator perubahan.

Di beberapa Inhouse Training Indonesian Entrepreneur Society (IES) ia beberapa kali mengisi tentang kesehatan di masa pensiun, dimana ia menguraikan bukan sekedar dari sisi ilmu medis melainkan sisi motivasi perubahan. Di sinilah bedanya Purindro dengan dokter lainnya.

Berkat ilmu medis plus ilmu dan pengalaman di berbagai bidang manajemen dan kewirausahaan, Purindro sebagai seorang motivator perubahan Indonesia telah mendesign sebuah pelatihan dengan menggunakan manusia sebagai Center Quantum of Change (Subjek dan Objek Perubahan).

 Dengan konsep Beyond The Eyes-nya, ia mengajak peserta pelatihan menjelajah setiap relung tubuhnya masing-masing untuk mendapatkan:
1. Motivasi (semangat yang tanpa batas);
2. Strategi (yang pasti terbukti kehebatannya);
3. Value (nilai dasar, yang sangat fantastis dan aplikatif);
4. Meaning (hikmah) yang semua orang bisa mendapatkannya.

Keahlian yang ia tekuni dibidang kedokteran dan manajemen lebih dari 15 tahun, telah menyadarkannya bahwa manusia adalah sebuah miniatur organisasi yang sangat sempurna. Untuk tumbuh dan berkembang ia selalu melakukan perubahan menggapai kesuksesannya yang tanpa batas. Pengalamannya bekerja dibelasan perusahaan berskala internasional maupun nasional, serta bermacam-macam kasus yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan maupun karyawan, telah membuatnya menjadi lebih matang dan merupakan modal besar dalam program pengembangan Sumber Daya Manusia. 

Minggu, Oktober 06, 2013

TRAINING FACEBOOK MARKETING UNTUK "KOMUNITAS IBU-IBU DOYAN BISNIS"

TRAINING FACEBOOK MARKETING UNTUK "KOMUNITAS IBU-IBU DOYAN BISNIS"

JAKARTA, PEMBICARA-SEMINAR. Bertempat di ruang Learning Lounge, Plaza Semanggi Jakarta, Aditya Maulana bersama Bambang Suharno mengisi training Facebook Marketing untuk anggota Komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB) Jakarta.

suasana training FB Marketing yang serius-santai
Komunitas IIDB merupakan komunitas yang beranggotakan para ibu yang mengisi waktunya dengan berbisnis, dengan berbagai ragam kegiatan. Untuk meningkatkan kemampuan dalam berbisnis, anggota IIDB mengundang Aditya Maulana dan Bambang Suharno untuk memberikan pengetahuan dan pengalamannya mengenai facebook marketing.

Training yang berlangsung Minggu 29 September 2013 ini dimulai jam 11 hingga sore hari, dengan materi dasar mengenai pembuatan fanpage facebook untuk tujuan bisnis. Peserta langsung melakukan praktek membuat fanpage bisnis dan menggunakan sejumlah aplikasi untuk fanpage diantaranya pagemodo. Sebelum fanpage dibuat, peserta diberi materi tentang google keyword planner untuk menentukan kata kunci (keyword) utama yang selanjutnya digunakan untuk menentuka nama fanpage.

Sementara itu Bambang Suharno memberikan materi utama mengenai dasar-dasar wirausaha serta pengalaman menggunakan facebook untuk melakukan promosi bisnis. Promosi yang dimaksud adalah promosi gratis dan promosi berbayar melalui facebook.

bambang suharno (berdiri) dan Aditya bersama pengurus IIDB
Dalam hal promosi gratis, Bambang memberikan contoh penggunaan "kotak ajaib" untuk mempertemukan pebisnis dengan calon pelanggan potensial. Kotak ajaib dimaksud adalah kotak search yang dengan teknik tertentu bisa mengetahui siapa dan dimana calon pelanggan kita.

Sedangkan promosi berbayar adalah promosi dengan memasang iklan di facebook. Berdasarkan pengalaman, memasang iklan di facebook cukup efektif jika sudah tahu caranya. Hal ini karena dalam memasang iklan di facebook kita dapat menetapkan target wilayah calon pelanggan, usia calon pelanggan, pendidikan, hobby dan sebagainya.

Peserta sangat antusias mengikuti training tersebut. Mereka sebagian adalah juga para penulis buku yang cukup aktif. Di akhir sesi diskusi, Bambang Suharno mendapat kenang-kenangan berupa buku karya pengurus  IIDB yaitu, buku berjudul "Bisnis Rumahan untuk Para Ibu" dan "Bisnis Untung dan Berkah Untuk Anak Sekolah" karya karya Ari Kurnia Yuristanti.***



POSTING TERPOPULER

Iklan